Aku mengurung diri di kamar dan meminta Astro memberi tahu yang lain bahwa aku sedang ingin sendiri. Entah apa yang dia katakan pada yang lain hingga mereka benar-benar tidak menggangguku.
Setelah pulang dari rumah Zen, aku menangis sejadi-jadinya di kamar. Aku sudah menahan tangisku tidak pecah sebelum menutup pintu, tapi aku langsung berteriak histeris saat pintu terkunci. Aku bahkan tak mengizinkan Astro masuk untuk menemani.
Aku sudah meminta Astro menelepon Bastian untuk membeli lukisan yang ada sosok Bunda di dalamnya. Aku ingin menyimpannya dan menyembunyikannya dari dunia. Terlebih, keluarga Zen tak boleh tahu Auriana Gayatri itu adalah Bunda. Entah apa yang akan mereka lakukan jika mereka mengetahuinya.
Aku meraung sambil menghempaskan tubuh ke tempat tidur. Aku kesal sekali. Aku ingin memaki seseorang atau memukul entah siapa. Aku ingin menceritakan pada dunia bahwa Bunda masih hidup, tapi aku tak mungkin mengatakannya.