"Sigh mengurung diriku yang lebih muda di tempat dengan sihir yang kuat semacam ini benar-benar merepotkan karena lingkaran sihir yang menyegel diriku yang masih muda menyerap energi sihir di sekitar agar segelnya tetap kuat! Arrgh kenapa sih dia mesti lengah dan tersegel di dalam Divine Seal! Apa dia pikir membuka segel sihir sekuat Divine Seal perkara yang gampang untuk dilakukan!"
Archer yang sudah tiba di dalam ruangan tempat Shirou disegel dibuat kesal karena ia harus menghancurkan segel yang sangat kuat dan memiliki jebakan.
"Hmm pertama-tama hapus rune yang menghisap energi sihir dengan menggunakan Rune Save, kemudian hancurkan inti dari Divine Seal dengan menggunakan Rule Breaker, baru setelahnya Divine Seal bisa dihancurkan."
Dengan menggunakan Struktural Analisis, Archer bisa dengan mudah memahami cara Divine Seal bekerja. Tapi bukan berarti Archer bisa menghancurkan Divine Seal itu dengan mudah, sebab kalau ia salah menghapus Rune atau melakukan kesalahan dalam usahanya menghancurkan Divine Seal, maka hal yang gawat akan terjadi.
"Sigh Divine Seal ini jauh lebih rumit dari lingkaran Sihir yang digunakan untuk memanggil Servant, tapi tidak sampai ke level dimana aku tidak mampu memahami bagaimana cara Divine Seal itu bekerja dan apa saja fungsi Rune yang ada di Divine Seal ini. Aku benar-benar harus memberi hukuman sedikit kepada diriku yang lebih muda karena ia sudah membuatku memecahkan sesuatu yang sangat rumit."
Archer secara hati-hati menghapus rune-rune yang ada di Divine Seal secara perlahan. Sebab dia tidak ingin melakukan kesalahan dalam menghancurkan Divine Seal. Divine Seal adalah lingkaran sihir tingkat tinggi dan akan berbahaya kalau dia secara tidak sengaja menghapus rune yang salah.
***
Shirou baru tersegel di dalam Divine Seal selama sepuluh menit, tapi ia merasa seperti sudah berada di dalam Divine Seal selama bertahun-tahun karena perbedaan waktu mencolok yang ada di Divine Seal dengan waktu yang ada di dunia luar. Shirou merasa bosan karena ia tidak bisa melakukan apa-apa selain melatih Magecraft miliknya dan juga melatih kemampuan lain yang ia miliki.
Shirou hanya ingin Archer segera membebaskan dirinya dari Divine Seal yang membuat dirinya merasa bosan, sebab di dalam Divine Seal tidak banyak hal yang bisa ia lakukan.
Dan tak lama setelah Shirou berpikir soal Archer, Shirou bisa melihat ada retakan di dalam Divine Seal yang saat ini mengurung dirinya. Di dalam ruangan tanpa batas yang memiliki warna abu-abu Shirou bisa melihat sebuah retakan yang cukup besar untuk membawa masuk cahaya dari luar Divine Seal.
"Hmm sepertinya Archer sudah berhasil menghancurkan Divine dari luar," Kata Shirou yang merasa lega karena akhirnya pertolongan tiba. "Divine Seal memang tidak bisa dihancurkan dari dalam, tapi dari luar dengan menggunakan cara dan alat yang tepat Divine Seal bisa dihancurkan dengan mudah."
Dan tak lama kemudian retakan itu semakin membesar dan membesar sampai Divine Seal hancur secara penuh.
"Kalau saja kau tidak lengah, aku tidak perlu repot-repot menghancurkan Divine Seal yang super rumit dan diberi jebakan yang bisa membunuhku kalau aku tidak hati-hati! Bisa-bisanya kau disegel oleh Dynamis yang secara teknis jauh lebih lemah dariku atau darimu!" Kata Archer yang saat ini terlihat sangat kesal.
"Maaf deh, aku terlalu banyak bermain-main ketika aku melawan Dynamis dan sebagai akibatnya, aku menjadi lengah," Kata Shirou yang merasa agak malu karena sudah tersegel oleh musuh.
