Negi dan Kotarou saat ini sedang melakukan latih tanding, di depan Nagi dan Rakan yang bertugas untuk melatih keduanya secara fisik. Karena pengetahuan mereka berdua secara teori sihir, berada di bawah Evangeline yang umurnya ratusan tahun lebih tua. Tentu saja di saat keduanya melatih Negi dan Kotarou, mereka juga tidak lupa memberikan saran dan nasihat berdasarkan pengalaman mereka ketika Negi dan Kotarou mengalami sedikit hambatan.
Sejauh ini, latihan tanding antara Negi dan Kotarou berlangsung secara seimbang. Karena mereka berdua memiliki level kekuatan yang setara. Setelah bertarung lebih dari dua puluh menit, Negi dan Kotarou memutuskan untuk berhenti. Karena selain keduanya sudah kehabisan tenaga, mereka merasa percuma untuk melanjutkan pertarungan seimbang yang sudah jelas tidak akan ada pemenangnya.
"Perkembangan kemampuan mereka berdua tidak terlalu buruk, tapi juga tidak terlalu bagus," Kata Rakan yang sedang asyik memakan popcorn yang sengaja ia bawa supaya ia bisa lebih menikmati pertarungannya Negi dan Kotarou. "Kurasa itu adalah hal yang bagus, karena menjadi kuat terlalu cepat tidak baik untuk mereka berdua."
"Tapi Negi dan Kotarou memutuskan untuk mempelajari Magia Erebea, tehnik terlarangnya Eva yang bahkan aku dan kau belum kuasai dengan sempurna walaupun kita sudah pernah mempelajarinya," Kata Nagi dengan wajah yang merasa sedih karena ia tidak ingin Negi atau pun Kotarou mempelajari Magia Erebea. "Magia Erebea bukanlah tehnik yang seharusnya di pelajari oleh anak kecil seperti mereka berdua."
"Magia Erebea adalah tehnik terlarang yang akan memberikan keabadian bagi penggunanya, ketika pengguna tehnik tersebut sudah mencapai level tertinggi," Kata Rakan dengan raut wajah yang terlihat sangat serius. "Dengan kata lain seseorang yang sudah menguasai Magia Erebea secara sempurna, akan kehilangan kemanusiaannya dan menjadi Daywalker vampire seperti Evangeline. Itulah alasan kita berdua tidak bisa menguasai Magia Erebea secara sempurna, karena kita masih ingin tetap menjadi manusia."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Jadi Kotarou dan Negi memutuskan untuk mempelajari Magia Erebea rupanya," Kata Shirou yang melakukan kontak dengan Evangeline menggunakan sihir komunikasi visual yang di ciptakan oleh Albiero Imma. "Kalau mereka berdua bisa menggunakannya dengan baik, mereka akan bisa menjadi sangat kuat. Tapi apa kau sudah memberitahukan kepada mereka berdua efek samping kalau keduanya berhasil menguasai tehnik itu secara utuh?"
"Tentu saja tidak," Kata Evangeline sambil menyeringai. "Biar saja mereka berdua menyadarinya sendiri. Aku, Nagi dan Rakan sudah memberikan peringatan kepada mereka kalau ada harga yang harus di bayar untuk mendapatkan kekuatan yang besar dalam waktu singkat. Tapi tampaknya mereka tidak mau mendengar dan tetap memilih untuk mempelajarinya karena merasa Magia Erebea yang kuperlihatkan sangat keren."
"Yang namanya anak kecil polos tetap saja anak kecil yang polos, masih banyak hal yang belum bisa di mengerti oleh keduanya," Kata Rin yang berdiri tepat di sebelah Shirou. "Wajar kalau mereka menganggap Magia Erebea yang kau perlihatkan terlihat keren, tehnik itu memang terlihat seperti tehnik mencolok yang hanya ada di game atau anime sih. Eva-chan sebenarnya apa yang kau pikirkan sewaktu kau membuat tehnik itu."
"Yah apa pun yang terjadi kepada mereka berdua, itu adalah tanggung jawab dari diri mereka sendiri. Karena mereka berdua sendirilah yang ingin mempelajari Magia Erebea," Kata Evangeline. "Tentu saja aku akan menolong mereka berdua kalau-kalau keduanya gagal dalam proses awal penguasaan Magia Erebea, kedua bocah itu adalah muridku, jadi tidak mungkin aku akan membiarkan mereka berdua mati begitu saja."
"Yah, baguslah kalau kau memiliki niat untuk melindungi mereka berdua," Kata Shirou yang bernafas lega mengetahui kalau Evangeline mau melindungi Kotarou dan Negi dari bahaya. "Karena tidak mungkin untuk mereka berdua bisa mempelajari Magia Erebea secara sempurna sepertiku, yang bisa menolak efek samping dari tehnik itu."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Jangan samakan mereka berdua denganmu Shirou," Kata Evangeline. "Apa kau lupa kalau kondisi fisikmu itu sangat spesial? Kau memiliki kekuatan dan tubuh dari vampire paling kuat di dunia. Makanya efek samping dari Magia Erebea tidak akan ada pengaruhnya sama sekali untukmu. Malah Magia Erebea akan menambah kekuatan vampiremu berkali-kali lipat."
