Di dalam kota kecil Hecate, kota pertama yang dikunjungi oleh Shirou, Negi, Kotaro, Chisame dan Chachamaru setelah mereka berjalan selama beberapa hari di dalam hutan tropis dunia sihir yang amat berbahaya. Terlihat kesibukan dan keramaian yang amat berbeda dengan kesibukan dan keramaian yang ada di dunia nyata.
"Dari luar kusangka kota Hecate ini terlihat cukup normal," Kata Chisame yang sedang berada di wujud anak kecil. "Tapi di dalamnya tetap saja sangat berbau fantasi benar-benar menyebalkan!"
"Mengharapkan hal-hal yang normal di dunia sihir adalah hal yang bodoh, Chisame-san," Kata Chachamaru yang berjalan di sebelah Chisame. "Kau harus bisa menerima kalau tidak ada hal yang normal di Mundus Magicus."
"Tapi kalau menurutku kota ini masih termasuk normal, lho," Kata Negi sambil memakan apel yang baru saja ia beli bersama dengan Kotarou. "Kota ini sangat mirip dengan kota-kota di padang pasir yang kulihat di film dokumenter dan buku."
"Yah, kota ini masih bisa dibilang normal dibandingkan dengan kemegahan yang kulihat di Megalomesembria," Kata Kotarou yang memakan apel yang sama dengan Negi. "Kalau aku tinggal di Mundus Magicus aku akan memilih tinggal di kota kecil seperti ini yang tidak terasa sumpek beda dengan Megalomesembria yang terasa sumpek walaupun kota itu sangat besar dan megah."
Di saat keempat anggota Ala Alba yang lain asyik mengobrol, Shirou sedang melihat ke arah hologram yang sedang menayangkan berita mengenai kekacauan energi di gateport yang terjadi di berbagai tempat secara bersamaan enam hari sebelumnya. Dan energi sihir yang berhamburan dari tiap Gateport menyebabkan perjalanana jarak jauh menggunakan lingkaran sihir menjadi tidak bisa dilakukan.
Dan seperti yang sudah Shirou duga sebelumnya, orang yang dituduh sebagai pelaku dari penghancuran Gateport adalah dirinya dan Negi.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ketika Negi, Chisame, Chachamaru dan Kotarou disuruh oleh Shirou untuk melihat ke arah hologram yang ada di udara mereka melihat berita yang memberitahukan mereka semua kalau saat ini mereka semua sudah menjadi buronan dengan harga yang tinggi. Chisame, Kotarou dan Negi jelas merasa sangat terkejut, sedangkan Chachamaru tidak bereaksi apa-apa.
Tapi kepanikan dan kekagetan mereka bertiga hanya berlangsung sementara, karena mereka saat ini memiliki wujud yang berbeda dari wujud mereka yang diperlihatkan di berita.
"Fyuuh syukurlah saat ini kita memakai wujud yang berbeda," Kata Negi sambil mengusap keringat dingin yang menetes di dahinya. "Kalau tidak akan sulit bagi kita untuk berjalan dengan bebas di kota ini, firasat buruknya Shirou-Nii ternyata tepat."
"Yah, kalau kita berada di wujud kita yang asli, bisa-bisa kita semua dikejar oleh seluruh pemburu hadiah yang ada di kota Hecate ini," Kata Kotaro yang terlihat lega karena ia mengikuti keputusan Shirou untuk memakai wujud yang lain ketika masuk ke kota. "Sesuka apapun diriku terhadap sebuah pertarungan kalau harus melawan banyak orang sekaligus, sih. Aku juga akan merasa kewalahan. Dan pertarungan yang harus kulakukan akan menjadi tidak menyenangkan, hanya orang kurang waras yang akan mengorbankan apapun untuk mendapatkan pertarungan yang menegangkan yang akan merasa senang dikelilingi oleh banyak lawan."
"Eh, Kotarou selain dirimu aku belum pernah melihat orang seperti itu," Kata Negi yang merasa aneh dengan ucapannya Negi. "Memang selain dirimu ada orang lain yang menyukai pertarungan sampai ingin mengorbankan apapun?"
"Tentu saja ada!" Teriak Kotarou. "Dan aku ingin mengkoreksi ucapanmu barusan Negi! Aku memang suka bertarung melawan musuh yang kuat, tapi itu bukan berarti aku ingin mengorbankan apapun untuk melawan musuh yang kuat! Aku masih waras tahu! Hanya orang gila, tidak waras dan tidak berotak yang akan melakukan hal semacam itu! Aku sudah bilang padamu sebelumnya bukan!"
Di dunia yang jauh lebih berbahaya dari Mundus Magicus, seorang lelaki dengan model rambut yang sangat aneh mendadak bersin secara beruntun di saat ia sedang bekerja di ladang. Lelaki itu kebingungan kenapa ia bisa bersin-bersin seperti itu meskipun ia tidak sedang sakit flu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Dari bau energi sihir yang tersisa di tempat ini, sepertinya anggota Ala Alba yang ada di kota ini adalah Asakura-san," Kata Shirou sambil mengendus sudut suatu gang yang ada di depan sebuah bar. "Dan tampaknya ia sudah pergi dari tempat ini lebih dari satu hari. Kita agak terlambat tiba di kota ini."
