Gu Fei tidak pernah bertemu dengan lelaki yang lebih kuat dari ayahnya ataupun kakak laki-lakinya. Dan ia sendiri tidak pernah bertemu dengan lelaki yang jauh lebih kuat dari dirinya. Sebab semua teman lelaki yang seumuran dengan dirinya yang ada di desanya, semua sudah ia kalahkan. Karena mereka semua jauh lebih lemah dari dirinya.
Shirou adalah lelaki pertama yang ia tahu jauh lebih kuat dari dirinya, karena Shirou bisa mengalahkan beruang yang tidak bisa ia kalahkan dengan sangat mudah. Dan untuk pertama kalinya juga bagi Gu Fei, ia merasakan jantungnya berdetak dengan sangat keras bersamaan dengan wajahnya yang sangat memerah. Bagi Gu Fei perasaan yang ia rasakan saat ini ialah perasaan yang sangat asing bagi Gu Fei.
Tapi Gu Fei merasa nyaman dengan perasaan yang sekarang ia rasakan. Dan ia ingin terus merasakan kenyamanan yang saat ini menyelimuti dirinya.
Shirou lalu mengulurkan tangannya kepada Gu Fei dan Gu Fei menerima uluran tangannya Shirou dengan hati yang senang. Ketika Gu Fei memegang tangannya Shirou, Gu Fei merasakan kehangatan yang luar biasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
"Apakah kau tahu, arah menuju desa keluarga Gu?" Tanya Shirou sambil menarik lengan Gu Fei untuk membantu Gu Fei berdiri. "Aku saat ini sedang menuju ke desa itu, tapi sayangnya aku tidak tahu jalan yang benar untuk pergi ke desa itu. Karena aku hanya tahu kalau desa keluarga Gu ada di gunung ini."
"K-kau saat ini berada di dekat pintu masuk desa keluarga Gu," Kata Gu Fei yang terkejut mendengar Shirou yang cukup fasih dalam berbahasa mandarin. "A-aku adalah putri dari kepala desa keluarga Gu, kalau kau mau aku bisa mengantarmu ke desa keluarga Gu."
Flashback end
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Bagi Gu Fei pertemuan pertamanya dengan Shirou adalah hal yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya dan salah satu memori paling berharga untuknya. Dan ketika Shirou sudah selesai berlatih kungfu di desanya, Gu Fei memutuskan kalau ia akan menjadikan Shirou sebagai pasangan hidupnya. Hanya saja, ia memiliki satu masalah kecil ia tidak tahu dimana Shirou tinggal! Sebab ia tidak pernah bertanya secara detail dari mana Shirou berasal yang ia tahu hanyalah kalau Shirou adalah orang Jepang.
Untungnya ayahnya Gu Fei tahu dari mana Shirou berasal sehingga ketika Gu Fei berumur dua belas tahun ia bisa pergi ke Mahora Gakuen di Jepang.
Ketika ayahnya dulu bertanya kepada Gu Fei mengapa ia ingin pergi bersekolah di Jepang, Gu Fei menjawab kalau suatu saat Shirou kembali ke desa keluarga Gu, ia bisa berbicara kepada Shirou dengan menggunakan bahasa itu.
Ayah Gu Fei, Gu Long tahu kalau putrinya itu menyukai Shirou makanya ia merestui hubungan Gu Fei dan Shirou dan mengizinkan Gu Fei untuk bersekolah di Mahora Gakuen sebab selain Shirou itu adalah lelaki yang kuat, Gu Fei memiliki hutang budi yang sangat besar kepada Shirou. Karena itu bagi Gu Long hutang Gu Fei hanya bisa ditebus dengan cara Gu Fei menikah dengan Shirou. Karena Shirou secara sah sudah menjadi tunangannya Gu Fei tepat ketika Shirou menyelamatkan nyawanya Gu Fei.
Gu Fei yang memang pada dasarnya adalah seseorang yang amat polos baru bisa menyadari kalau Shirou adalah tunangannya setelah ia mendengar ucapannya Rin. Dan karena itu ia merasa malu dan senang di saat yang bersamaan.
Dan sekarang di saat ia akan melakukan ciuman dengan tunangannya itu, ia malah menantang Shirou untuk adu panco, karena harga dirinya sebagai pendekar dan juga karena rasa malu yang ia rasakan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di halaman dari kantor gubernur jenderal Ostia, Shirou membuat dua buah kursi dan meja menggunakan Denial of Nothingness. Kursi dan meja itu sudah ia perkuat berkali-kali lipat sehingga tidak akan hancur akibat panco yang akan dilakukan antara Shirou dan Gu Fei.
