"Kamu ga pa-pa?" Astro bertanya.
Aku menatapnya dalam diam. Dia sedang menatapku khawatir sambil memegangi wajahku dengan kedua tangannya, hingga membuatku menggeleng begitu saja. Namun aku baru menyadari tangannya basah dan sepertinya itu adalah air mataku.
"Yakin?"
Aku mengangguk sambil mengusap kedua mataku, "Cuma ... abis mimpi ketemu Ayah."
"Sorry, gara-gara aku ya?" Kak Sendy bertanya dari balik kemudi, yang baru membuatku menyadari kami sedang berada di tepi jalan tol. Hari masih gelap.
"Ga kok. Aku kadang emang mimpi Ayah. Ga ada hubungannya sama pembahasan kita tadi. Kita udah di mana?"
"Cikampek. Sebentar lagi sampai Jakarta. Kalian mau istirahat dulu? Di depan ada rest area."
"Boleh. Kita istirahat sebentar ya." ujar Astro.
Kak Sendy hanya mengangguk dan menyalakan mobil, lalu kami berkendara kembali.
Astro menyodorkan sebotol air mineral yang sudah terbuka tutupnya padaku, "Minum dulu."