Astro duduk bersila di lantai, memeluk kedua lengannya di lututku dan menyembunyikan wajah di antara lengannya. Aku bisa merasakan napasnya yang hangat yang berusaha dia kendalikan.
Aku tahu dia tak seharusnya bersikap seperti ini. Terlebih, karena ada Zen dan Beni di sebelahku, tapi aku akan membiarkannya karena aku tahu dia pasti khawatir sekali. Bahkan mungkin saja sekarang sedang bersyukur karena aku selamat.
Aku mengelus rambutnya selama beberapa lama karena kupikir dia tak akan keberatan. Namun dia justru meletakkan topi di lututku, mengamit tanganku dan mencium jari-jariku tanpa menatapku. Kemudian bangkit dan masuk ke ruangan di mana Donny dan temannya berada.
Entah apa yang dikatakannya pada Donny karena aku tak dapat mendengarnya, tapi hal itu membuat Donny memohon padanya. Astro mengabaikannya dan beranjak keluar ruangan.
"Thank you, Zen." ujar Astro pada Zen.
"I didn't do that for you (Aku ga ngelakuin itu buat kamu)." ujar Zen.