Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 271 - Chapter 269 - Ala Rubra Saga Prolog

Chapter 271 - Chapter 269 - Ala Rubra Saga Prolog

Kediaman Emiya, tepat setelah semua pertarungan antara Ala Alba dan kelompoknya Fate selesai.

Konoka dan Sakura terlihat sibuk menyembuhkan luka yang dialami oleh Setsuna, Nodoka, Kotaro, dan juga Haruna. Karena mereka bertiga juga mengalami sedikit cedera ketika melawan Brigitte yang menyerang menggunakan gelombang suara. Sedangkan Setsuna, tubuhnya adalah yang mengalami cedera paling parah, selain luka tebasan yang diakibatkan oleh Tsukuyomi.

Setsuna juga hampir mati karena kehabisan energi sihir, yang untungnya bisa dipulihkan dalam sekejap berkat Elixir yang Shirou minumkan kepadanya.

"Sigh, apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Fate Averruncus, dengan tiba-tiba saja menyerang seperti itu," Kata Rin yang merasa kesal karena serangan mendadak dari Fate dan anak buahnya.

"Ia dia itu benar-benar keterlaluan dengan tiba-tiba saja muncul begitu saja dan mengirim anak buahnya untuk membunuh kita semua," Kata Konoka yang manyun karena ia merasa capek harus berurusan dengan Brigitte. "Ia bahkan membuatku, Nodoka dan Haruna mengalami luka karena kami bertiga harus melawan anak buahnya yang sangat merepotkan."

"Sampai-sampai Setsuna juga dibuat terluka parah dan bertarung dengan seratus persen kemampuan yang ia miliki sehingga saat ini, Setsuna masih belum sadarkan diri meskipun aku sudah menyembuhkan lukanya dan Shirou-Senpai berhasil memulihkan staminanya yang terkuras habis dengan menggunakan Elixir," Kata Sakura yang melihat ke arah Setsuna yang saat ini sedang terbaring di atas futon.

Note: Elixir juga bisa memulihkan luka yang dialami oleh Setsuna, tapi disini Elixir lebih digunakan untuk memulihkan stamina.

"Fate menyerang kita semua karena ia menginginkan Asuna-san the Imperial Princess of Twilight yang memiliki Magic Cancel," Kata Shirou. "Yang ingin menggunakan kekuatan dari Asuna-san untuk melakukan sesuatu yang buruk. Untungnya tadi Kaede berhasil melindungi Asuna-san, dan tadi aku berhasil tiba tepat waktu untuk menjatuhkan musuh yang hendak bertukar tempat dengan Asuna-san, sehingga saat ini Asuna-san tetap aman. Kalau tidak saat ini Asuna-san yang bersama dengan kita bukanlah Asuna-san melainkan anak buah Fate bernama Koyomi, yang memiliki Artefak yang bisa membuatnya berubah menjadi Asuna-san dengan cukup sempurna."

Pernyataan Shirou membuat semua orang yang berada di kediaman Emiya merasa cukup kaget, karena mereka semua tidak menyangka kalau Fate akan merencanakan hal yang senekat itu hanya demi mendapatkan Asuna.

Hanya Rakan di ruangan itu yang tidak terlihat kaget, karena sedari awal ia sudah tahu tujuan dari Cosmo Entelecheia.

"Bertukar tempat dengan Asuna-Nee-san? Supaya kita semua bisa tertipu," Kata Kotarou. "Shirou-Nii-san kalau hal itu benar-benar terjadi apakah kau punya rencana untuk membedakan Asuna-Nee-san yang asli dengan yang palsu?"

"Tentu saja, kalaupun Koyomi meniru ingatan, kepribadian, dan juga wujud dari Asuna-san. Tidak mungkin dia bisa meniru Magic Cancel milik Asuna-san," Kata Shirou sambil menunjukkan sedikit senyum licik di wajahnya. "Meskipun saat ini Koyomi anak buahnya Fate itu benar-benar berubah menjadi Asuna-san secara sempurna dari segi ingatan, wujud dan juga kepribadian ditambah tiruan Magic Cancel berkat Noble Phantasm Doppleganger Mirror milikku.

Yang bisa membuat seseorang meniru orang lain sampai seratus persen dengan sempurna asalkan perbedaan kekuatannya tidak terlalu jauh tapi sebagai bayarannya orang berubah menggunakan cermin itu tidak akan bisa kembali ke wujud aslinya. Dan sebelum kalian bertanya kepadaku kenapa aku mengubah Koyomi anak buahnya Fate itu menjadi Asuna-san, tentu saja agar Fate tertipu oleh rencana yang ia buat untuk menipu kita semua."

"Menggunakan rencana milik Fate untuk menipu kita untuk menipu balik Fate, Shirou-san rencanamu itu sangatlah brilian sekaligus menakutkan," Kata Anya yang tidak ikut pertarungan karena saat itu dia sedang tertidur di kediaman Emiya setelah sibuk mengerjakan PR musim panas miliknya yang belum sempat ia kerjakan karena tiba-tiba saja harus pergi ke Mundus Magicus.

"Apakah Shirou-Nii tahu apa yang Fate inginkan dengan kekuatannya Asuna-san?" Tanya Negi dengan wajah yang terlihat cemas. "Karena aku merasa kuatir kalau dia sedang merencanakan sesuatu yang akan merusak kedamaian yang ada di Mundus Magicus."