Ketika Shirou meminta Chachamaru untuk melacak keberadaan dari anggota Ala Alba yang ada di kota Hecate, yang mereka temukan hanyalah pin Ala Alba milik teman mereka yang terjatuh di sebuah gang kecil yang berada di depan sebuah bar. Tentu saja mereka semua merasa kecewa karena mereka hanya menemukan pin Ala Alba.
"Padahal yang setengah siluman anjing adalah diriku," Kata Kotarou yang terkejut dengan kemampuan penciumannya Shirou. "Tapi aku tidak bisa mencium bau apapun di tempat ini, tingkat penciuman yang dimiliki oleh Shirou-Nii-san terlalu hebat!"
"Rin-Nee selalu bilang kau kemampuan penciumannya Shirou-Nii melebihi kemampuan penciumannya anjing," Kata Negi. "Tampaknya hal itu memang benar."
"Karena Asakura sudah tidak ada di kota Hecate ini apa yang selanjutnya kita lakukan Shirou-kun?" Tanya Chisame. "Apa kita akan mengumpulkan informasi dulu, atau kita akan pergi ke kota Granicus?"
"Hmm kurasa akan jauh lebih baik, kalau kita mencari informasi terlebih dahulu. Baru kita pergi dari kota ini," Jawab Shirou. "Aku ingin tahu apakah Yuuna-san dan yang lain pernah terlihat di kota ini."
"Ide yang bagus, Shirou-Sama," Kata Chachamaru sambil tersenyum. "Mencari keberadaan para teman sekelas kita yang tidak bisa bertarung sebagai prioritas utama adalah suatu hal yang sangat baik."
"Tapi dimana kita semua bisa mendapatkan informasi yang tepat?" Tanya Chisame.
"Sama seperti yang dilakukan oleh para player di game RPG," Kata Shirou sambil melihat ke arah bar yang ada di hadapan mereka. "Di Bar!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di tempat kediaman Jack Rakan yang berada di sebuah reruntuhan di dekat oasis yang cukup besar. Sedang terjadi sebuah pertarungan yang sangat sengit antara Rakan dan clone Nagi.
Keduanya sudah bertarung seimbang selama lebih dari dua jam, dan tidak ada satu pun dari mereka yang kalah atau pun menang, karena kemampuan mereka setara dan sama kuat.
Di jarak yang tidak terlalu jauh dari tempat Rakan dan Nagi bertarung, Evangeline dan Takamichi sedang asyik menikmati pertarungan dari kedua rival itu.
"Sigh tak kusangka hanya dengan latihan selama beberapa bulan di istana Lebenschilt klon Nagi sudah bisa mengembalikan kekuatannya ke level Rakan," Kata Evangeline sambil menghela nafas. "Bakat bertarungnya Nagi memang abnormal."
"Dia memang jenius sedari kecil, bakat bertarungnya memang sangat mengerikan," Kata Takamichi sambil mengisap rokoknya di mulutnya dalam-dalam. "Sampai bakat Nagi dilampaui oleh seseorang, yang bisa mengalahkan Nagi yang sedang dalam mode terkuatnya ketika orang itu baru berusia 8 tahun. Seseorang yang sangat membuatku takut karena kejeniusannya di medan pertempuran."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di dalam UBW, di saat Shirou sedang sibuk mencari anggota Ala Alba, Archer EMIYA berusaha keras untuk menahan gempuran dari lautan darah tanpa batas yang berusaha untuk menginvasi Unlimited Blade Works miliknya. Dia merasa kesal terhadap Shirou dirinya yang satu lagi yang terus menerus menggunakan kekuatan dari vampire yang paling kuat di seluruh multisemesta tanpa memikirkan resiko yang akan menimpa mereka berdua kalau ia terus-menerus menggunakan kekuatan itu.
Kekuatan dari Alucard memanglah sangat praktis dan kuat. Tapi kalau Shirou terus-menerus menggunakannya, maka ia secara perlahan akan berubah menjadi wadah baru untuk Alucard. Menjadi raja dari semua vampire bukanlah hal yang Archer inginkan, sebab hal yang ia inginkan adalah kehidupan damai yang walaupun membosankan, tapi hidupnya tetaplah menyenangkan.
Dan di saat Archer berada di titik dimana ia sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan gempuran dari lautan darah yang mengerikan itu, pedang-pedang yang Archer pakai untuk menahan lautan darah tiba-tiba saja ukurannya berubah menjadi raksasa sehingga lautan darah itu tidak dapat maju melampaui pedang-pedang raksasa itu.
Lautan darah yang berada di balik pedang-pedang raksasa itu, kini terlihat lebih tenang dan aura negatif yang muncul dari lautan darah itu pun lenyap sepenuhnya berkat energi positif yang muncul dari pedang-pedang raksasa itu.
Archer dibuat kebingungan, dengan apa yang baru saja terjadi. Karena ia tidak mengetahui alasan mengapa pedang-pedang yang ia pakai untuk menahan lautan darah tanpa batas berubah menjadi pedang raksasa yang tidak pernah ada sebelumnya di dalam Unlimited Blade Works.
"Puluhan ribu Rune Save dan Rule Breaker yang kupakai untuk menyegel dan menahan lautan darah itu tiba-tiba saja berubah menjadi pedang raksasa yang tidak kuketahui dan tidak bisa kuanalisa dengan menggunakan Structural Analysis! Sebenarnya apa yang baru saja terjadi!"