Chereads / Doomsday Pillars (Indonesia) / Chapter 30 - Kota Meksiko

Chapter 30 - Kota Meksiko

Grup ini baru saja tiba di Bandara Internasional Mexico City; Alex, Aria, Profesor James dan Cindy.

Rupanya, Cindy bukan hanya asisten profesor, tetapi dia juga murid terbaiknya, profesor suka mengajaknya berkeliling untuk membantunya menilai prasati peninggalan dan menerjemahkan tanda.

Alex mengatakan "5 penerbangan dan 6 kota dalam waktu kurang dari 10 hari, dan akan lebih banyak lagi dalam beberapa hari ke depan .. Saya kira ketika kiamat datang, saya tidak akan merindukan naik pesawat terbang"

Ketika rombongan ini keluar dari gerbang bandara, ada seorang lelaki sedang menunggu mereka.

"Profesor John !! Profesor John"

Profesor berhenti dan memperkenalkan orang itu. "Alex ini Robert, dia dari yayasan human civilisation , yayasan inilah yang tetap berkomitmen mendukung agar penelitian tetap berjalan ketika universitas dan pemerintah menghentikan pendanaan kita. Sekarang mereka membantu saya tentang apa pun mengenai situs peninggalan.

"Haloo, Tuan Alex, profesor telah memberi tahu saya tentang Anda."

Robert menatap Aria, seorang gadis cantik dan melihat berdiri dekat dengan Alex.

"Ini pacarmu, Tuan Alex?"

Aria terkejut ...

Alex segera meresponi agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Tidak .. tidak .. ini rekan saya, jangan bercanda dengan saya, saya sudah cukup tua dan sudah memiliki istri dan dua anak perempuan"

Robert "Aaaa. Aku minta maaf Pak Alex, senang bertemu denganmu, Ms. Aria"

Aria: ...

.

.

Istri dan anak Alex?... ini pertama kali Aria mendengar tentang ini .. dan tanpa disadari perasaan Aria sedikit terganggu mengenai hal ini...

"Sudah siap untuk jalan? berhubung perjalanan ini begitu mendadak, saya hanya sempat menyiapkan mobil sederhana, tapi untungnya tempat lokasi hanya berjarak 20 kilometer dari sini"

Meksiko adalah negara di bagian selatan Amerika Serikat. Sejarah Meksiko sendiri tertulis sejak tahun 8000 SM dan diidentifikasi sebagai salah satu dari lima tempat lahir peradaban. Rumah bagi banyak peradaban maju seperti Toltec, Teotihuacan, Maya, dan Aztec, sampai pada ketika ditaklukkan dan dijajah oleh kekaisaran Spanyol pada abad ke-15.

Kelompok ini tiba di reruntuhan teopanzolco, yang mempunyai arti 'kuil yang ditinggalkan', sampai hari ini tidak ada yang tahu mengapa kuil itu ditinggalkan.

Struktur utama adalah piramida ganda besar yang menjadi untuk menyembah dewa. Suku Aztec dikenal sebagai suku yang melakukan pengorbanan manusia. di reruntuhan ini, seorang ilmuwan telah menemukan area kuburan massal dengan 92 tubuh pria, wanita dan anak-anak yang dimutilasi.

Lokasi kuil ini sebenarnya adalah salah satu lokasi peninggalan yang diperlakukan khusus oleh profesor. Hanya satu setengah tahun yang lalu ada gempa bumi yang mengungkapkan ruang tersembunyi dalam lokasi ini. Inilah yang paling menarik minat Alex. Dia berjalan menyusuri kuil ke dalam gua dengan harapan besar.

Di bawah kuil, yang pertama mereka temukan adalah sebuah labirin sederhana, dan kemudian ada ruang ukuran sedang dengan banyak tanda di sekitarnya. Di sinilah para Profesor mendapatkan bahan penelitian untuk studinya. Di salah satu sudut ruangan, ada sesuatu yang terlihat seperti bukaan dinding. Ada banyak puing dan batu di sekitar, ini adalah bagian dari reruntuhan yang terbuka oleh gempa bumi. Setelah memasuki bukaan lobang itu, ada jalan panjang turun sekitar 500 meter. Di dalam sini terdapat ruangan yang lebih besar, sebua aula sebesar lapangan sepak bola.