"Hmn aku tahu apa yang direncanakan oleh Fate dan juga nama asli dari boneka hidup itu," Jawab Shirou sambil menghela nafas. "Karena tadi aku sempat membaca ingatan yang ia miliki ketika aku bertarung dengannya."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kalau begitu Shirou bisa kau jelaskan apa rencana yang dimiliki oleh Fate?" Tanya Rin. "Dan siapa nama asli dari boneka hidup itu?"

"Hmm, nama asli dari Fate Averruncus adalah Tertium dia adalah Averruncus series nomor tiga yang dibuat oleh Ialda Baoth sang penyihir permulaan sekaligus orang yang membuat Mundus Magicus, jadi selain Tertium masih ada beberapa versi dari Averruncus lain yang sama tangguhnya dengan Tertium," Jawab Shirou. "Dan rencana dari Fate atau Tertium ialah;

-Menghancurkan kesebelas Gateport yang ada di seluruh Mundus Magicus.

-Menyelidiki daerah sekitar Ostia.

-Membuat Ala Alba menjadi tidak berdaya dengan menjadikan para anggota Ala Alba menjadi teroris.

-Membersihkan Gateport lama.

-Menangkap Imperial Princess of Twilight, Kagurazaka Asuna.

-Menyusup ke bagian dalam Istana lama.

Sejauh ini, hanya hal itulah yang bisa kudapatkan dari Fate Averruncus."

"Jadi semua penderitaan yang harus kita alami di Mundus Magicus adalah karena ulah dari boneka hidup itu," Kata Chisame yang terlihat sangat kesal. "Aku benar-benar ingin menghajar boneka hidup itu! Tapi sayangnya kemampuanku tidak setara dengannya, karena kalau tidak aku pasti sudah melenyapkan boneka hidup itu!"

"Kalau soal melenyapkan Tertium, itu akan menjadi urusanku Chisame-san," Kata Shirou sambil tersenyum kepada Chisame. "Karena diantara para anggota Ala Alba cuma aku yang cukup kuat untuk menandingi Tertium alias Fate."

Shirou mungkin ingin melenyapkan Fate, tapi Negi yang polos, naif, dan bodoh seperti biasa. Memiliki sebuah pemikiran lain, berbeda dengan Shirou yang ingin mengalahkan Fate. Pemikiran Negi terbalik dengan pemikiran Shirou, karena Negi malah ingin berteman dengan Fate dan memberinya kesempatan kedua.

Negi berpikir kalau semua orang pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua, sejahat apapun orang itu. Bahkan Negi berpikir kalau Fate tidaklah benar-benar jahat dan memiliki sedikit kebaikan di dalam hatinya. Negi percaya kalau ia bernegoisasi dengan Fate dan mencapai sebuah kesepakatan, maka kedamaian bisa dicapai. Sayangnya karena Negi begitu naif, dan terlalu larut pada pemikirannya yang polos. Negi lupa kalau sedari awal Fate bukanlah manusia, melainkan boneka hidup.

Sehingga akal sehat yang dimiliki manusia sama sekali tidak berlaku untuk sang boneka hidup. Tapi sayangnya Negi sama sekali belum menyadari kalau cara pikir yang ia miliki adalah sebuah kesalahan yang amat besar dan masih berpikir kalau kenaifan yang ia miliki adalah sebuah kebenaran sejati yang tidak perlu dipertanyakan.

***

"Karena kalian semua sudah mengetahui kebenarannya sejauh ini, akan lebih baik kalau kalian semua mengetahui lebih banyak soal musuh yang harus kalian lawan, Cosmo Entelecheia," Kata Clone Nagi yang muncul secara mendadak dan terlihat sangat kelelahan setelah ia selesai melihat perubahan sempurna Evangeline menjadi Arika. "Jack apa kau sudah menyiapkan apa yang kupesan darimu?"

Para anggota Ala Alba kecuali Shirou dibuat kaget dengan kemunculan mendadak Clone Nagi. Sampai-sampai mereka tidak bisa berkata apa-apa, Shirou tidak kaget karena ia selalu mengaktifkan kemampuan persepsi yang ia miliki agar ia selalu berada dalam keadaan waspada untuk berjaga-jaga kalau ada musuh yang mendadak menyerang.

"Tentu saja, Nagi," Kata Rakan. "Tapi apa kau memiliki biaya yang cukup untuk membayarku, untuk film mengenai Ala Rubra yang kubuat dengan susah payah?"

"Soal uang bukan masalah, karena tabungan yang kumiliki selalu yang paling besar diantara para anggota Ala Rubra," Kata Clone Nagi. "Jadi kau tidak usah merasa kuatir soal bayaran."

"Oke," Kata Rakan yang mengeluarkan sebuah DVD dari kantung bajunya. Ia lalu memasukkan DVD itu ke dalam bluray player yang ada di ruang tamu kediaman Emiya tempat mereka semua berada saat ini. Lalu setelah ia menekan remote bluray player itu dan memulai film mengenai Ala Rubra yang ia buat.

"Kuingatkan kepada kalian semua kalau Ala Rubra Saga yang kubuat berdasarkan ingatanku tidak bisa merepresentasikan secara akurat apa yang sebenarnya terjadi pada petualangan Ala Rubra, jadi kuharap kalian tidak protes kalau film ini tidak sesuai dengan yang kalian semua inginkan. Dan yang terakhir adegan dewasa yang tidak pantas untuk anak dibawah umur sudah kusensor jadi jangan berharap ada adegan mesum di Ala Rubra Saga!"