Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 279 - Chapter 277 - Ala Rubra Saga Final 1

Chapter 279 - Chapter 277 - Ala Rubra Saga Final 1

Dua puluh tahun, yang lalu di Noctus Labirin.

Arika dan juga putri Theodora dari Hellas yang beberapa hari sebelumnya melakukan pertemuan saat ini berada di dalam Noctus Labirin, setelah mereka berdua diculik oleh sekelompok penjahat yang ingin mendapatkan uang tebusan dari pihak Vespertatia dan juga Hellas. Dan saat ini Arika sedang terlihat sangat tidak sabar menunggu Nagi yang ia yakin akan datang untuk menyelamatkannya. "Tuan putri Arika, kenapa anda terlihat sangat tidak sabar?" Tanya Theodora yang sama sekali tidak terlihat takut ataupun kuatir dan malah terlihat santai dan bersemangat.

"Aku sedang menunggu pengawal pribadiku yang bodoh tapi super kuat," Jawab Arika. "Tapi dia lama sekali, padahal menurut perhitunganku seharusnya dia sudah datang sedari tadi."

Tepat di saat Arika selesai berbicara, tembok penjara tempat dirinya dan Theodora dikurung tiba-tiba saja menjadi hancur. Dan Nagi muncul dari lubang di dinding yang muncul akibat temboknya hancur.

"Yo, Arika-Hime kami datang untuk menyelamatkanmu," Kata Nagi yang datang bersama dengan Eishun. "Maaf kalau kami terlambat datang, soalnya mencari tempat kau dikurung bukanlah perkara yang mudah."

"Kau terlalu lambat pengawalku," Kata Arika yang terlihat marah. "Seharusnya kau datang untuk menyelamatkanku lebih cepat. Tapi karena kau memiliki alasan yang tepat kau kumaafkan, hanya saja aku minta lain kali kau tidak terlambat lagi dan tidak akan pernah lagi meninggalkanku sendirian!"

"Iya, deh, maaf aku nggak akan pernah terlambat lagi ataupun meninggalkanmu lagi sendirian," Kata Nagi sambil memperlihatkan senyum yang membuat Arika memerah wajahnya. "Karena aku tahu kalau kau membutuhkan diriku untuk menjaga dirimu tetap aman dari berbagai macam bahaya."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Beberapa jam kemudian, di wilayah barat dari benua Tharsis, di gunung Olympus tempat persembunyian rahasia dari Ala Rubra.

"Jadi inikah rumah persembunyian dari Ala Rubra yang digosipkan itu," Kata Theodora ketika ia melihat rumah yang menjadi markas dari Ala Rubra. "Kupikir seperti apa ternyata rumahnya bobrok dan sangat jelek."

"Kami para anggota Ala Rubra adalah buronan, apa yang kau harapkan, huh?" Teriak Rakan.

"Dasar nggak sopan, kau harusnya berbicara kepadaku dengan lebih hormat tahu! Aku adalah putri ketiga dari kerajaan Hellas!" Kata Theodora sambil menggembungkan pipinya.

"Itu bukan urusanku, walaupun aku bisa dibilang berasal dari Hellas. Aku sama sekali tidak mau berurusan dengan anggota keluarga kerajaan Hellas," Kata Rakan sambil menjulurkan lidahnya kepada Theodora. "Dan aku juga tidak peduli kalau kau adalah putri ketiga dari kerajaan Hellas sekalipun, kalau kau ingin menerima rasa hormat dariku. Kau harus berusaha untuk mendapatkannya!"

"Apa berani sekali kau berkata begitu kepadaku!" Teriak Theodora yang terlihat marah. "Kau ini sebenarnya siapa sih!"

"Gadis yang sedang bertengkar dengan Rakan itu siapa?" Tanya Eishun.

"Dia adalah putri ketiga dari kerajaan Hellas Theodora," Jawab Albiero. "Dia dan Arika-Sama diculik ketika mereka berdua hendak akan pergi ke tempat perundingan."

***

"Arika-Hime kami memang sudah berhasil menyelamatkanmu, tapi mulai sekarang keadaannya akan menjadi semakin gawat, lho," Kata Nagi dengan wajah yang super serius. "Baik di aliansi, kerajaan, maupun negaramu, sudah tidak ada lagi yang berpihak kepada kita."

"Maafkan kami Yang Mulia Arika, tapi ini adalah kenyataan. Seperti yang dikatakan oleh Nagi bahkan di Ostia juga sama tidak ada yang mau mendukung anda. Bahkan menurut hasil penyelidikanku kemungkinan besar para petinggi di Ostia sudah membunuh ayah anda, paduka raja dan saat ini mengendalikan Vespertatia berdasarkan perintah dari Cosmo Entelecheia," Kata Gatou.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Begitu rupanya, jadi ayahanda sudah tewas," Arika saat ini tidak terlihat sedih ataupun kesal ketika ia tahu ayahnya raja dari Vespertatia sudah meninggal. "Pengawalku, apa kau sudah tahu mengenai hal ini?"

"kenapa kau harus memanggilku 'pengawalmu' sih, Arika-Hime!" Teriak Nagi yang terlihat jelas tidak menyukai panggilan yang diberikan oleh Arika kepada dirinya. "Secara strata aku ini magic swordman tahu!"

"Kalian semua bukan bagian dari pasukan aliansi lagi bukan?" Kata Arika yang terlihat cuek. "Jadi sekarang Ala Rubra adalah milikku, maka wajar kalau aku memanggilmu dengan 'pengawalku'."

"Eh, Arika-Hime jangan seenaknya saja kau menjadikan Ala Rubra menjadi milikmu," Kata Nagi dengan keringat yang menetes dari dahinya. "Kami ini bukan milik siapa-siapa tahu!"

"Aliansi, kerajaan Hellas, begitu juga dengan Vespertaria yang adalah merupakan kerajaan milikku. Saat ini seluruh dunia sudah menjadi musuh kita semua," Kata Arika yang tidak mempedulikan ucapannya Nagi. "Tapi bukankah aku memiliki Ala Rubra yang para anggotanya tanpa tanding, jadi meskipun seluruh dunia menjadi musuh kita. Kita tidak akan kalah."

"Tanpa tanding? Kami semua mungkin memang petarung level S ((kecuali Takamichi) tapi kami jauh dari yang namanya tanpa tanding Arika-Hime," Kata Nagi dengan wajah yang terlihat sedih. "Karena banyak sekali orang yang tidak bisa kami selamatkan meskipun kami Ala Rubra memiliki kekuatan yang begitu besar. Tidak mungkin menyelamatkan semua orang di dunia ini meskipun itu adalah impian terbesar Ala Rubra."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kalian para Ala Rubra bukanlah Tuhan, jadi tidak mungkin bagi kalian untuk menyelamatkan semua orang. Dan saat ini ketika seluruh dunia menjadi musuh kita kalian pun masih bisa menolongku dan Theodora bukan?" Kata Arika. "Kalian Ala Rubra hanya beranggotakan tujuh orang, tapi kalian adalah tujuh orang terkuat di dunia. Jadi mari kita selamatkan dunia, pengawalku, ah bukan ksatriaku Nagi selamatkanlah dunia bersamaku dan juga jadilah pedang beserta perisaiku!"

Nagi dibuat kaget dengan pernyataannya Arika, karena itu ia menghela nafasnya dalam-dalam lalu berkata kepada Arika;

"Arika-Hime kau memang tuan putri berdarah dingin yang sangat menakutkan. Baiklah kalau begitu sesuai dengan keinginanmu, aku akan menjadi pedang dan juga perisaimu! Tongkat dan juga sayapku kupercayakan kepadamu, Hime!"

***

"Setelah kami tidak lagi menjadi bagian dari aliansi, serangan balik kami pun dimulai," Kata Rakan yang menjadi narator dari film Ala Rubra Saga. "Tapi karena seluruh dunia sudah menjadi musuh kami sulit untuk membedakan siapa kawan ataupun lawan yah, kalau mau kami bisa menghabisi siapapun yang menghalangi jalan kami, sih. Tapi kalau kami melakukan hal semacam itu nantinya akan ada hal yang lebih merepotkan yang akan muncul. Jadinya kami memberikan tugas membedakan siapa kawan dan lawan kepada Arika-Sama, Theodora dan Al yang paling pintar di ala Rubra. Dan berkat usaha dari mereka bertiga rekan kami secara perlahan bertambah. Sedangkan urusan fisik menjadi urusanku dan Nagi untuk mengalahkan mereka yang sudah diyakini sebagai lawan atau musuh. Menambah kawan, menjatuhkan lawan dan menyingkirkan segala rintangan secara sederhana itulah yang dilakukan oleh Ala Rubra setelah kami lepas dari Aliansi dan menjadi buronan."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Yah kebanyakan yang menjadi musuh kami adalah pihak-pihak yang ingin mendapatkan banyak keuntungan dari perang," Kata Clone Nagi yang melanjutkan narasi Rakan. "Seperti para mafia dan para pedagang senjata. Tapi di dalam Cosmo Entelecheia sekalipun ikan teri tetaplah ikan teri. Musuh sebenarnya adalah si brengsek Averruncus yang merupakan boneka klon dari Zect-Sensei dan juga pencipta Averruncus. Setelah enam bulan pertarungan hidup dan mati akhirnya, kami bisa menerobos ke markas utama mereka. Dan markas utama mereka berada di bagian terdalam dari istana kerajaan melayang ibukota tertua di dunia Ostia, "Istana sang Penyihir Permulaan'."

***

Di depan dungeon terakhir, semua anggota dari Ala Rubra sudah berkumpul kecuali Gatou dan Takamichi.

"Ini benar-benar aneh, kenapa mereka tidak muncul untuk menyambut kita semua ketika kita sudah datang?" Kata Nagi. "Bukannya kalau di film ataupun novel musuh sudah muncul begitu jagoan utama dari film dan novel itu tiba di last dungeon."

"Kau kebanyakan nonton film Nagi!" Kata Rakan. "Para penjahat itu pasti meremehkan kita makanya mereka tidak mau repot untuk menyambut kedatangan kita!"

"Kalian berdua terlalu banyak bicara dan berkhayal," Kata Zect yang sedang meminum kopi. "Fokuslah pada misi kita, dan jangan berhenti berbicara sembarangan!"

"Nagi-Sama, pasukan gabungan kerajaan, aliansi dan Ariadne sudah siap!" Kata Seras yang akan menjadi Sekertaris jenderal Ariadne di masa depan yang saat ini wajahnya memerah karena dia adalah penggemar beratnya Nagi dan pendiri dari Nagi Fansclub. Ia memiliki cita-cita untuk bisa memiliki anak dari Nagi, sesuatu yang berhasil ia capai dengan mengambil sisa sperma dari Nagi ketika Nagi melakukan masturbasi. Dan memasukkan sperma itu ke dalam kandungannya.