Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 384 - Chapter 382 - Mengetes Artifak

Chapter 384 - Chapter 382 - Mengetes Artifak

Kediaman Emiya, di dalam diorama sihir milik Shirou tepat setelah Shirou menjelaskan soal Cosmo Entelecheia.

"Kalian berdua memang sudah bertambah kuat, tapi saat ini aku ingin kalian berdua berhenti melatih Magia Erebea dan fokus untuk mengistirahatkan tubuh kalian. Sebab tidak adanya jika kalian berdua terus latihan tapi kalian sama sekali tidak memberi kesempatan kepada tubuh kalian untuk beristirahat. Erosi dari Magia Erebea akan terjadi kalau kalian berdua tidak memberi waktu pada tubuh untuk beradaptasi terhadap peningkatan dari Magia Erebea. Negi dalam kasusmu tubuhmu akan mulai berubah menjadi undead kalau kau tidak beristirahat dan Kotarou sifatmu akan berubah menjadi jahat dan kau akan mengamuk sampai mati.

Jadi sekarang beristirahatlah dan berhenti berlatih untuk sementara, kalau kalian berdua tidak mau mengalami hal yang buruk terhadap tubuh kalian."

Kotarou dan juga Negi berlatih dengan sangat keras di dalam Diorama sihir milik Shirou. Sampai-sampai tubuh mereka berdua hampir mengalami erosi dari Magia Erebea. Shirou sampai harus menghentikan latihan yang mereka berdua lakukan, karena kalau tidak Kotarou dan Negi akan mengalami hal yang sangat buruk.

"Uurgh aku sebenarnya ingin terus berlatih, tapi kalau karena melatih Magia Erebea maka aku akan berubah menjadi jahat lebih baik aku berhenti dulu berlatih. Karena aku tidak ingin membuat diriku menjadi sesuatu yang tidak kuinginkan, lagipula kalau aku jadi jahat itu akan membuat Natsumi-Nee-chan menjadi sedih."

Kotarou merasa sedih karena Shirou menyuruhnya berhenti berlatih, tapi ia tahu kalau itu semua demi kebaikan dirinya sendiri dan Kotarou juga tidak mau kalau dirinya berubah menjadi jahat.

"Bertambah kuat tapi sebagai bayarannya aku harus menjadi undead? Tidak deh. Lebih baik aku istirahat dulu sebentar, aku tidak mau Anya membunuhku hanya karena aku ingin bertambah kuat dengan cepat."

Negi tidak merasa sesedih Kotarou, sebab ia tahu sampai dimana batasan dirinya. Dan yang paling penting ia tidak mau Anya sampai memarahi dirinya sekali lagi, sebab bagi Negi kemarahan Anya adalah salah satu hal paling menakutkan di dunia bagi dirinya.

***

Di bagian lain dari Diorama sihir, Makie, Yuuna, Ako dan juga Akira sedang mencoba menggunakan Artefak yang mereka miliki.

Artefak milik Makie adalah Liberum Limnescum, dan ketika Makie baru saja menggunakannya ia bisa langsung menggunakannya dengan sangat baik karena Artefak milik Makie adalah peralatan senam ritmik yang merupakan olahraga terfavoritnya Makie.

Pita senam ritmik yang saat ini berada di tangan Makie bisa memanjang sampai ratusan meter, ditambah lagi Makie bisa mengendalikan pita itu seperti bagian dari tubuhnya sendiri sehingga Makie merasa kalau ia baru saja mendapatkan sesuatu yang sangat berguna untuknya.

"Ahahahaha pita ini benar-benar hebat karena bisa melar sepanjang yang aku mau! Ditambah pita ini juga bisa kukendalikan dengan jauh lebih bebas dari pita yang biasa kugunakan! Aku senang Pactioku dengan Negi memberiku sesuatu yang sangat berguna."

Artefak milik Ako Cultrix Cum Traumate memberikan Ako kostum perawat yang lebih layak disebut sebagai cosplay daripada seragam perawat yang asli ditambah lagi Ako juga mendapatkan suntikan yang sangat besar yang bisa memberikan boost kekuatan, menyembuhkan luka, dan juga memulihkan stamina. Suntikan itu juga bisa menghasilkan racun khusus yang memiliki efek membuat seseorang buta arah. Kemampuan Artefak milik Ako memang tidak sehebat kipas milik Konoka dalam penyembuhan tapi suntikan Ako bisa dipakai untuk menyerang.

"Artefak milikmu jauh lebih mudah digunakan daripada milikku, Makie. Artefakku sangat besar dan cukup berat aku belum terbiasa menggunakannya. Ditambah lagi aku juga harus mengenakan cosplay perawat yang sangat memalukan setiap kali aku ingin menggunakan Artefakku."

"Cosplay perawat masih mendingan ketimbang cosplay mermaidku Ako, Artefak milikku Siren Valida membuatku harus mengenakan sarung tangan yang berat dan cosplay mermaid. Dan dengan Artefak ini aku bisa melakukan teleport dari tempat yang berair ke tempat yang memiliki air lagi dengan jarak empat ratus meter. Sarung tangan yang ada di kedua tanganku memberiku kemampuan memukul yang kuat, aku sudah seperti petarung yang memakai bikini. Sampai sekarang aku nggak mengerti kenapa Pactio yang kulakukan dengan Shirou-kun memberikanku Artefak ini."

