Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 286 - Chapter 284 - Old Ostia

Chapter 286 - Chapter 284 - Old Ostia

Di dalam dimensi buatan yang ada di artefak milik Kaede.

"Hmm, teh buatanmu enak sekali Chachamaru," Kata Shirou sambil menikmati teh yang dibuat oleh Chachamaru.

"Benar, walaupun tidak seenak buatannya Sakura-san tapi teh ini benar-benar dibuat secara profesional," Kata Kazumi yang duduk di sebalah Shirou.

"Kau benar, aru," Kata Gu Fei. "Teh ini memang enak, aru!"

"Terimakasih atas pujian dari kalian semua," Kata Chachamaru sambil membungkukkan tubuhnya dengan wajah yang memerah dan asap keluar dari kepalanya.

"Tapi sihir memang sangat mengejutkan, ya," Kata Haruna sambil melihat ke sekeliling. "Tidak kusangka kalau kita saat ini sedang berada di dalam kain butut yang merupakan Artefaknya Kaede."

"Seperti kantung dimensinya robot kucing biru yang ada di anime, aru," Kata Gu Fei. "Hanya saja kantung dimensi kucing biru itu jauh lebih besar kapasitasnya aru."

"Dimensi buatan seperti ini bukanlah hal yang mengejutkan mengingat, Evangeline-san saja mampu membuat diorama sihir yang bisa ditinggali dengan area yang jauh lebih luas dari dimensi buatan tempat kita berada saat ini," Kata Kazumi.

"Yah, aku sendiri memiliki dimensi sendiri di dalam rohku yang terdiri dari lautan darah dan kuburan pedang yang terpisah oleh dinding berbentuk pedang raksasa," Kata Shirou yang ucapannya membuat Gu Fei, Haruna dan Kazumi menganga mulutnya ketika mereka mendengar kalau di dalam rohnya Shirou ada dimensi tersendiri. "Dimensi itu disebut sebagai Reality Marble, dan hanya orang tertentu yang bisa memilikinya."

"Reality Marble milik Shirou-Sama dipakai untuk mengalahkan Chao Ling Zhen beberapa bulan yang lalu," Kata Chachamaru menjelaskan. "Dan Shirou-Sama tidak bisa menggunakan Reality Marble miliknya secara sembarangan karena penggunaan Reality Marble menghabiskan banyak energi dan kalau tidak hati-hati Immortal seperti Shirou-Sama sekalipun akan tewas."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

[Shirou-Dono, kita sudah sampai di reruntuhan dari Ostia lama de gozaru,] Kata Kaede yang selama ini berjalan jauh ke arah reruntuhan dari Ostia lama sambil membawa teman-temannya di dalam Artefak miliknya. [Apa kau mau keluar sekarang?]

Di saat Shirou sedang mau menjelaskan tentang Reality Marble kepada Gu Fei, Haruna dan Kazumi. Tiba-tiba saja mengontaknya melalui telepati untuk memberitahu kalau mereka sudah sampai di tempat tujuan.

[Baiklah Kaede aku akan segera keluar,] Kata Shirou yang dengan cepat menghilang dari rumah ala Jepang yang ada di dalam Artefaknya Kaede dan muncul tepat di samping Kaede.

Begitu juga dengan Chachamaru yang ikut berteleportasi dengan Shirou yang saat ini berada di sebelah Shirou.

Menghilangnya Chachamaru dan Shirou dari dalam rumah itu, jelas membuat Kazumi, Gu Fei dan juga Haruna kaget. Karena mereka bertiga bahkan tidak sadar kapan mereka berdua menghilang dari rumah itu.

"Ya, ampun!" Kata Gu Fei sambil memegang dadanya yang berdebar-debar. "Aku nggak akan pernah terbiasa dengan cara menghilangnya Shirou aru."

"Aku setuju," Kata Haruna yang sedang melakukan hal yang sama dengan Gu Fei. "Shirou-kun itu lebih ninja daripada Kaede."

***

"Bagaimana Chachamaru, apakah kau sudah tahu dimana keberadaan dari markas musuh?" Tanya Shirou.

"Markas musuh tepat berada di bagian terdalam dari reruntuhan Ostia lama seperti yang sudah kita duga sebelumnya," Jawab Chachamaru. "Perkataan anda benar-benar tepat Shirou-Sama, jalan pikiran dari Fate Averruncus sangatlah klise sama seperti penjahat yang ada di dalam film dan anime."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kondisi di new Ostia benar-benar ramai, ya," Kata Konoka yang berada dalam wujud anak kecilnya. "Apakah ini semua karena Negi?"

"Yah, kemungkinan besar, sih begitu," Kata Asuna yang memakai wujud anak-anak sama seperti Konoka. "Mengingat dia dan Kotarou adalah pasangan petarung yang paling populer di new Ostia saat ini."

"Yah, tapi sayangnya Shirou-kun mengalah dan berhenti menjadi petarung di Arena," Kata Chisame sambil menghela nafas. "Dengan alasan kalau tidak akan adil bagi Kotarou dan Negi kalau ia tetap mengikuti Nagi Grandprix."

"Shirou-kun tidak ingin menghalangi kejayaan yang akan dicapai oleh Negi-kun, makanya dia mundur dari Nagi Grandprix," Kata Konoka. "Selama ini, Negi-kun menjadi rendah diri karena dia tidak sekuat ayahnya ataupun Shirou-kun. Karena Negi-kun tidak memiliki bakat bertarung yang setara dengan Shirou-kun ataupun ayahnya. Shirou-kun yang menyadari hal itu, tidak ingin terus-terusan membuat Negi-kun merasa rendah diri makanya dia tidak melanjutkan partisipasinya di Nagi Grandprix."

