Setsuna menyerang Shirou dengan rentetan tebasan ke depan dan menyamping, sedangkan Shirou dengan santainya menahan semua serangan Setsuna hanya dengan menggunakan satu tangan dan bahkan ia tidak bergerak sedikit pun dari tempat ia berdiri, sementara Setsuna sudah bergerak ke segala arah agar setidaknya serangan yang ia lakukan sedari tadi bisa mengenai Shirou. Tapi level ilmu pedang yang Shirou miliki terbukti berada di level yang berbeda dari Setsuna, sehingga semua usaha yang Setsuna lakukan untuk menyerang Shirou menjadi tidak berguna.
Pada akhirnya Setsuna kelelahan, dan sparring yang mereka berdua lakukan harus diakhiri. Setsuna terduduk di tanah, keringat mengalir deras pada wajah dan tubuhnya sampai-sampai kaos olahraga yang ia pakai menjadi basah dan transparan dan memperlihatkan dada Setsuna yang mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir.
Shirou memalingkan wajahnya ke arah lain, ketika ia melihat dada Setsuna yang sudah hampir sebesar dada Asuna. Setsuna mungkin tidak keberatan kalau dadanya dilihat oleh Shirou, tapi Shirou tidak mau melihat dada dari lawan jenis yang belum menjadi pasangannya. Hanya dada Rin yang membuatnya tidak merasa masalah kalau melihatnya sebanyak apapun atau selama apapun, karena Rin adalah istrinya sendiri.
Setsuna yang sedang kecapekan merasa heran kenapa Shirou memalingkan wajahnya ke arah lain. Dan akhirnya ia memutuskan untuk bertanya kepada Shirou.
"Shirou-Sama kenapa anda memalingkan kepala anda ke arah lain?" Tanya Setsuna. "Kenapa anda tidak melihat ke arah saya?"
"Se-Setsuna, coba lihat keadaan baju yang kau pakai saat ini," Jawab Shirou dengan wajah yang memerah dan terlihat agak panik. "Apa kau pikir aku bisa melihat ke arahmu kalau keadaanmu seperti itu?"
Setsuna awalnya tidak mengerti apa maksud dari ucapan Shirou, tapi ketika ia melihat ke arah baju olahraga yang ia pakai. Akhirnya ia menyadari kenapa Shirou tidak mau melihat ke arahnya. Setsuna menjadi panik dan menutupi kedua dadanya menggunakan tangannya. Shirou yang tahu bagaimana keadaan Setsuna saat ini mentracing sebuah selimut dan melemparkannya ke arah Setsuna.
"Tutupi tubuhmu dengan selimut itu, lalu masuklah ke dalam rumah, mandi dan ganti pakaianmu," Kata Shirou yang masih tidak mau melihat ke arah Setsuna. "Temui aku di pinggiran Neo Ostia, tepat di batu melayang besar di mana Negi dan Kotarou berlatih ada yang ingin kubicarakan denganmu secara pribadi di tempat itu, dan ingat satu hal yang paling penting 'jangan ajak siapapun bersamamu ketika kau akan menemuiku, karena hal yang ingin kubicarakan denganmu hanya boleh didengar oleh sesama pengguna aliran Shinmei yang resmi."
Setsuna menganggukkan kepalanya dan setelah itu ia berlari ke dalam rumah, sedangkan Shirou ia masuk ke dalam bayangannya sendiri dan menghilang dari kediaman Emiya.
Di atas atap dari kediaman Emiya, Rakan, Clone Nagi dan juga Theodora melihat sparring antara Setsuna dan Shirou dari awal sampai akhir. Clone Nagi merasa bangga melihat kemampuan berpedang dari putra pertamanya yang jelas berada di atas dirinya, bahkan Rakan pun mengakui kalau kemampuan berpedang Shirou melampaui dirinya.
"Kira-kira apa yang ingin putramu itu bicarakan dengan gadis hanyo itu," Kata Rakan yang tergoda untuk menguping pembicaraannya Shirou dan Setsuna. "Aku jadi penasaran."
