"Aturan dan tradisi di keluargamu itu merepotkan sekali Akira," Kata Yuuna sambil menghela nafasnya. "Tapi ya, kurasa itu tidak aneh. Mengingat bahkan setelah poligami diizinkan di Jepang, masih ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin melakukan poligami. Tidak semua orang bisa berpoligami karena aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Jepang untuk seseorang yang ingin berpoligami sangatlah ketat. Pertama lelaki yang ingin berpoligami haruslah memiliki penghasilan yang cukup untuk membiayai semua wanita yang ia nikahi, kedua lelaki yang ingin berpoligami haruslah bisa membuat semua wanita yang ia nikahi bahagia secara lahir dan batin dan ketiga jika ada salah satu dari wanita yang ingin ia nikahi tidak mau dipoligami maka pernikahan tidak dapat dilakukan."
"Kok kau bisa tahu aturan soal poligami di Jepang dengan begitu detail, seperti itu Yuuna?" Tanya Akira yang dibuat heran kenapa Yuuna bisa hafal dengan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk bisa berpoligami di Jepang.
"Itu semua karena aku tahu di masa depan lelaki yang kucintai Shirou-kun akan memiliki banyak istri makanya aku harus mengingat aturan penting yang akan menjamin posisiku sebagai salah satu dari banyak sekali cewek yang akan menjadi istrinya Shirou-kun. Dan aturan-aturan itu harus kuingat dengan detail kalau aku ingin pernikahanku dengan Shirou-kun menjadi legal!" Jawab Yuuna dengan mata yang berbinar-binar.
"Kau benar-benar ingin menjadi istrinya Shirou-kun, rupanya Yuuna," Kata Makie dengan wajah yang terlihat bingung karena ia tidak mengerti secara penuh apa yang dijelaskan oleh Yuuna. "Apakah itu cita-citamu di masa depan, Yuuna? Menjadi istrinya Shirou-kun?"
"Eh, tidak tentu saja. Cita-citaku adalah menjadi guru di Mahora sama seperti ayah dan ibuku," Jawab Yuuna.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Berciuman dengan Alex-kun, berciuman dengan Alex-kun, ahhhn aku sangat menantikannya!"
Sementara Makie, Akira dan juga Yuuna membicarakan soal poligami. Ako sibuk berkhayal dan melamun mengenai Pactio yang sebentar lagi akan ia lakukan bersama dengan Shirou.
"Aku benar-benar tak sabar untuk melakukan ciuman romantis dengan Alex-kun, yang sangat kucintai!"
Ada pola hati yang muncul di pupilnya Ako, di saat ia memikirkan soal ciumannya dengan Shirou. Hal seperti pola hati yang muncul di pupil seharusnya tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Tapi di Mundus Magicus hal seperti itu adalah hal yang bisa terjadi berkat adanya Contact lens khusus yang bisa mengubah warna mata seseorang berdasarkan perasaan dari si pengguna Contact lens. Dan Ako yang merasa Contact lens itu sebagai sesuatu yang keren membeli Contact lens khusus itu dan memakainya dan itulah yang menyebabkan ada pola hati yang muncul di pupilnya Ako, semuanya di sebabkan oleh Contact Lens sihir.
Setelah Makie, Akira dan Yuuna selesai bercakap-cakap. Mereka bertiga bisa mendengar dengan jelas, kata-kata memalukan yang diucapkan oleh Ako yang keluar dari mulut Ako dengan suara yang keras.
"A-Ako bi-bisakah kau tidak mengucapkan hal yang begitu memalukan keras-keras seperti itu?" Kata Akira dengan wajah yang agak memerah. "Kalau saat ini kita berempat tidak berada di salah satu balkon dan berada di ruang dansa maka akan ada banyak sekali orang yang akan mendengar ucapanmu itu!"
"A-ah maafkan aku, Akira, karena aku tadi melamun aku malah mengucapkan hal yang tidak-tidak," Kata Ako yang menutup wajahnya dengan kedua tangan karena ia merasa malu.
"Eh, Ako kamu tadi sedang membayangkan berpactio dengan Shirou-kun bukan?" Tanya Yuuna. "Bukannya sebelumnnya kamu terlihat depresi setelah tahu kalau Shirou-kun adalah Alex-kun?"
"Ah, kalau soal itu, aku sudah melupakannya," Jawab Ako sambil tersenyum lebar. "Dan aku juga tidak memiliki masalah soal Shirou-kun yang akan memiliki banyak istri, asalkan aku juga bisa menjadi salah satu istrinya Shirou-kun!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di lapangan berumput, tepat di depan kantor gubernur jenderal Ostia. Bersama dengan Shirou dan juga Chachamaru.