***
"Sigh, kalau dibandingkan denganku pengalamanmu masih sangat kurang jadi aku merasa wajar dengan tindakanmu. Tapi kau memiliki akses ke dalam memori milikku, kenapa kau tidak menggunakannya!" Teriak Archer.
"Memori yang kau miliki sangat banyak Archer dan aku kesulitan untuk memilahnya jadi aku lebih memilih untuk tidak menggunakannya karena aku tidak mau mengalami sakit kepala jangka panjang," Kata Shirou yang dengan jelas menolak mengakses memorinya Archer.
"Sigh, terserahlah," Kata Archer sambil memegang dahinya menggunakan telapak tangan. "Karena kau sudah bebas, apa yang mau kau lakukan selanjutnya diriku?"
"Beristirahat sebentar selama beberapa menit sambil meregangkan badan lalu pergi ke pusat dari Ostia lama untuk menghentikan rencana Cosmo Entelechia," Kata Shirou sambil melakukan gerakan senam dasar untuk memulihkan kondisi tubuhnya yang kaku. "Kita tidak mungkin membiarkan Ialda Baoth menang bukan? Sebab rencana Cosmo Entelecheia hanya akan membawa kehancuran dan malapetaka untuk Mundus Magicus dan Mundus Vetus."
"Jangan bilang kalau kau mau berlagak seperti pahlawan keadilan dalam menghentikan Cosmo Entelecheia," Kata Archer yang merasa curiga dengan kelakuan Shirou. "Karena kalau kau ingin meraih cita-cita busukmu itu lagi, aku akan menghentikanmu dengan semua kekuatan yang kumiliki."
"Kau tidak usah kuatir Archer, aku sama sekali nggak memiliki niat untuk menjadi pahlawan keadilan atau apapun itu sebab aku tahu kalau aku mengambil jalan itu, maka aku sendiri yang akan mendapat kehancuran," Kata Shirou dengan ekspresi wajah yang terlihat serius. "Yang ingin kulakukan ialah mencegah kehancuran dunia tak lebih dari itu."
***
Untuk Fate Averruncus, membuat Cosmo Entelecheia menjadi sukses adalah tujuan hidupnya. Sebagai rasa terima kasih kepada Ialda yang sudah memberikan kesempatan kedua untuk hidup lagi, ia sudah tidak memiliki ingatan dari kehidupan yang ia jalani sebelumnya. Sebab yang bisa ia ingat hanyalah gambaran samar soal kehidupan yang dulu ia jalani.
Dan ingatan samar itulah yang membuat dirinya berbeda dari Averruncus yang lain, sebab Averruncus yang lain benar-benar bersikap seperti boneka yang hampir tanpa kepribadian. Sedangkan Fate atau Tertium masih bisa menunjukkan sedikit emosi dan keinginan. Seperti ketika ia menolong para gadis yang kehilangan
rumah akibat perang, bagi Fate itu adalah salah satu cara terbaik untuk menghabiskan waktu dan merupakan salah satu hobi favoritnya selain meminum teh yang enak.
Tapi hobi atau keinginan apapun yang ia miliki tidak bisa melampaui tujuan utama hidup keduanya menyukseskan rencana Cosmo Entelecheia. Bagi Fate tidak ada yang lebih penting di dunia ini daripada Cosmo Entelecheia dan ia tidak berdaya untuk melawan misi itu.
Hanya saja Fate berharap kalau Ialda mau melepaskan Shiori, Homura dan semua anak buahnya yang lain dari Cosmo Entelecheia. Sebab Fate tidak ingin anak-anak buahnya yang berharga terkurung di dalam ilusi yang tidak memiliki jalan keluar.
"Ialda-Sama adalah seseorang yang pengertian," Kata Fate. "Aku yakin kalau dia mau mengabulkan keinginanku yang satu ini setelah semua hal yang kulakukan untuk beliau."
Setelah melakukan monologue singkat Fate kembali berjalan secara perlahan dengan aura membunuh yang keluar dari seluruh tubuhnya juga dengan ekspresi wajah tanpa emosi yang menjadi ciri khas dari Fate Averruncus.