"Apa kau sudah siap Nagase-san?" Tanya Rin yang baru saja selesai menggambar lingkaran sihir yang diperlukan untuk Pactio.
"Ya, aku sudah siap Rin-Dono," Jawab Kaede dengan wajah yang memerah karena akhirnya ia akan melakukan pactio bersama dengan Shirou. "Meskipun saat ini aku merasa amat tegang karena ini adalah ciuman pertamaku."
"Kau tidak perlu merasa tegang Kaede," Kata Shirou yang memakai wujud Alexander agar ia bisa mencium Kaede yang bertubuh lebih tinggi darinya dengan lebih mudah. "Lepaskan semua ketegangan yang kau miliki dan rileks, karena kalau kau merasa tegang maka Pactio ini tidak akan berjalan dengan lancar.
Kaede menganggukkan kepalanya dan mencium Shirou.
Cahaya yang amat terang muncul dari lingkaran Pactio itu tepat ketika Shirou dan juga Kaede melakukan ciuman. Dan dari atas kepala Shirou dan juga Kaede muncul kartu Pactio bergambar Kaede yang mengenakan pakaian ninjanya dan nama dari Artifak Kaede adalah Speculatrix Glandestina.
Artefak berbentuk kain compang camping, yang kemampuannya belum diketahui.
"Hmm, Speculatrix Glandestina? Sepertinya Artefak ini adalah Artefak yang lumayan bagus," Kata Rin yang memegang kartu pactio milik Kaede di tangan kanannya. "Dengan begink sisa anggota Ala Alba yang belum melakukan Pactio dengan Shirou hanya tinggal Gu Fei dan Chachamaru yang aku tidak tahu apakah ia bisa melakukan Pactio dengan Shirou atau tidak, karena dia adalah robot."
"Dengan ini kita sudah menjadi partner Pactio Shirou-Dono," Kata Kaede yang wajahnya terlihat sangat memerah dan badannya gemetaran. "Jadi mohon bantuannya, Master."
"Baiklah, kuharap Artefak yang muncul dari Pactio yang kita berdua lakukan bisa berguna untuk melindungi dirimu dan membantumu dalam pertarungan," Kata Shirou sambil tersenyum.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di ruangan lain yang ada di Kediaman Emiya.
"Arrrgh! Rin-San benar-benar kejam!" Teriak Chamo dari dalam kantung kemejanya Negi. "Aku sama sekali tidak diberikan kesempatan untuk membuat lingkaran sihir untuk Pactio! Padahal itu adalah tugasku!"
"Chamo, kau tidak bisa membuat lingkaran sihir untuk Pactio dengan baik bukan semenjak kau disegel oleh Irisviel-san di dalam kartu itu," Kata Negi sambil menghela nafas ketika ia melihat kelakuan dari Familiarnya. "Lagipula kau hanya ingin mendapatkan uang dari Asosiasi Sihir para peri cerpelai bukan? Yang akan memberimu uang setiap kali kau berhasil membuat seseorang melakukan Pactio."
"Uurrgh Aniki! Jangan membongkar aibku seperti itu dong!" Kata Chamo. "Kau membuatku malu tahu!"
"Aaaahhn aku ingin sekali melihat Kaede dan Shirou-kun berciuman! Mereka berdua pasti melakukan ciuman yang erotis dan panas! Mengingat tubuh Kaede adalah paling erotis kedua diantara semua murid di kelas 3-a!" Kata Konoka yang secara terang-terangan mengungkapkan khayalan gila yang ada di dalam pikirannya secara terang-terangan tanpa merasa malu.
"Ojou-Sama kurasa tidak baik untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam pikiranmu begitu secara langsung," Kata Setsuna dengan wajah yang memerah karena ia mendengar ucapannya Konoka. "Apalagi kalau isi pikiranmu itu sangatlah mesum dan tidak pantas untuk diucapkan."
"Konoka terlihat seperti nona kaya yang normal, tapi tak kusangka kalau ia bisa menjadi semesum itu," Kata Haruna yang merasa terkejut melihat Konoka bisa bersikap mesum seperti dirinya. "Ini sangat mengejutkan!"
"Haruna sebagai orang paling mesum di Mahora Gakuen kurasa kau tidak pantas untuk mengatakan hal semacam itu," Kata Kazumi.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Adeat," Kata Kaede yang mengaktifkan kartu Pactio miliknya.
"Potongan kain butut yang cukup untuk menutupi seluruh tubuh, ya?" Kata Rin sambil menyentuh dagunya. "Kira-kira kemampuan macam apa yang dimiliki oleh kain itu?"
"Kita akan mengetahuinya dengan segera," Kata Shirou sambil melipat kedua tangannya di dada. "Karena kemampuan Artefak milik Kaede sangatlah hebat dan sangat cocok untuk Kunoichi seperti Kaede."
"Kau mengetahuinya dengan instant berkat Analisa struktur milikmu yang bekerja dengan instant, ya," Kata Rin sambil menghela nafas. "Kadang aku merasa iri dengan Analisa strukturmu itu yang sama sekali tidak bisa kutiru."
