"Ooi Hime, aku merasa senang, kau ingin aku berada dekat denganku sedikit lebih lama," Kata Nagi yang wajahnya sedikit memerah karena dada Arika menyentuh punggungnya. "Tapi aku kau nggak menyadari kalau dadamu yang besar itu menyentuh punggungku?"
Setelah Arika mendengar ucapannya Nagi, dalam sekejap Arika menampar pipi Nagi sekuat tenaga. Sampai-sampai tubuh terpelintir di udara lalu terjatuh di lantai.
"Oii Hime! Kenapa kau tiba-tiba saja menamparku dengan tanganmu yang kau perkuat dengan energi sihir begitu!" Kata Nagi yang pipinya memerah karena tamparan dari Arika. "Tamparanmu itu tadi sakit sekali tahu! Kalau saja tubuhku tidak memiliki ketahanan yang kuat, bisa-bisa aku akan mengalami cedera yang lebih parah!"
"Nggak ada apa-apa!" Kata Arika dengan wajah yang memerah karena ia merasa sudah melakukan hal yang tidak pantas kepada Nagi. "Lu-lupakan saja ucapanku dan tamparan yang kuberikan padamu barusan."
"Hei, Hime apanya yang nggak apa-apa, kau tadi berkata kalau aku harus tetap berada di sampingmu, lalu kemudian kau menamparku sampai pipiku memerah. Kau itu seperti seorang tsundere tahu," Kata Nagi yang berbicara secara asal. "Jangan bilang kalau kau itu jatuh cinta kepadaku? Aku senang sih, tapi akan terjadi hal yang gawat kalau kita menikah. Karena aku ini hanyalah orang biasa dari dunia lama sedangkan kau adalah seorang ratu, jadi tidak mungkin bagi kita untuk saling mencintai sebab status kita terlalu berbeda."
Perkataan Nagi membuat Arika menampar Nagi sekali lagi, setelah Nagi berdiri sekali lagi ia malah mengucapkan kata-kata yang membuat Arika menjadi semakin marah sampai-sampai pipi Nagi kali ini bukan hanya merah tapi juga menjadi memar.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Aduh tamparanmu itu sakit banget tahu, Hime," Kata Nagi yang wajahnya babak belur karena ditampar oleh Arika berkali-kali. "Kalau kau menamparku tolong jangan gunakan kekuatan sihir khusus keluarga kerajaan Vespertatia yang bahkan bisa melukai pengguna Magic Cancel dong, kalau kau menggunakan kekuatan semacam itu bisa-bisa aku mati sungguhan tahu!"
"Salah sendiri kau malah mengucapkan hal-hal yang nggak berguna secara sembarangan," Kata Arika yang memalingkan wajahnya dari Nagi karena Arika tidak ingin kalau Nagi melihat ekspresi wajahnya sama sekali. "Sekali lagi aku katakan yang kuucapkan barusan bukanlah apa-apa jadi lupakan saja. Dan anggap saja kau nggak mendengarkan ucapanku itu."
"Oii Hime, kenapa kau berbicara seolah kau akan menanggung beban seluruh dunia di pundakmu," Kata Nagi yang merasa aneh dengan hal yang keluar dari mulutnya Arika.
"Aku sudah banyak merepotkan dirimu dan juga Ala Rubra, jadi aku tidak akan merepotkan kalian lagi. Sebab sekarang aku akan hidup sendiri, tadi itu aku hanya sedikit bingung jadi tak usah kau pedulikan," Kata Arika yang mulai berjalan menjauhi Nagi.
"Oii tunggu dulu Hime," Kata Nagi yang merasa kuatir dengan keadaan Arika yang bersikap semakin aneh.
"Jangan panggil aku Hime lagi, Nagi. Sebab aku saat ini aku sudah bukan seorang tuan putri. Sekarang aku sudah menjadi ratu dari kerajaan Vespertatia, kau akan mendapatkan hukuman kalau kau memanggilku Hime. Aku sudah bukan seseorang yang bisa kau tegur dengan santai," Kata Arika.
"Haaah? Kenapa aku sudah tidak boleh lagi memanggilmu Hime!" Kata Nagi yang semakin tidak suka dengan cara Arika bertingkah di hadapannya. "Bagiku kau adalah Arika-Hime dan aku tidak akan memanggilmu dengan panggilan yang lain."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Arika tidak mempedulikan ucapannya Nagi dan terus berjalan menjauhi Nagi tapi Nagi lalu mendekati Arika kemudian dia memeluk Arika dari belakang.