"Kau tidak apa-apa Chachamaru?" Tanya Shirou yang merasa kuatir dengan Chachamaru yang saat ini sedang terbaring di rumput tepat setelah Shirou memutar pernya Chachamaru.
"A-aku tidak apa-apa Shirou-Sama, hanya saja energi sihir yang kau alirankan melalui kunci per-ku mengalir terlalu lancar sampai-sampai aku merasa terlalu nyaman bagaikan orgasme yang dirasakan oleh manusia normal," Jawab Chachamaru dengan wajah yang sangat memerah. "Dan saat ini perasaan orgasme itulah yang sedang kurasakan Shirou-Sama."
"Ka-kau bisa merasakan bagaimana rasanya orgasme? Ba-bagaimana caranya android sepertimu bisa merasakan hal semacam itu?" Tanya Shirou yang terlihat shock dengan penjelasan Chachamaru. "Jangan bilang kalau Satomi-san menginstal fungsi itu tepat sebelum semua anggota Ala Alba pergi ke Mundus Magicus."
"Se-sepertinya begitu," Jawab Chachamaru masih dengan wajah yang memerah karena sensasi orgasme yang ia rasakan saat ini. "Ha-Hakase adalah ilmuwan gila yang akan menginstal fungsi yang tidak diperlukan di dalam tubuhku, ba-bahkan dia pernah hampir menginstal fungsi yang bisa membuatku membesarkan dadaku dengan bebas."
"Apakah dia benar-benar ilmuwan jenius? Dan bukan ilmuwan mesum? Kenapa semua fungsi yang ia instal ke dalam tubuhmu adalah fungsi yang mesum?" Kata Shirou dengan ekspresi wajah yang penuh dengan tanda tanya. "Jangan bilang kalau sebenarnya Satomi Hakase, murid SMP Mahora yang nilainya selalu di peringkat lima besar adalah seseorang yang mesum."
"Eh, sepertinya memang begitu," Kata Chachamaru. "Sebab Hakase adalah penggemar berat semua doujinshi mesum yang dibuat oleh Haruna, ia bahkan punya ruangan khusus di rumahnya yang berisi semua koleksi doujinshi BL yang ia miliki."
"Uurgh siapa yang menyangka kalau seseorang yang terlihat sebagai seperti ilmuwan gila, adalah seorang otaku BL dengan otak yang mesum," Kata Shirou sambil menghela nafasnya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Shi-Shirou-Sama sebelum saya melakukan Pactio denganmu apakah boleh saya membicarakan sesuatu denganmu?" Kata Chachamaru yang saat ini sudah terlihat lebih normal.
"Boleh saja memangnya apa yang mau kau bicarakan denganku?" Tanya Shirou.
"Shirou-Sama apakah menurutmu saya memiliki jiwa dan roh," Jawab Chachamaru dengan wajah yang yang terlihat sedih.
"Kenapa kau mengatakan hal seperti itu, Chachamaru?" Kata Shirou.
"Master mengatakan kepadaku kalau aku berbeda dari semua boneka yang pernah ia buat sebelumnya, karena aku memiliki roh manusia yang belum saatnya meninggal yang Master segel di dalam otak eletronikku," Kata Chachamaru menjelaskan. "Makanya Master bilang kalau aku bisa merasakan emosi seperti yang dirasakan oleh manusia normal. Tapi entah kenapa aku tetap merasa ragu dengan ucapannya Master."
"Chachamaru, Analisa Struktur yang kulakukan terhadap tubuhmu menunjukkan hal yang sama dengan yang diucapkan oleh Evangeline-san. Kau memiliki roh dan juga kau memiliki jiwa atau kesadaran. Jadi kau tidak perlu meragukan ucapannya Evangeline-san sebab ia sama sekali tidak berbohong kepadamu," Kata Shirou. "Jangan bilang karena kau akan melakukan Pactio denganku, ada keraguan yang muncul dalam dirimu karena kau adalah android dan kau menganggap kalau kau tidak akan bisa berpactio denganku? Atau ada hal lain yang membuatmu ragu!"
"Aku takut Shirou-Sama! Aku merasa ragu dan takut, karena aku bukanlah manusia! Aku adalah robot! Android! Kesadaranku terbentuk karena semua pengetahuan dan sistem belajar yang ada di dalam otak elektronikku! Wajar kalau aku merasa ragu dengan ucapannya Master!" Kata Chachamaru dengan air mata yang mengalir di pipinya. "Kalau aku memiliki roh, kenapa aku tidak bisa mengingat masa laluku di saat aku masih seorang manusia yang memiliki kehidupan yang normal!"