***

"Ahahaha kalau aku sih benar-benar puas dengan Artefak yang kudapatkan dari Pactioku dengan Shirou-kun! Artefak milikku Iris Momentum adalah pistol sihir kembar yang dulu dimiliki oleh Mamaku! Ditambah lagi Artefak ini adalah bukti ciuman pertamaku dengan Shirou-kun, makanya Artefak ini akan kujaga baik-baik!" Berbeda dengan Ako dan Akira, Yuuna merasa puas dengan pistol kembar yang ia dapatkan. Awalnya ia mengira kalau ia akan mendaptka bola basket sebagai Artefak karena ia memiliki hobi basket. Tapi di luar dugaan ia malah mendapatkan sepasang pistol sihir yang bisa ditembakkan untuk menghasilkan efek yang berbeda-beda.

"Kita semua mendapatkan Artefak yang sesuai dengan bakat dan kepribadian, aku yang suka berenang mendapatkan Artefak yang berhubungan dengan air. Ako yang hobi merawat orang lain mendapatkan Artefak yang bisa menyembuhkan orang lain, Makie yang sangat jago dalam senam ritmik mendapatkan Artefak yang adalah alat senam ritmik yang diperkuat, dan Yuuna yang hobi mengkoleksi model gun dan jago bermain Fps di Arcade mendapatkan sepasang pistol kembar yang adalah pistol yang dulu dipakai oleh ibunya. Aku rasa semuanya mendapatkan hal yang sesuai dengan kepribadian dan sifat kita masing-masing."

Akira mengambil sebuah kesimpulan yang ia anggap sebagai kesimpulan yang paling tepat mengenai Artefak yang mereka dapatkan. Karena ia tidak bisa mendapatkan kesimpulan lain selain yang baru saja ia ambil.

"Aku bisa mengerti kenapa kita bisa mendapatkan peralatan senam ritmik dan suntikan raksasa, tapi Yuuna mendapatkan pistol kembar tetap terasa aneh untukku," Kata Ako sambil berbisik kepada Makie.

"Sama denganmu, Ako aku juga merasakan keanehan yang sama. Sebab akan lebih masuk akal bagiku kalau Yuuna mendapatkan bola basket sebagai Artefak miliknya!" Kata Makie.

Ako dan Makie bisa mengerti kenapa mereka berdua bisa mendapatkan Artefak yang saat ini sedang mereka gunakan. Tapi mereka berdua masih belum paham kenapa Yuuna yang lebih hobi bermain basket daripada bermain FPS game tidak mendapatkan bola basket sebagai Artefak melainkan pistol.

Yuuna yang menjadi objek pembicaraan antara Ako dan Makie terlihat santai dan bahkan tidak tahu kalau ia sedang menjadi bahan obrolan antara Makie dan Ako karena ia terlalu fokus dengan pistol miliknya.

***

Di dalam arena pertarungan Virtual Reality yang ada di dalam Diorama sihir milik Shirou. Evangeline atau Arika sedang memakai wujud vampire miliknya yang adalah anak kecil berumur sepuluh tahun dan di hadapan Arika, ada Clone Nagi yang berada dalam wujud yang sama.

Mereka berdua berniat melakukan sparring untuk melihat sekuat apa mereka saat ini, dan alasan mengapa Clone Nagi memakai wujud anak kecil berumur sepuluh tahun yang sangat mirip dengan Negi ialah agar ia bisa melakukan sparring dengan adil melawan istrinya.

Arika dan Clone Nagi memulai pertarungan dengan melakukan adu pukulan dan terbukti Clone Nagi yang secara fisik jauh lebih kuat dari Arika bisa mendominasi adu pukulan antara suami istri itu. Tapi Arika yang memiliki kontrol energi sihir yang jauh lebih baik dari Clone Nagi bisa sedikit mengimbangi berkat penguatan yang ia lakukan terhadap tubuhnya.

Arika memakai sihir es khas miliknya yang dulu sering ia gunakan sebagai Evangeline. Tapi tombak es yang menyerang Nagi langsung meleleh karena plasma super panas yang muncul dari tameng petir yang menutupi tubuh Clone Nagi.

Panah sihir petir dalam jumlah yang sangat banyak muncul dari tangan Clone Nagi membuat Arika harus membuat tameng es yang diperkuat sampai ke maksimal. Tameng es itu sukses menghentikan semua serangan Clone Nagi dan Clone Nagi dipaksa untuk menghancurkan Tameng es itu dengan kedua tangannya sendiri agar ia bisa medaratkan serangan kepada Arika.

Begitu tameng es itu hancur Arika sudah tidak ada di belakang tameng es dan tubuh Clone Nagi tiba-tiba saja mulai di tutupi oleh es. Kemudian dari dalam bayangannya Clone Nagi muncul Arika yang menyentuh kedua kaki Clone Nagi.

Clone Nagi tersenyum ketika ia melihat cara dari istrinya membekukan dirinya, tapi Clone Nagi masih terlihat belum menyerah karena dalam sekejap tubuhnya berubah menjadi kilatan petir.