"Pinjem catatan kamu dong, Za. Kayaknya lengkap tuh." ujar Bian yang duduk di sebelahku sambil menatapi buku catatanku.
Aku menyodorkan buku catatanku padanya, "Besok balikin ya."
"Siap." ujarnya dengan senyum yang lebar sekali. "Kamu langsung pulang lagi? Main bareng kita dong sekali-sekali. Mumpung masih awal semester jadi masih banyak waktu. Nanti kalau udah mulai sibuk kita stress sendiri nih."
"Mau main ke mana?"
"Kamu ga mungkin mau ikut. Mau ke kafeku soalnya." ujar Zen yang sedang beranjak dari duduknya.
"Kamu punya kafe?"
Zen menaikkan bahu, tapi sepertinya memang benar. Bian dan Daniel yang sedang beranjak mengikuti Zen, menatapiku untuk meminta jawaban.
Sebetulnya aku penasaran. Mengingat aku ingin merubah tampilan eksterior cabang gerai kopiku, tapi sepertinya akan lebih baik jika aku menahan rasa penasaran, "Ga deh. Kalian aja."
"Bener kan." ujar Zen pada Bian.
"Okay deh. Ketemu besok ya." ujar Bian.