"Tubuhmu penuh dengan memar dan goresan Kaede," Kata Konoka yang langsung berjalan ke arah Kaede supaya ia bisa menyembuhkan luka sang ninja wanita. "Sini biar kusembuhkan dulu lukamu itu!"
Kaede yang sudah melepas penutup matanya, merasa lega karena Konoka tidak kenapa-napa selama Konoka menunggu dirinya di luar hutan selagi ia melaksanakan misinya melawan wyvern hitam.
"Ah, terima kasih Konoka-dono," Kata Kaede yang merasa sangat berterima kasih kepada Tuhan karena ia terlempar bersama Konoka ke daerah antah berantah. Karena kalau ia terlempar sendirian mungkin saat ini dia sudah mati karena luka parah yang ia alami akibat melawan banyak monster di tempat ia terlempar. Tapi untungnya karena ia terlempar bersama dengan Konoka, ada seseorang yang bisa menyembuhkan luka-luka yang ia dapatkan sehingga ia bisa tetap hidup sampai saat ini. "Mohon bantuannya de gozaru."
"Oke!❤" Kata Konoka sambil mengaktikan artefak miliknya. "Adeat! Kochi No Hiogi! Hae no Suehiro!"
Luka yang ada di tubuh Kaede mulai sembuh secara perlahan, berkat kekuatan dari kedua artefak milik Konoka. Dan hanya dalam waktu beberapa menit semua luka yang ada di tubuh Kaede sudah sembuh sepenuhnya, sampai tidak terlihat lagi.
"Ooh, menyembuhkan semua luka yang ada di tubuhku hanya dalam beberapa menit. Kemampuan penyembuhan yang kau miliki sudah sangat meningkat Konoka-dono," Kata Kaede yang merasa lega karena semua rasa sakit yang ia rasakan di tubuhnya sudah hilang secara penuh. "Kalau Shirou-Dono dan Setsuna-Dono melihat perkembangan dari kemampuanmu, mereka berdua pasti akan merasa sangat bangga padamu."
"Aaah Kaede-san, jangan mengucapkan hal semacam itu," Kata Konoka dengan wajah memerah dan sambil memukul kepala Kaede dengan palu. "Aku kan jadi malu!"
"Ooouch!" Teriak Kaede sambil memegangi kepalanya yang di pukul oleh Konoka sampai-sampai ia harus melepas tanduk wyvern hitam yang ia bawa di pundaknya.
'Bagaimana caranya Konoka-Dono bisa memunculkan palu itu dari udara kosong? Dan dengan kecepatan yang bahkan tidak dapat kulihat dengan mataku yang terlatih ini! Konoka-Dono terkadang terlihat seperti karakter manga gag yang bisa memunculkan sesuatu dari kekosongan!'
"Konoka-Dono kau baru saja menyembuhkan lukaku, tapi selanjutnya kau malah membuat kepalaku jadi benjol," Kata Kaede yang memegangi kepalanya yang benjol. "Kau harus menghentikan kebiasaanmu yang suka memukul seseorang dengan palu kalau kau merasa terlalu senang de gozaru."
"Aaah maafkan aku Kaede-san," Kata Konoka dengan panik sambil menggunakan Artefaknya lagi untuk menyembuhkan kepala Kaede. "Aku benar-benar nggak sengaja."
"Yah, itu tidak terlalu masalah untukku, karena aku jauh lebih kuat dari manusia normal," Kata Kaede dengan keringat yang mengalir di pipinya. "Tapi lain kali kau harus berhati-hati, karena tidak semua orang sekuat diriku."
Setelah benjol di kepala Kaede menghilang, ia kembali membawa tanduk wyvern hitam di pundaknya dan berkata kepada Konoka:
"Ayo kita kembali ke desa Konoka-Dono, kita sudah melaksanakan misi kita untuk mematahkan tanduk dari Wyvern hitam, dan dengan ini wyvern hitam itu setidaknya tidak akan mencoba keluar dari sarangnya yang berada di dalam hutan selama satu tahun."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di sebuah desa kecil yang berada di sebuah bukit yang di kelilingi oleh pagar kayu, Konoka dan Kaede di sambut oleh para penduduk desa yang memuji keberhasilan dari Konoka dan Kaede dalam mematahkan tanduk dari wyvern hitam, monster level A yang secara kebetulan memilih tinggal di dalam hutan yang berada tidak jauh dari desa.
Dan karena tidak ada satu orang pun yang cukup kuat dari desa itu untuk mengalahkan dua ekor wyvern hitam. Makanya penduduk desa itu meminta bantuan dari asosiasi pemburu hadiah dan asosiasi pemburu monster untuk mengirim seseorang yang cukup kuat untuk mengalahkan wyvern hitam itu atau setidaknya memotong tanduk dari wyvern hitam itu untuk membuat wyvern hitam itu sedikit ketakutan sehingga setidaknya wyvern hitam itu tidak mengganggu penduduk desa sampai sebelah tanduknya tumbuh kembali.
"Kalian berdua sudah melakukan jasa yang sangat besar untuk desa ini," Kata ibu-ibu pemilik penginapan tempat mereka berdua menginap. "Sebaiknya kalian berdua mengambil uang hadiah kalian di rumah kepala desa, jumlahnya memang tidak seberapa, tapi kuharap uang hadiah itu bisa membantu kalian berdua."
