"Tujuanku saat ini bertemu dengan adikmu ialah untuk memberitahu kalau aku akan membiarkan kalian semua pulang dengan selamat ke dunia nyata, kalau kalian semua tidak mengganggu rencana yang akan kulakukan," Kata Fate. "Dan aku ingin kalian menyerahkan Imperial Princess of Twilight kepada kami, karena kekuatannya sangat dibutukan untuk menjalankan rencanaku."
"Imperial Princess of Twilight! Apakah maksudmu adalah Asuna-san!" Teriak Negi yang merasa kaget mendengar ucapan Fate. "Kenapa kami harus menyerahkan teman kami yang berharga kepada dirimu! Tidak mungkin kami menyerahkan Asuna kepada musuh!"
"Bukankah Magic Cancel milik Asuna-san malah bisa mengganggu rencana kalian," Kata Shirou yang terlihat kesal ketika ia mendengar kalau Fate menginginkan Asuna. "Apa yang kalian inginkan dengan menggunakan kekuatan miliknya Asuna-san."
"Kami punya cara sendiri untuk menggunakan kekuatan milik Imperial Princess of Twilight, jadi kau tidak perlu mengetahuinya, Emiya Shirou," Kata Fate. "Transaksi yang kutawarkan bukanlah transaksi yang buruk, karena baik di Gateport atau pun dimana saja kami bisa dengan mudah menculik gadis itu. Tapi aku mau repot-repot menawarkan transaksi ini secara gentleman, lho. Gadis itu tidak memiliki keluarga ketidakhadirannya di dunia nyata nggak akan membuat orang kesulitan. Sejak awal kehidupannya di Mahora selama delapan tahun, adalah sebuah kepalsuan, baik ingatan, kepribadian semuanya tidak asli. Kehidupannya di Mahora nggak lebih dari kehidupan palsu yang dangkal."
Negi yang sudah tidak tahan mendengarkan perkataan dari Fate, mengerahkan Magia Erebea secara tidak sadar dan langsung memukul wajah Fate.
"Tutup mulutmu Fate!" Teriak Negi yang terlihat sangat marah. "Jangan mengatakan hal seperti itu tentang Asuna-san! Kehidupannya di Mahora selama delapan tahun bukanlah kepalsuan! Dan aku tidak akan pernah membiarkan kau untuk mengambil Asuna-san! Karena dia adalah temanku yang berharga! Dan bukan sesuatu yang kau ingin jadikan alat untuk rencana jahatmu itu!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tubuh Negi langsung terpental, akibat dinding sihir milik Fate yang amat kuat. Pukulan Negi yang sudah diperkuat menggunakan Magia Erebea sekalipun sama sekali tidak bisa menembus dinding sihir milik Fate.
"Apa yang mau kau lakukan, dengan pukulanmu yang lemah itu Negi Springfield?" Tanya Fate. "Memukulku? Itu adalah hal yang mustahil."
Negi menggertakan giginya, ia yakin kalau pukulannya barusan sangatlah kuat. Tapi di hadapan musuh yang jauh lebih kuat dari dirinya pukulan terkuat yang ia miliki sama sekali tidak berguna.
Tubuh Negi yang terlempar beberapa meter ke belakang ditahan oleh Shirou sehingga tidak membentur apapun.
Shirou merasa agak kesal dengan kebodohan yang dilakukan oleh Negi, yang seharusnya sudah tahu kalau level kekuatan dari Fate Averruncus berada jauh di atas dirinya, tapi dia masih nekat menyerang Fate. Shirou merasa kalau dia harus berbicara dengan adiknya nanti, setelah ia mengatasi masalah yang saat ini ada di depan matanya. mengenai sifat impulsif yang Negi miliki yang amat berbahaya untuk dirinya sendiri.
Negi hendak melompat dan menyerang Fate sekali lagi, tapi sayangnya saat ini tubuh Negi terhisap oleh bayangan yang memanjang dari bayangannya Shirou.
"Shi-Shirou-Nii! Apa yang lakukan padaku!" Teriak Negi yang terkejut dengan apa yang baru saja terjadi kepada dirinya. "Ke-kenapa bayanganmu menelanku begini!"
"Saat ini keadaan mentalmu sedang tidak baik, Negi," Kata Shirou. "Tenangkan dirimu di dalam Unlimited Blade Works, dan biar aku yang mengurus Fate Averruncus."
"Ta-tapi, aku yakin kalau aku bisa melawannya dengan kekuatannku yang sekarang!" Teriak Negi yang mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan bayanganya Shirou.
"Kau tidak akan bisa melawan Fate Averruncus, Negi," Kata Shirou. "Meskipun kau menggunakan Magia Erebea sekalipun, jadi jangan sia-siakan nyawamu untuk hal yang tidak ada gunanya dan dinginkan kepalamu dulu."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Dengan kemampuanmu itu, paling kau hanya bisa mengimbangiku," Kata Fate. "Dan itu juga dengan susah payah, bukannya tindakan yang kau lakukan saat ini tidak ada bedanya dengan yang adikmu lakukan sebelumnya."
"Jangan remehkan aku Fate Averruncus," Kata Shirou yang sudah menyiapkan Kanshou dan Bakuya di kedua tangannya. "Karena aku berada di level yang berbeda dari adikku, bahkan ketika kita berdua berhadapan di Gateport aku tidak pernah menunjukkan kekuatanku yang sebenarnya."
