Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 324 - Chapter 322 - Latihan Berat 4

Chapter 324 - Chapter 322 - Latihan Berat 4

Negi PoV

Namaku adalah Negi Springfield, putra dari penyihir terkuat sepanjang sejarah, Nagi Springfield. Nama ibuku adalah Arika Anarchia Enteofushia, mantan ratu dari kerajaan tertua di Mundus Magicus, Ostia. Dan juga adik lelaki dari putra pertama dari Nagi Springfield, Emiya Shirou. Aku bersyukur bisa menjadi putra dari ayah dan ibuku ditambah menjadi adik lelaki dari seseorang yang sangat spesial.

Tapi terkadang, aku merasa iri kepada kakak lelakiku, karena dari yang kulihat dia seolah bisa bertambah kuat tanpa harus melakukan usaha yang keras sama sekali. Aku memang diberkahi dengan otak yang brilian dan juga energi sihir yang melimpah, tapi sayangnya aku tidak memiliki bakat dalam pertarungan seperti ayahku atau pun kakak lelakiku. Karena dari ayahku aku hanya mewarisi wajah, energi sihir yang besar dan tidak mewarisi bakat bertarungnya.

Menurut Takamichi salah satu sahabat dari ayahku, aku lebih mirip dengan ibuku secara sifat dan kepandaian.

Ayahku Nagi Springfield bisa dibilang seseorang yang memiliki bakat yang luar biasa dalam menguasai sihir pertarungan dan dalam menguasai tehnik beladiri sehingga ketika ia berusia lima belas tahun ia sudah memiliki kekuatan yang setara dengan petarung terkuat di Mundus Magicus yaitu para petarung Level S.

Dan kakak lelakiku Emiya Shirou, mewarisi bakat bertarung dan juga kapasitas energi besar yang ayahku miliki. Karenanya saat ini kakak lelakiku sudah mencapai Level S di usia lima belas tahun, sama seperti ayah.

Sesuatu yang tidak akan pernah bisa kucapai mau bagaimana pun caranya, karena aku tidak memiliki bakat bertarung yang setara dengan kakakku ataupun ayahku.

Karena hal itu, aku terobsesi untuk menjadi kuat dengan cara yang instan dan cepat.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika ayah, kakakku dan orang-orang disekitarku melihatku mencoba untuk menjadi kuat dengan instan, mereka memarahiku dan memperingatkan diriku. Kalau kekuatan yang didapatkan dengan cara yang cepat bukanlah sesuatu yang bagus. Karena kekuatan semacam itu bisa membuat seseorang dikendalikan oleh kekuatan itu. Sehingga orang tersebut tidak dapat berpikir jernih dan logis.

Awalnya aku merasa kecewa dan juga marah, kepada mereka semua. Karena mereka mencoba melarangku agar aku bisa menjadi lebih kuat. Tapi setelah aku mendengar cerita tentang apa yang terjadi kepada orang yang mendapatkan kekuatan dengan instan. Aku akhirnya sadar kalau akulah yang salah. Kekuatan yang didapatkan dengan cara yang cepat dan tanpa harus bekerja keras bisa merubah seseorang menjadi sombong, arogan dan gila.

Bahkan dalam kasus tertentu orang semacam itu bisa meninggal dalam sekejap karena kekuatan yang didapatkan menginginkan tumbal sebagai bayaran atas kekuatan yang besar.

Aku memang ingin menjadi kuat secara cepat, tapi kalau itu artinya aku harus menjadi seseorang yang sombong dan angkuh atau aku harus mengorbankan nyawaku, lebih baik aku tidak menjadi kuat dengan cepat. Akan lebih baik kalau aku bertambah kuat dengan kecepatan yang normal, aku tidak mau lagi membandingkan diriku dengan kakakku atau ayahku.

Aku harus bisa menerima, kalau aku tidak akan bisa menjadi kuat dengan kecepatan yang sama dengan ayahku dan juga kakak lelakiku. Karena mereka berdua dilahirkan dengan bakat bertarung yang luar biasa, dan aku dilahirkan dengan bakat bertarung yang rendah. Yah, tapi setidaknya aku dilahirkan dengan otak jenius yang sama seperti yang dimiliki oleh ibuku sehingga aku memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh ayah dan kakakku.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Oii Negi! Kenapa di saat yang lain sibuk melatih fisik kau malah melamun begitu! Cepat lanjutkan latihan bersama dengan kami semua, atau kau mau kalau kau tidak mengalami kemajuan dalam latihanmu!"

Kotarou berteriak, dan teriakannya itu membuatku berhenti melamun. Yah, kurasa rasa iri yang kumiliki terhadap ayah dan Shirou-Nii belum menghilang sepenuhnya kalau aku masih berpikir seperti itu.

Selama seminggu terakhir aku, Kotarou dan para anggota Ala Alba berlatih di dalam diorama sihir pribadi milik Shirou-Nii. Dan fokus latihan yang kami lakukan di dalam diorama sihir ini adalah latihan fisik dan beladiri tangan kosong. Dengan berat badan kami yang diperberat menggunan Gravity Rune dan juga gravitasi yang tekanannya jauh lebih besar daripada gravitasi Bumi plus udara yang tipis.

