Oma memperlihatkan tempat khusus di mana Opa menyimpan semua alat komunikasi, yaitu di bawah kursi yang biasa Opa duduki. Aku tak pernah menyangka kursi itu memiliki tempat penyimpanan sebelumnya dan aku sangat terkejut karena ada dua perangkat handphone dan satu laptop dengan keamanan tinggi, juga sebuah kunci. Entah kunci apa, Oma juga tak mengetahui fungsinya.
Yang menjadi masalah adalah laptop dan dua perangkat handphone itu dipasangi sandi. Namun tak ada keterangan sandi di berkas hak warisku. Oma pun tak tahu menahu hingga tak bisa membantu. Sepertinya kali ini kami harus menyelesaikannya sendiri hingga kami memutuskan akan membawa semuanya ke Surabaya untuk diselidiki.
Pak Bruce dan Rilley datang saat kami masih di rumah Oma. Oma memberi kami ruang untuk bicara di ruang tengah dan memilih untuk menyendiri di kamar.