"Ah, tapi kami berdua cuma mengalahkan satu dari dua wyvern hitam yang meneror desa kalian, itu berarti tugas kami berdua belum bisa di bilang selesai dan itu berarti kami berdua belum boleh mengambil uang hadiah itu de gozaru," Kata Kaede.
"Nggak usah kuatir soal itu, karena wyvern hitam yang satu lagi sudah di urus oleh dua orang pemburu hadiah yang secara kebetulan baru tiba di desa ini dua jam yang lalu, jadi tugas kalian berdua bisa di bilang sudah beres." Kata si pemilik penginapan sambil tersenyum.
Kaede merasa lega karena, wyvern hitam yang satu lagi sudah di urus. Itu berarti dia dan Konoka tidak usah melawan satu ekor wyvern hitam lagi. Melawan seekor saja, sudah hampir membuat dirinya tewas terbunuh, kalau dia di paksa melawan seekor lagi bisa-bisa ia malah tewas sungguhan. Karena walaupun luka di tubuhnya sudah sembuh tapi tidak dengan jumlah stamina yang ia miliki.
Stamina Kaede sudah hampir habis, karena melawan wyvern hitam yang ia patahkan tanduknya. Suatu keajaiban ketika ia bisa kembali ke desa sambil membawa tanduk wyvern hitam yang berat.
"Konoka-dono, kita berdua sebaiknya kembali ke penginapan dan beristirahat de gozaru," Kata Kaede. "Aku sudah merasa sangat lelah, dan aku yakin kalau kau juga merasakan hal yang sama bukan?"
Di saat Kaede bertanya kepada Konoka, orang yang ditanyai sama sekali tidak menjawab. Dan ketika Kaede memandang ke arah Konoka, ia bisa melihat kalau Konoka sedang murung. Dengan ekspresi wajah yang seolah berkata kalau ia sedang memikirkan sesuatu dengan sangat serius.
"Konoka-Dono kenapa wajahmu murung begitu?" Tanya Kaede yang kali ini bersuara lebih kencang.
"Eh? Nggak kok, aku nggak murung atau pun sedang melamun," Jawab Konoka dengan panik. "Aku cuma sedang memikirkan bagaimana keadaannya Shirou-kun dan Setsu-chan!"
"Kau tahu kan mereka berdua itu orang yang kuat?" Kata Kaede. "Jadi kau nggak usah menguatirkan mereka berdua Konoka-Dono. Karena mereka berdua cukup kuat untuk melindungi diri mereka sendiri de gozaru."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di saat yang bersamaan dengan Kaede yang sedang mencoba untuk menyemangati Konoka, Setsuna dan Asuna yang secara kebetulan adalah dua orang pemburu hadiah yang di tugaskan untuk mematahkan tanduk dari wyvern hitam yang lain. Berjalan melewati Konoka dan Kaede, tubuh keduanya penuh dengan luka dan pakaian mereka berdua compang-camping. Bahkan lengan kanan dari Asuna terlihat hampir putus, dan akan putus kalau Setsuna tidak mengikatnya dengan kain. Setsuna yang kondisi tubuhnya jauh lebih baik, berjalan di sebelah Asuna sambil memanggil tanduk dari wyvern hitam di pundaknya. Tapi Setsuna juga terlihat agak kehabisan nafas dan bisa terjatuh ke tanah kapan pun.
"Wyvern hitam itu benar-benar monster yang sangat kuat!" Teriak Asuna. "Kita berdua hampir tewas, cuma karena berusaha memotong tanduk wyvern hitam itu!"
"Kita tidak terluka separah ini, kalau kau tidak mencoba untuk memotong kedua tanduk dari wyvern hitam itu! Asuna-san!" Teriak Setsuna yang kesal dengan kenekatan Asuna. "Wyvern hitam itu adalah monster level A! Sedangkan level kita berdua itu C! Dan kau nekat untuk mencoba memotong kedua tanduk dari monster level seperti wyvern hitam itu! Apa kau sudah gila!"
"Eeeeh tapi kan kita akan mendapat uang extra dengan menjual tanduk yang satu lagi," Kata Asuna. "Kau tahu kan saat ini kita sedang membutuhkan uang yang banyak untuk biaya perjalanan ke Ostia."
Ketika Kaede dan Konoka mendengarkan percakapan antara Setsuna dan Asuna, pandangan mereka berdua langsung tertuju ke arah Setsuna dan Asuna. Begitu juga dengan Asuna dan Setsuna yang terkejut ketika pandangan dari keduanya tanpa sengaja melihat ke arah Konoka dan Kaede.
Selama beberapa menit, Kaede, Konoka, Asuna dan Setsuna tidak berkata apa pun karena mereka berempat merasa terlalu kaget dengan pertemuan yang tidak di sengaja itu. Sampai akhirnya Konoka menangis sambil berjalan ke arah Setsuna dan memeluk tubuh dari bodyguard sekaligus saingan cintanya itu. Pertemuan yang sudah sangat di nantikan oleh Konoka akhirnya bisa terjadi juga...