Opa menatapku penuh perhitungan, "Mafaza tahu siapa Abidzar, bukan?"
Aku hanya mampu mengangguk. Tatapan Opa membuatku membeku. Aku sudah lama sekali tak menerima tatapan itu dari Opa bertahun-tahun ini. Terakhir kali Opa menatapku dengan tatapan itu adalah saat aku baru pindah ke rumah ini.
"Kalian yakin meminta pengawal Opa ditarik mundur?"
"Faza minta maaf karena ga minta bantuan Opa dari awal. Faza masih mau coba percaya sama Vinny."
Opa terdiam sambil menatapku dan Astro bergantian.
"Astro yang ambil keputusan kemarin. Faza lagi galau karena Opa masuk rumah sakit waktu dapet kabar Vinny mau bakar toko. Astro udah ngasih tau Faza kemungkinan paling parahnya emang toko bener-bener kebakar, tapi kita emang ga kepikiran toko kebakar tengah malem."
"Udah-udah. Udah kejadian, trus rencana kalian apa? Kalian harus hati-hati sama Abidzar." ujar Oma yang sepertinya sedang berusaha mencairkan suasana yang menegang.