Chapter 135 - Diary

Hatiku berkecamuk dengan berbagai perasaan. Namun entah bagaimana, melihat usaha Astro menyanyi untukku membuatku menghentikan tangisan. Aku bahkan bisa membayangkan akulah yang sedang memintanya untuk datang padaku saat ini juga.

"Thank you." ujarku setelah merasa sanggup bicara.

"Feeling better (Ngerasa lebih baik)?"

"Rasanya ... aneh." ujarku sambil mengusap wajah yang masih basah.

"Kamu bisa cerita."

Aku menatapi Astro yang masih memeluk gitarnya. Andai saja akulah yang dipeluk saat ini.

Aah, bisa-bisanya aku berpikir seperti ini.

Aku menghela napas berar, "Aku nemu diary Bunda. Aku ... ga tau apa kamu boleh tau soal ini atau ga. Biar aku simpen sendiri dulu."

Astro mengangguk, "Okay."

Aku hanya menatapinya dalam diam. Aku tak tahu harus menanggapinya bagaimana.

"Dua hari lagi aku pulang. Jangan nangis ngurung diri di kamar. Jangan bikin orang lain khawatir."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS