Aku menceritakan apa saja yang terjadi sejak kami menjemput Kak Sendy di hotel sebelum berangkat ke Bogor tanpa menyembunyikan apapun walau hanya sedikit. Astro membantuku bercerita saat aku terdiam karena perlu mengelola perasaan. Dia juga yang memberitahu Opa bahwa dia berkomunikasi dengan Teana (yang sesungguhnya adalah Axelle) saat meminta dijemput di tepi jalan raya.
Yang membuatku terkejut, ternyata Opa dan Oma sudah tahu mengenai rumah milik Astro yang beberapa jam lalu kudatangi. Ternyata rumah itu dibangun sejak Astro menerima proyek pembiakan mutiara dari Opa. Rumah itu akan menjadi tempat tinggal kami jika proyek itu selesai dan kami menikah.
Oma yang duduk di tempat tidur, tepat di sisi Opa, hanya terdiam dengan berbagai ekspresi saat mendengar kami bicara. Namun aku cukup yakin Oma sedang marah saat ini walau tak mengatakan apapun karena wajahnya memerah dan bibir mengerucut masam.