Rin berperan menjadi wasit antara Shirou dan Gu Feu dalam adu panco yang mereka berdua lakukan. Saat ini tangan kanan Shirou dan Gu Fei sudah saling berpegangan dan ada di atas meja yang Shirou buat.
'Ka-kalau aku kalah maka aku akan berciuman dengan Shirou-kun! A-aku bukannya tidak senang melakukan ciuman dengan lelaki yang kusukai, hanya saja aku tidak bisa seenaknya menyerahkan bibirku kepada lelaki yang kusukai begitu saja. Aturan dari keluarga Gu mengharuskanku untuk menantang lelaki yang ingin menciumku sekalipun lelaki itu adalah tunanganku sendiri! Karena aku tidak ingin memiliki tunangan yang lemah!'
Sementara Gu Fei sedang melakukan monolog di dalam pikirannya sendiri. Shirou memutuskan untuk tidak melakukan penguatan tubuh menggunakan Ki ataupun sihir. Karena ia merasa hal itu tidak akan adil bagi Gu Fei, lagipula Shirou ingin menguji sudah seberapa kuat Gu Fei saat ini setelah latihan keras yang Gu Fei lakukan di dalam diorama sihir.
Rin lalu memulai adu panco antara Gu Fei dan Shirou.
Gu Fei langsung memperkuat tubuhnya menggunakan Ki dan Magecraft di saat yang sama ia juga menggunakan seluruh kekuatan fisik yang ia miliki.
Gu Fei berusaha menekan lengan kanan Shirou ke bawah menggunakan seluruh tenaga yang ia miliki. Tapi ia sama sekali tidak dapat membuat lengan Shirou bergeming, dan Shirou sendiri terlihat santai dan sama sekali tidak berusaha untuk menjatuhkan Gu Fei sebab saat ia ia memang sedang menguji sejauh apa kekuatan Gu Fei berkembang.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Otot tangan kanan Gu Fei membesar dan menjadi lebih kekar. Bahkan karena ia mengerahkan seluruh kekuatan yang ia miliki, urat-urat di wajah Gu Fei bisa terlihat dengan sangat jelas. Keringat mengalir dengan sangat deras dari wajahnya Gu Fei. Sudah lebih dari satu menit ia berusaha untuk mengalahkan Shirou dalam adu panco. Tapi ia tidak berhasil melakukannya, bahkan ia tidak dapat membuat lengan kanan Shirou bergerak satu mili pun. Dan dari situ ia menyadari kalau perbedaan kekuatan yang ia miliki dengan Shirou sangatlah besar.
"Kau sangat kuat Gu Fei, sangat amat kuat," Kata Shirou sambil tersenyum kepada Gu Fei. "Kau menjadi jauh lebih kuat dari lima tahun yang lalu, hanya saja kalau kau ingin mengalahkanku. Kau harus berusaha jauh lebih keras dari ini, Gu Fei."
Ucapan Shirou jelas membuat Gu Fei merasa tertantang. Gu Fei lalu mengerahkan semua energi sihir dan Ki yang ia miliki ke lengan kanannya. Semuanya agar ia bisa mengalahkan Shirou. Lengan kanan Shirou mulai sedikit bergeser, karena usaha yang dilakukan oleh Gu Fei. Tapi Shirou masih terlihat tetap tenang dan sama sekali tidak terlihat gentar.
"Hmm penggunaan Ki dan energi sihir yang bagus, Gu Fei kau memperkuat tubuhmu menggunakan Ki dan juga sihir tanpa kesulitan yang berarti. Latihan yang kau lakukan di diorama sihir tidak sia-sia rupanya," Kata Shirou yang merasa senang dengan hasil latihannya Gu Fei. "Tapi sayangnya kalau kau mau mengalahkanku kau harus berlatih jaub lebih keras lagi."
Di saat Gu Fei memiliki harapan ketika ia berhasil sedikit menggeser lengan kanannya Shirou. Gu Fei kalah dalam sekejap oleh Shirou yang menggunakan kecepatan dan tenaga yang luar biasa untuk menjatuhkan lengan kanan Gu Fei ke atas permukaan meja.
"Cepat mengalahkan kuat, itu adalah salah satu teori dasar dari beladiri. Hanya saja kecepatan yang tidak diimbangi dengan tenaga yang kuat adalah suatu hal yang percuma, kau memiliki kekuatan fisik yang hebat Gu Fei hanya saja kecepatanmu biasa saja," Kata Shirou tepat setelah ia mengalahkan Gu Fei. "Aku mengalahkanmu dengan kecepatan dan tenaga yang seimbang untuk menunjukkan apa kekurangan yang kau miliki sebagai seorang pendekar."