"Betul, Dok." ujarku.
Dokter Alena menatapku dengan tatapan seolah sedang mengobservasi spesies baru, "Kayak pernah liat. Di mana ya?"
Hening di antara kami.
"Dokter pernah liat di internet mungkin. Mereka sempet heboh beberapa bulan kemarin." ujar Suster Herlina, yang tiba-tiba membuatku merasa bodoh dengan diriku sendiri. Beberapa saat lalu aku sempat bersyukur dia terlihat tak mengenaliku karena sikapnya padaku terlihat biasa saja. Namun ternyata dia mengenaliku dari portal berita yang beredar.
Dokter Alena menggeleng dengan gusar, "Bukan. Kamu kan tau saya ga pernah tertarik internetan kecuali buat urusan kerjaan."
Suster Herlina menatapnya bingung, tapi segera bergerak menjauh ke arah ranjang ginekologi sebagai tempat memeriksa pasien. Sepertinya dia sudah siap untuk membantu tindakan apapun yang dibutuhkan.
Dokter Alena mengalihkan tatapan pada Astro dan memberinya tatapan menyelidik, "Adek umurnya berapa?"