Tingkat latihan yang kami lakukan jauh lebih berat dari tingkat latihan yang kulakukan sebelumnya bersama dengan anggota Ala Alba yang lain.

Tapi kami semua tidak berniat untuk menyerah di tengah jalan, karena berkat latihan super berat ini kami bisa bertambah kuat. Latihan yang saat ini kulakukan bersama dengan para anggota Ala Alba ialah membajak lahan yang kosong dengan menggunakan cangkul yang beratnya mencapai puluhan kilo.

Kalau dalam keadaan normal mungkin tidak akan sulit bagiku, Kotarou, master Gu dan juga Kaede untuk menggerakkan cangkul tersebut. Hanya saja kondisi fisik kami saat ini sedang dibebani dengan Gravity Rune dan juga tekanan gravitasi yang ada di dalam diorama sihir ini. Makanya hanya untuk menggerakkan cangkul itu sekali saja sangat sulit rasanya. Bahkan Nodoka-san, Konoka-san dan juga Chisame-san dipaksa untuk bekerja sama hanya untuk menggerakkan satu cangkul saja.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tujuan latihan fisik yang kami lakukan adalah agar kami semua bisa memasuki area dengan gravitasi yang lebih tinggi dan mencapai area tengah dari diorama sihir. Dimana Shirou-Nii, Arturia-san, Rin-san, Sakura-san dan juga Luvia-san sudah menunggu kami semua. Shirou-Nii bilang kalau kami harus bisa mencapai wilayah tengah dalam waktu enam bulan. Atau kalau tidak maka latihan yang kami lakukan akan dianggap gagal dan pencapaian fisik yang sudah kami capai selama ini dengan latihan fisik berat yang sudah kami lakukan akan dihilangkan.

Aku tidak mau hasil latihan berat yang sudah kulakukan selama seminggu terakhir menghilang begitu saja. Makanya aku berusaha sekeras mungkin agar aku bisa mencapai area tengah dari diorama sihir ini dalam waktu enam bulan. Dan sepertinya anggota Ala Alba yang lain juga memiliki pikiran yang sama denganku, makanya mereka berlatih dengan amat keras.

"Uukh berapa lama lagi kita harus mengayunkan pacul yang beratnya tidak normal ini? Kedua lenganku sudah terasa pegal dan nafasku sudah berat dan hampir habis."

Eh sepertinya dugaanku salah, Asuna-san tidak terlihat bersemangat.

"Diamlah Asuna, keluhanmu itu cuma membuatku merasa semakin kesal dan capek tahu!"

Dan Chisame-san juga merasakan hal yang sama dengan Asuna-san. Aku benar-benar lupa kalau mereka berdua adalah perempuan, dan latihan yang kami lakukan saat ini bukanlah hal yang seharusnya dilakukan oleh perempuan seperti mereka berdua. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun untuk menolong mereka, karena saat ini aku tidak bisa menggunakan sihirku secara bebas.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hmm, mereka semua sudah bisa menggerakkan tubuh mereka dengan cukup baik setelah seminggu berlalu, itu jauh lebih cepat dari perkiraanku," Kata Shirou yang melihat keadaan Negi dan anggota Ala Alba melalui layar TV yang terhubung dengan satelit buatan yang bisa mengawasi semua keadaan di dalam diorama sihir. "Tampaknya mereka benar-benar bisa menyelesaikan misi yang kuberikan kepada mereka semua dalam waktu enam bulan."

"Yaah, enam bulan itu waktu yang cukup lama, dan kurasa itu adalah waktu yang pas agar mereka bisa mencapai tempat ini," Kata Rin yang duduk di sebelah Shirou. "Tapi kalau dibandingkan denganmu yang bisa menyelesaikan misi yang sama seperti mereka hanya dalam waktu satu hari, benar-benar menunjukkan perbedaan kemampuan dan bakat yang kau miliki dengan anggota Ala Alba yang lain."

"Itu semua karena kemampuan Alucard yang bisa membuatku beradaptasi dalam keadaan apapun dengan lebih cepat, ditambah lagi Alucard adalah vampire dengan kekuatan dan ketahanan fisik yang sangat kuat, sehingga aku bisa menyelesaikan misi yang ada di dalam diorama ini dalam satu hari. Bisa dibilang kalau aku curang dalam menjalankan misi itu," Kata Shirou yang merasa tidak enak dengan Negi dan yang lain.

"Curang atau tidak, sang vampire terkuat sudah mewariskan seluruh kekuatannya kepadamu Shirou jadi kau tidak usah merasa tidak enak kepada adikmu dan kepada anggota Ala Alba," Kata Rin sambil menepuk pundak Shirou mencoba untuk menghibur suaminya itu. "Itu adalah kekuatanmu sendiri, Shirou."

"Yaah kurasa kau benar juga, Rin," Kata Shirou sambil memegang tangan Rin yang ada di pundaknya. "Tapi kelak aku akan menyegel kekuatan Alucard dan menyelesaikan misi itu dengan kondisi yang sama dengan Negi."