Jilatan api berusaha meloloskan diri dari sela-sela pintu kaca yang pecah di lantai satu, disambut teriakan banyak orang di sekitarku. Aku hanya mampu menatapnya nanar tanpa bisa melakukan apapun.
Beberapa menit yang lalu, aku dan Astro sampai di area ruko menggunakan motor milik Ayah. Saat kami sampai, sudah ada banyak orang yang sedang berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
Dari percakapan yang kudengar antara Astro dan Desta, orang-orang itu adalah orang yang sedang lewat dan ikut membantu memadamkan api dengan nekat membobol gembok. Mereka menggunakan linggis untuk membuka gembok ruko dan memecahkan pintu kaca agar dapat membantu memadamkan api yang paling dekat dengan pintu.
Aku tak tahu bagaimana kebakaran ini bisa terjadi di hari yang masih larut seperti ini. Terlebih karena tak ada tanda-tanda siapapun masuk ke ruko sebelum kebakaran terjadi. Aku bahkan berusaha menangkap sosok Vinny yang mungkin saja bersembunyi, tapi tak ada.