"Kau sudah mengatakan hal yang sama kepadaku berkali-kali Rin," Kata Shirou sambil tersenyum. "Daripada merasa iri padaku seperti itu, lebih baik kita lihat Kaede-san menggunakan Artefaknya. Karena kurasa ia sudah mulai memahami cara kerja dan fungsi dari Artefak itu."
Jari telunjuk kanan Shirou mengarah kepada Kaede yang saat ini sedang membungkus tubuhnya menggunakan Speculatrix Glandestina dan dalam sekejap tubuh Kaede seperti tertelan oleh kain itu dan ketika kain itu jatuh ke lantai, warna dari kain itu berubah menyerupai warna dari lantai.
"Wooow aku tidak menyangka kalau kain butut itu memiliki kemampuan semacam itu, kamuflase optik dan juga semacam dimensi kecil di dalam kain itu untuk menyembunyikan tubuh sang pengguna Artefak," Kata Rin dengan wajah yang terlihat kagum. "Benar-benar Arfefak yang sangat cocok untuk Kaede, seperti yang kau bilang."
"Di dalam dimensi kecil yang ada pada kain itu juga terdapat rumah tradisional Jepang lengkap dengan gudang senjata khusus ninja yang jumlah senjata di dalamnya tidak terbatas," Kata Shirou. "Yang kurasa muncul karena terpengaruh oleh UBW milikku."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Uugh dimana ini," Kata Asuna yang baru saja terbangun setelah ia tertidur selama lebih dari satu hari.
"Kau ada di dalam kamarmu yang ada di kediaman Emiya yang ada di Ostia, Asuna," Kata Konoka yang duduk tepat di atas kursi yang ada di sebelah tempat tidurnya Asuna. "Dan kau sudah tertidur lebih dari satu hari."
"Aku sudah tertidur selama itu! Sebenarnya apa yang terjadi padaku! Karena hal terakhir yang kuingat ialah kalau aku hendak melawan teroris bersama dengan Kaede," Kata Asuna yang saat ini merasa sangat bingung.
"Kaede-san terpaksa membuat dirimu pingsan Asuna, karena kau hendak melakukan hal yang nekat dengan melawan teroris yang kemampuannya di atasmu tanpa melakukan perencanaan terlebih dahulu, dan kenekatanmu itu bisa membuat dirimu terbunuh tahu!" Kata Konoka yang berdiri lalu menuangkan air dari teko ke dalam gelas lalu memberikannya kepada Asuna. "Sifat baik dan rasa keadilanmu yang berlebihan itu bahkan membuat banyak masalah di Mundus Magicus."
"Maafkan aku Konoka," Kata Asuna setelah ia meminum air yang diberikan oleh Konoka. "Tapi aku paling tidak tahan melihat orang lain menderita dan aku selalu menjadi impulsif dan siap untuk mengamuk kalau ada orang yang menyiksa orang lain seperti yang dilakukan oleh para teroris itu."
"Untunglah Kaede-san membuatmu pingsan Asuna," Kata Konoka. "Karena kalau tidak saat ini kau tidak akan berada di sini dan malah berada di alam baka."
"Uggh perkataaanmu barusan sangat menyakitkan Konoka," Kata Asuna sambil menundukkan kepalanya karena ia merasa malu dengan sifat impulsif yang ia miliki. "Dan aku tidak bisa menyangkalnya karena apa yang kau ucapkan sangatlah benar."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Woooah ini sangat mengejutkan," Kata Rakan ketika ia melihat ke arah Evangeline yang wujudnya seratus persen sudah berubah menjadi Arika. "Bagaimana bisa Eva yang adalah seorang loli baba berubah menjadi Arika-Sama, ini benar-benar tidak masuk akal dan sulit untuk dipercaya."
"Sayangnya ini adalah kenyataan Jack, saat ini Eva adalah Arika dan Arika adalah Eva," Kata Clone Nagi yang melihat ke arah Eva yang masih tertidur dan tidak sadarkan diri. "Meskipun aku sendiri tidak tahu kenapa Arika bisa menjadi Eva, dan Eva bisa menjadi Arika. Ini adalah sebuah misteri untukku, tapi yang jelas setelah aku membandingkan penampilan yang mereka berdua miliki, Eva bagaikan sosok anak-anak dari Arika dan Arika adalah wujud dewasa dari Eva."
"Apa mereka berdua memiliki hubungan darah?" Kata Rakan.
"Aku tidak tahu, tapi ada satu hal yang mengaitkan mereka berdua, yaitu Ialda Baoth," Kata Clone Nagi dengan wajah yang terlihat kesal dan penuh kebencian karena saat ini tubuhnya sedang dikendalikan oleh Ialda. "Dulu sekali Eva bercerita kepadaku kalau ia diubah menjadi vampire oleh Ialda dan kemungkinan besar menghilangnya Arika tepat setelah ia dibawa oleh para penduduk Ostia lama mungkin juga merupakan ulah dari Ialda."
"Sigh nenek tua yang sudah hidup selama belasan ribu tahun itu selalu membuat masalah untuk dunia ini," Kata Rakan. "Ditambah lagi dia tidak bisa dibunuh bagaimana pun caranya, karena jenis keabadian yang ia miliki jauh lebih merepotkan dari semua jenis keabadian yang ada di dunia ini. Kuharap kita setidaknya bisa menyegel nenek itu di pertarungan terakhir nanti."