"Shirou-kun tidak terlalu peka terhadap perasaan wanita tapi rupanya dia peka juga kepada perasaan adiknya," Kata Asuna. "Dia benar-benar seorang kakak yang baik!"

Ketika Asuna, Konoka dan Chisame sibuk mengobrol, Yuuna, Ako, Makie, dan Akira yang mengikuti mereka bertiga dari belakang dibuat kaget dengan ketiga teman sekelas mereka yang berubah jadi anak kecil.

"Ooi kalian bertiga!" Teriak Yuuna yang dibuat kaget dengan wujud dari Asuna, Konoka dan juga Chisame yang seperti anak kecil. "Apa benar kalau kalian bertiga adalah Chiu-chan, Asuna dan juga Konoka! Dan bukan anak haram dari mereka bertiga!"

"Tentu saja bukan dasar bodoh!" Kata Asuna sambil membusungkan dadanya. "Kami berubah menjadi seperti ini karena kami bertiga memiliki kemampuan untuk mengendalikan umur kami! Lagipula kita bertiga baru berumur lima belas tahun dan masih perawan. Mana mungkin bisa punya anak!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kemampuan untuk mengendalikan umur?" Kata Yuuna dengan wajah yang terlihat shock. "Kok kalian bisa memiliki kemampuan yang menjadi impian semua manusia normal seperti itu?"

"Iya, aku jadi iri, nih," Kata Ako. "Karena kalian bisa mengendalikan umur kalian dan berubah menjadi orang dewasa bahkan anak-anak!"

"Aku sebenarnya tidak enak berkata seperti ini, tapi bahkan aku saja yang memiliki pikiran paling normal diantara Ako, diriku, Yuuna dan Makie, merasa iri dengan kemampuan pengendalian umur," Kata Akira dengan wajah yang memerah karena malu dengan hal yang ia ucapkan.

"Itu semua karena Shirou-kun memberikan pil khusus yang membuat kami memiliki kemampuan untuk mengendalikan umur," Kata Konoka sambil tersenyum. "Pil itu adalah salah satu item paling langka di Mundus Magicus, Shirou-kun beruntung karena bisa mendapatkannya di lelang Net sihir. Meskipun ia membelinya dengan harga yang sangat mahal."

"Kalau begitu apakah kami bisa memiliki kemampuan yang sama dengan kalian kalau kami meminta pill itu dari Shirou-kun?" Tanya Makie.

"Pil itu saat ini tidak ada pada Shirou-kun melainkan ada pada Rin-san," Jawab Chisame. "Kalian harus berusaha keras kalau kalian ingin mendapatkan pil itu, karena kalian tahu sendiri bagaimana sifat dari Rin-san."

"Kalau tidak ada sesuatu yang setara dengan pill itu untuk diberikan kepada Rin-san tidak mungkin Rin-san mau memberikan pill itu," Kata Akira sambil menghela nafas. "Rin-san itu orangnya sangat perhitungan, dan tidak mungkin ia mau memberikan pill yang begitu berharga dengan gratis."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kalau pill pengubah umur permanen yang dibeli oleh Shirou-kun kami memang nggak punya," Kata Konoka. "Tapi kalau pill yang efeknya sementara yang harganya lebih murah aku punya, lho. Yang kubeli untul iseng."

Konoka mengeluarkan botol kaca berisi pil bulat berwarna biru dan merah, dari kantung dimensi miliknya lalu ia memperlihatkan pil itu kepada Akira, Ako, Yuuna dan Makie.

"Yang merah akan membuat kalian menjadi lebih muda dan yang biru akan membuat kalian menjadi lebih tua," Kata Asuna menjelaskan.

Makie, Yuuna dan Akira mengambil pil yang berwarna merah sedangkan Ako mengambil pill berwarna biru dan setelah mereka berempat memakan pil itu perubahan besar terjadi pada tubuh mereka berempat.

Tubuh Makie, Yuuna dan Akira mengecil sampai mereka terlihat seperti seumuran dengan Konoka, Asuna dan Chisame. Sedangkan tubuh Ako bertambah tinggi sedikit, dan dadanya juga ikut membesar ia terlihat menjadi lebih tua beberapa tahun.

"Ahahaha Yuuna dadamu jadi mengecil!" Kata Makie sambil mengarahkan pandangan matanya ke dada Yuuna. "Dadamu jadi mengecil!"

"Kalau dadaku besar dengan ukuran tubuh seperti ini, itu artinya aku nggak normal tahu!" Kata Yuuna sambil menjulurkan lidahnya kepada Makie. "Tubuh anak kecil ini sangat praktis dan ringan! Berbeda dengan tubuhku yang berusia lima belaa tahun yang berat!"

"Akira walaupun sudah menjadi anak kecil tubuhmu itu tetap lebih tinggi dari anak kecil normal, ya?" Kata Ako yang saat ini terlihat seperti gadis berusia delapan belas tahun.

"Ya, tapi ketika aku berusia empat belas tahun, pertumbuhanku terhenti dan aku sudah tidak bisa lebih tinggi lagi," Kata Akira yang lima senti lebih tinggi daripada Makie dan Yuuna. "Terus terang memiliki tubuh yang terlalu tinggi bukanlah hal yang menyenangkan untukku."