Profesor John telah menyebutkan ruang aula ini dalam bukunya, Kamar ini memiliki lebih banyak tulisan dinding dibandingkan semua 6 lokasi digabungkan. Kamar ini secara tidak sengaja terbuka karena gempa 1,5 tahun yang lalu, dan menjadi bahan utama profesor untuk mendapatkan sampel yang cukup untuk menerjemahkan rahasia akhir jaman yang akan datang.

Alex merasa lebih santai sekarang, untuk bisa masuk ke kamar berarti segel sudah rusak. Segel ini seharusnya hanya terbuka setelah pilar Kiamat tiba. Dan seperti yang diharapkan, gempa bumi berhasil membuka jalan ke kamar rahasia. Alex berjalan perlahan memeriksa beberapa dinding Alex mempelajari tanda-tanda dinding, akhirnya, Alex menemukan tempat yang dia cari.

"Profesor ini tempatnya, ini jalan masuknya"

"Apa maksudmu? Saya sudah memeriksa semua dinding menggunakan sensor, tidak ada apa pun di balik dinding."

"Percayalah, Profesor, teknologi kita saat ini tidak cukup baik untuk memeriksa apa yang ada di balik dinding ini"

l

Profesor itu menjawab, "bagaimana cara masuk?"

Alex memiliki beberapa C4 di cincin penyimpanannya, tetapi ini terlalu berisiko, karena mereka berada di bawah tanah, jika ledakannya terlalu tinggi, mereka bisa terperangkap atau ruangan rahasia menjadi tidak dapat diakses. Sepertinya tidak ada jalan lain.

"Aku punya lebih banyak kejutan untukmu, Profesor"

Alex mengeluarkan golem dari dalam ring penyimpanan. Semua empat orang, Aria, Cindy, Robert dan Profesor terkejut.

"Ini adalah artefak yang saya dapatkan dari lokasi kuil di Bali"

Alex memerintahkan golem untuk mendorong pintu dengan kekuatan penuh. Golem saat ini memiliki kekuatan setara petarung mortal realm tingkat akhir. mudah-mudahan, itu sudah cukup untuk membuka pintu.

BRRAAAKKKKK ... !!

Untungnya golem itu berhasil, bila tidak, Alex terpaksa perlu menggunakan beberapa peledak

Kelompok itu akhirnya bergerak ke dalam kamar dengan semua masih dengan takjub menatap golem. Alex mengambil kembali golem dan berjalan memasuki ruang rahasia.

Sebenarnya, Alex sudah memutuskan untuk datang dan mengambil artefak ini sejak hari pertama. Kuil ini memiliki artefak yang benar-benar dibutuhkan Alex, artefak ini adalah artefak yang diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyelamatkan putrinya Tiffany dari wabah.

Alex sudah tahu tentang fungsi artefak dan di mana mendapatkannya. Dia juga sudah tahu tentang gempa yang seharusnya menetralkan segel. Rencana awalnya adalah untuk datang sendiri dan mengambil dari lokasi tersebut, tetapi kali ini ia memasukkan profesor ke dalam rencananya. Dia ingin profesor mempercayainya dan membantunya mempersiapkan datangnya hari kiamat.

Kelompok ini memasuki ruang rahasia dan berjalan di sekitar ruangan, Profesor menemukan set tulisan lain, inilah yang dia cari. Adapun Alex, dia sudah tahu apa yang dia tuju. Kotak peti mati di tengah ruangan. Alex berjalan mendekat, lalu membuka tutupnya. Kali ini, yang dia temukan bukanlah cincin, ada sebuah jimat yang ada di gengaman jenazah. Alex mengambil jimat itu dan memasukkannya ke dalam cincin penyimpanan.

"Akhirnya Amulet Matahari"

ini adalah artefak spesial peringkat tengah.

Profesor menyadari bahwa Alex mengambil sesuatu tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Alex menunggu profesor untuk mendokumentasikan tulisan-tulisan itu dan akhirnya mereka meninggalkan kuil itu

"Sepertinya semuanya lancar," pikir Alex ...

.

.

tapi

.

Ketika mereka keluar dari kuil, mereka terkejut melihat banyak orang berdiri di luar kuil, Ada sekitar 30 orang dan semuanya menodongkan senjata.

Orang di tengah kelompok yang tampaknya adalah pemimpin mereka berbicara

"Saya angat berharap kalian menemukan sesuatu yang menarik"

Profesor menjawab, "siapa kalian?"

Rombongan terkejut ketika ternyata yang menjawab adalah Robert yang berdiri disebelah mereka

.

.

Ein Volk, Ein Reich, Ein Führer