"Eh, maaf terkadang aku lupa kalau aku mewarisi semua kekuatan Alucard, termasuk keabadian yang hampir sempurna yang ia miliki," Kata Shirou dengan wajah memerah sambil mengusap-usap bagian belakang dari kepalanya. "Tapi apa kau yakin kalau mereka berdua akan berhasil mempelajari Magia Erebea? Aku saja yang bisa menahan efek samping dari Magia Erebea merasa kalau aku akan mati ketika aku mempelajari tehnik itu."
"Yah, itu benar sekali, aku saja membutuhkan waktu lebih dari tiga bulan terjebak di dalam pikiranku sendiri supaya aku bisa menguasai tehnik dasar dari Magia Erebea," Kata Rin dengan keringat dingin yang menetes di pipinya. "Kemampuan untuk menerima diri sendiri seperti apa adanya bukanlah hal yang mudah. Apalagi karena mereka berdua bisa di bilang memiliki masa lalu yang cukup buruk, bisa jadi mereka berdua akan mengalami kesulitan melampaui yang harus aku alami."
"Berhenti mengkhawatirkan kedua bocah itu," Teriak Evangeline. "Kalian berdua terlalu memanjakan kedua bocah itu, kalau kalian berdua terus seperti itu, kapan mereka berdua bisa menjadi lebih dewasa!"
"Kami berdua tidak pernah memanjakan mereka, berdua Evangeline-san," Kata Shirou yang merasa tidak setuju dengan ucapannya Evangeline. "Kalau aku dan Rin memanjakan Negi dan Kotarou, keduanya pasti tidak akan bisa menjadi sekuat sekarang."
"Tapi kalian berdua tidak pernah melatih mereka berdua sampai ke level yang mengharuskan mereka berdua menghadapi keadaan hidup dan mati," Kata Evangeline. "Sedangkan aku, melakukan hal itu kepada mereka berdua. Hal yang sama sekali tidak berani kalian berdua lakukan."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Setelah Evangeline dan Shirou berhenti melakukan komunikasi, Evangeline mengeluarkan gulungan terlarang miliknya yang berisi cara untuk mempelajari Magia Erebea. Gulungan terlarang yang di buat tiruannya oleh Shirou ketika Shirou melihat prototype dari gulungan terlarang itu di villanya Evangeline. Gulungan itu berisi dari mahakarya yang ia buat selama bertahun-tahun, sesuatu yang membuatnya menjadi salah satu penyihir paling di takuti di dunia.
Di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia sama sekali tidak ingin menggunakan gulungan dari Magia Erebea. Karena gulungan itu sangatlah berbahaya, untuk orang lain selain dirinya atau orang lain yang memiliki kekuatan setara dengan dirinya. Bahkan Evangeline saja yang abadi hampir tewas ketika ia menyempurnakan Magia Erebea.
Tapi untuk kali ini, ia ingin melakukan sesuatu yang agak berbeda, sesuatu yang lain. Sesuatu yang ia yakin akan bisa memberi dirinya peluang untuk membuat Magia Erebea berevolusi menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Makanya Evangeline tidak ragu untuk membiarkan Kotarou dan Negi untuk mempelajari Magia Erebea.
Mereka berdua adalah kelinci percobaan yang cocok, bagi Evangeline untuk mengetahui efek samping dari Magia Erebea terhadap manusia biasa dan setengah siluman. Evangeline sudah mendapatkan banyak data dari Rin, Nagi dan Rakan karena mereka bertiga adalah manusia biasa yang berhasil menguasai Magia Erebea tanpa mati terbunuh. (Dalam kasus Rakan ia agak spesial karena pada dasarnya ia berasal dari ras humanoid berumur panjang)
Tapi Evangeline merasa kalau data yang inginkan tidaklah cukup. Makanya ia membutuhkan data dari Negi dan Kotarou. Keduanya masih anak-anak dan belum memasuki masa pubertas, dan juga inti sihir yang di miliki oleh mereka juga belum berkembang sepenuhnya. Sehingga bahkan Evangeline sendiri tidak tahu akan seperti apa jadinya keadaan Negi dan Kotarou ketika mempelajari Magia Erebea.
Kotarou dan Negi bisa saja tewas atau mengalami hal yang jauh lebih buruk dari pada kematian, tapi dia tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi kepada Kotarou dan Negi. Karena setega apa pun dirinya ia tidak akan pernah membiarkan anak kecil seperti Negi dan Kotarou untuk tewas karena dirinya. Evangeline pada dasarnya bukanlah penyihir yang jahat, tapi dia juga bukan penyihir yang baik karena terkadang ia melakukan hal yang buruk untuk mendapatkan hal yang ia inginkan. Dan ia sama sekali tidak bangga melakukan hal itu.