"Aku juga sama penasarannya denganmu Jack, tapi kita berdua bukanlah pengguna resmi dari aliran Shinmei meskipun kita bisa menggunakan tehnik pedang aliran itu sampai tahapan tertentu," Kata Clone Nagi yang sudah bisa menebak isi pikiran Rakan. "Jadi kita tidak boleh menguping apa yang mereka akan bicarakan, karena kalau kita melakukan itu maka itu artinya kita tidak menghormati Eishun dan aliran Shinmei, dan melanggar kepercayaan yang dulu sudah diberikan Eishun kepada kita berdua!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Setsuna saat ini terbang dengan kecepatan tinggi menggunakan kedua sayapnya, ke arah batu melayang tempat Shirou sudah menunggunya. Ia mandi secepat yang ia bisa dan ia juga sudah mengganti pakaian olahraga yang tadi ia kenakan dengan kimomo miko khas aliran Shinmei yang biasa ia pakai kalau ada upacara resmi atau ritual khusus. Di atas batu melayang yang menjadi tempat yang ia tuju.
Ia sudah bisa melihat Shirou yang mengenakan pakaian hitam ketat khas Archer lengkap dengan kain suci berwarna merah yang menutupi bagian atas dari punggungnya. Dan ada katana dengan gagang kayu dan sarung pedang dari kayu yang terselip di pinggangnya Shirou.
Setsuna yang terpesona melihat penampilan Shirou, sampai-sampai tidak bisa berkonsentrasi untuk terbang dan akhirnya ia pun sampai membentur batu melayang yang ada tepat di hadapannya dan terjatuh ke bawah. Shirou yang melihat Setsuna yang menabrak batu melayang langsung melesat cepat ke arah Setsuna dan menangkap tubuhnya yang terjatuh ke bawah.
"Ya, ampun Setsuna," Kata Shirou sambil memandangi wajah Setsuna yang memerah karena saat ini ia sedang digendong oleh Shirou. "Kalau kau sedang terbang seharusnya kau berhati-hati. Untung saja aku bisa menangkap tubuhmu kalau tidak kau akan terjatuh lalu mengalami luka parah."
Shirou lalu meminumkan Elixir kepada Setsuna agar ia memar di dahinya bisa sembuh. Lalu ia menurunkan tubuh Setsuna ke atas tanah.
"Ma-maafkan aku Shirou-Sama," Kata Setsuna masih dengan wajah yang memerah. "Ta-tadi aku melamun, makanya aku tidak sengaja menabrak batu yang melayang itu."
"Yah, sudahlah," Kata Shirou yang membantu Setsuna berdiri. "Karena kau sudah tidak apa-apa akan lebih baik kalau kita mulai pembicaraan yang akan kita lakukan, tapi sebelumnya aku ingin tahu apakah kau membawa Yuunagi? Katana kesayanganmu?"
"Ya, tentu saja," Jawab Setsuna dengan bangga. "Aku selalu membawanya kemanapun aku pergi karena aku menaruhnya di dalam Millia Katana, yang merupakan Reality Marble tiruan."
"Baguslah kalau begitu, karena nanti kau akan membutuhkan Katana milikmu untuk berlatih Zanmaken ni no Tachi," Kata Shirou dengan wajah serius.
"Za-Zanmaken ni no Tachi? Ta-tapi bukankah tehnik itu hanya diturunkan ke murid resmi atau anggota utama dari klan Aoyama?" Tanya Setsuna panik. "Ke-kenapa Shirou-Sama mau mengajarkan tehnik rahasia aliran Shinmei kepadaku?"
"Karena Eishun-san menginginkan diriku untuk mengajarkan tehnik itu padamu, Setsuna," Jawab Shirou sambil tersenyum. "Karena dia ingin putrinya yang lain yang terlahir dari klan cabang aliran Shinmei mendapatkan perlakuan yang sama dengan anggota klan Aoyama yang lain. Nama aslimu adalah Aoyama Setsuna, putri pertama dari Aoyama Eishun dan kakak perempuan dari Konoka."
"E-Eishun-Sama adalah ayah kandungku!" Teriak Setsuna yang terkejut dengan rahasia yang diungkap oleh Shirou. "D-dan Konoka-Ojou-Sama adalah adikku!?"
Rasa terkejut, senang dan panik bercampur menjadi satu di dalam otaknya Setsuna dan akhirnya ia pun pingsan karena pengungkapan rahasia besar yang selama ini disembunyikan dari dirinya dan Konoka.
Author Note; Short chapter maaf!