Fate Averruncus tidak peduli dengan ucapan Shirou dan langsung melesat ke arab Shirou dengan kecepatan tinggi dengan banyak sekali tombak batu yang muncuk di sekeliling dirinya.
Dan tombak batu itu melesat ke arah Shirou dengan kecepatan tinggi. Untuk menahan tombak batu itu, Shirou memunculkan Noble Phantasm level rendah dengan jumlah tombak batu yang sama dengan yang dimunculkan oleh Fate.
Dan bukan hanya Noble Phantasm, Shirou juga melemparkan Kanshou dan Bakuya ke arah Fate dan memunculkan pedang yang sama di kedua tangannya. Tentu saja dia tidak akan menggunakan tehnik Crane Wings Three Realms terhadap Fate. Karena ia tahu tehnik itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap orang sekuat Fate.
Shirou melemparkan Kanshou dan Bakuya ke arah Fate, tapi itu semua ia lakukan hanya untuk mengalihkan perhatian dari Fate. Agar serangannya yang lain mempan terhadap Fate.
Dan seperti dugaan Kanshou dan Bakuya yang dilempar terhadap Fate sama sekali tidak bisa mengenai tubuh Fate. Tapi tiba-tiba saja Shirou sudah berada di hadapan Fate dan menyentuh tubuh Fate dengan telapak tangannya.
Pedang dalan jumlah banyak secara tiba-tiba saja muncul dari tubuh Fate. Dan menembus tubuhnya sehingga ia mengalami cedera yang amat parah.
"Sword Burst," Kata Shirou. "Tehnik yang kuciptakan dengan membuat proyeksi dari pedang di dalam tubuh lawan, dengan menggabungkan Structural Analysis dan Gradation Air. Cocok untuk melawan musuh yang bukan manusia seperti dirimu Fate Averruncus."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Fate tidak terlihat terkejut, ataupun marah dengan apa yang terjadi dengan tubuhnya. Yang saat ini penuh dengan lubang karena serangan dari Shirou. Karena pada dasarnya sebagai boneka hidup yang diberi jiwa buatan ia tidak bisa merasakan sakit dan hampir tidak memiliki perasaan apapun. Jadi luka yang saat ini ia alami sama sekali tidak berpengaruh apapun terhadap dirinya.
"Tehnik yang kau gunakan sangatlah hebat Emiya Shirou," Kata Fate. "Bisa melukai tubuhku sampai separah ini, tapi kenapa kau tidak menggunakan panahmu itu dan lebih memilih tehnik yang merepotkan untuk digunakan?"
"Aku tidak menggunakan panahku karena aku hanya ingin menguji kekuatan dari jurus baruku," Kata Shirou sambil tersenyum. "Dan kau adalah kelinci percobaan yang cocok untuk kupakai."
"Tapi kau harusnya sudah tahu kalau trik yang kau pakai untuk melukaiku tidak akan cukup untuk menghentikanku atau mengalahkanku," Kata Fate yang memulihkan luka di tubuhnya dalam sekejap. "Karena tubuhku tidaklah terbuat dari daging dan darah serangan benda tajam dan serangan fisik tidak akan berpengaruh banyak pada tubuhku dan satu-satunya cara untuk melukaiku secara permanen hanyalah dengan serangan yang menggunakan sihir."
"Yah, aku tahu mengenai hal itu," Kata Shirou yang kali ini memunculkan Noble Phantasm dengan level yang lebih tinggi di belakang tubuhnya. "Yang tadi itu, aku hanya menguji jurus baruku saja dan bukan mencoba untuk mengalahkan dirimu Fate Averruncus."
"Begitukah?" Kata Fate. "Kalau begitu aku juga saat ini akan mencoba melakukan hal yang sama denganmu."
Fate Averruncus kali ini yang melesat ke arah Shirou sambil menghindari semua Noble Phantasm yang melesat dengan amat cepat ke arahnya. Fate Averrunxus juga tidak lupa mengucapkan mantra dari Petrification andalannya.
Sihir itu mengenai tubuh Shirou, tapi berkat kekuatan dari Ensis Exorcisant milik Asuna yang ia munculkan tepat pada waktunya, Petrification itu bisa dilenyapkan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Setelah melihat Petrification miliknya dihentikan, Fate Averruncus memutuskan untuk melawan Shirou menggunakan tangan kosong. Untuk menguji apakah Shirou juga kuat secara fisik atau tidak.
Dengan Reinforcement yang bisa ia lakukan secara instant, Shirou bisa mengimbangi Fate tanpa menggunakan Kankaho ataupun Magia Erebea yang jauh lebih merepotkan untuk digunakan daripada Reinforcement yang jauh lebih sederhana. Shirou menggunakan taichi yang ia gabung dengan sedikit wing chun untuk bisa melawan dan mengimbangi Fate yang menggunakan Eight Extreme Fist.
Selama lebih dari satu menit, keduanya bertarung dengan seimbang. Sampai akhirnya Fate memperkuat tubuhnya ke tingkatan yang lebih tinggi dan menendang tubuh Shirou tepat di perut sehingga ada sedikit darah yang keluar dari bibirnya. Tahu kalau ia juga harus bertarung dengan lebih serius kali ini Shirou memutuskan untuk berhenti bertarung dengan tangan kosong dan menggunakan Kanshou dan Bakuya...