"Hime! Kenapa kau malah menjauhiku di saat aku sedang berbicara kepadamu! Sebenarnya apa yang sedang kau sembunyikan dariku apa kau sedang memiliki masalah? Kalau kau memang punya masalah, tolong beritahu aku kalau tidak bagaimana aku bisa menolongmu?" Tanya Nagi dengan wajah yang terlihat sangat serius. "Aku adalah pedangmu dan sayapmu sesuai dengan janji yang sudah kuucapkan kepadamu Arika-Hime. Jadi sudah menjadi kewajibanku untuk menolongmu dari semua masalah yang sedang kau hadapi."
"Aku tidak memiliki masalah apapun!" Teriak Arika yang berusaha untuk melepaskan pelukan Nagi tapi tidak bisa karena Nagi memeluk dirinya dengan sangat kuat. "Lepaskan pelukanmu, sekarang juga Nagi! Atau kalau tidak aku akan berteriak lebih kencang lagi sehingga orang-orang akan berdatangan ke tempat ini lalu mereka akan menuduhmu melakukan hal yang tidak sopan kepadaku."
"Kau tidak akan berani mengucapkan hal itu, Arika-Hime, sebab aku mengenalmu dengan sangat baik. Kau tidak akan bisa mengucapkan hal-hal yang akan membuat orang lain susah, sifat dan hatimu itu terlalu baik. jadi tidak mungkin kau akan melakukan hal semacam itu kepadaku," Kata Nagi yang tidak mau melepaskan pelukannya terhadap Arika. "Jadi cepat katakan masalah apa yang kau miliki atau aku tidak akan pernah melepaskan pelukanku ini."
"Tahu diri sedikit! Dasar rakyat jelata!" Kata Arika yang membanting tubuh Nagi ke depan menggunakan seluruh tenaga yang ia miliki. "Aku adalah ratu dari kerajaan tertua di Mundus Magicus, tindakanmu barusan adalah sebuah penghinaan dan kau bisa dihukum karena tindakanmu itu."
Arika lalu menggunakan teleport stone sekali pakai agar Nagi tidak bisa mengikuti dirinya, lalu ia pun menghilang dari hadapan Nagi.
"Arika-Hime, sebenarnya masalah macam apa yang aku miliki?" Kata Nagi sambil melihat ke arah tempat dimana Arika menghilang.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Pertama-tama guru yang mendapatkan masalah ketika ia mengorbankan dirinya untuk mengalahkan Ialda kemudian ia pun menjadi wadah baru untuk penyihir permulaan, dan sekarang Arika juga memiliki masalah yang sama sekali tidak kuketahui," Kata Nagi yang mengingat momen dimana Zecth dirasuki oleh Ialda.
***
"Kau berlagak seperti pangeran berkuda putih dan juga pahlasan bersenjata yang bisa menyelamatkan dunia, tapi pada akhirnya kau tidak bisa menyelamatkan siapapun dan juga membuat masa depan yang baru untuk Mundus Magicus, pada akhirnya kau tidak bisa mengubah apapun."
Zecth guru dari Nagi yang sudah dirasuki oleh Ialda mengucapkan hal yang jelas membicarakan kegagalan Nagi.
"Tapi yang pasti lebih baik kau bertanya kepada dirimu sendiri apakah manusia itu mahluk yang pantas untuk ditolong sampai mengorbankan dirimu sendiri? Manusia adalah mahluk yang sudah tidak bisa tertolong lagi. Jadi Nagi Springfield kuharap kau merasakan penderitaan yang kurasakan selama ribuan tahun dengan kegagalan yang kau alami dan juga ketika kau melihat aku melaksanakan rencanaku menggunakan tubuh gurumu ini."
Setelah berbicara cukup panjang, Ialda yang merasuki Zecth pun menghilang dari hadapan Nagi yang terluka parah.
***
"Guru, aku pasti akan menemukan cara untuk membebaskan tubuhmu dari kendali Ialda," Kata Nagi yang memiliki niat untuk mengeluarkan Ialda dari tubuh Zecth. "Jadi tunggulah sebab aku pasti akan membuatmu kembali seperti semula sekali lagi."