Tiga puluh delapan jam sebelum Shirou dan Negi memutuskan untuk berangkat mencari teman-teman mereka. Di tengah-tengah hutan tropis yang jaraknya puluhan kilometer dari tempat Shirou, Negi dan Chachamaru beristirahat.
Chisame Hasegawa saat ini sedang berdiri di atas tumpukan mayat monster kelas E yang ia kalahkan dengan menggunakan sihir yang sudah ia pelajari di Jepang. Wajahnya Chisame dipenuhi oleh darah dari monster yang ia kalahkan begitu juga jubah yang ia pakai.
Chisame yang pada dasarnya sangat membenci dengan hal-hal yang berbau fantasi dan tidak masuk akal tidak pernah membayangkan kalau ia saat ini bisa berada di sebuah hutan tropis yang dipenuhi oleh mahluk sihir dan ia bahkan dipaksa untuk mengalahkan mahluk-mahluk sihir itu.
Chisame POV
Ahahahahaha ini benar-benar ironi, aku Chisame Hasegawa yang sangat membenci segala sesuatu yang tidak masuk akal dan di luar logika saat ini sedang berdiri di atas tumpukan mayat dari monster yang sebelumnya mencoba untuk membunuhku, yang terpaksa untuk kubunuh kalau tidak maka akulah yang akan terbunuh.
Aku benar-benar bersyukur dengan latihan pertarungan yang diberikan oleh Tohsaka, Shirou-kun dan Yukihiro kepadaku tepat sebelum aku pergi ke Mundus Magicus yang menyebalkan ini, karena kalau tidak berkat latihat pertarungan itu mungkin saat ini aku sudah tewas!
Kepada para fansku di dunia nyata, selamat pagi!!! Apa kalian semua sehat? Apakah liburan musim panas yang kalian jalani menyenangkan?
Kalau aku saat ini sedang tidak berada dalam keadaan yang menyenangkan sama sekali, karena aku saat ini seperti seorang pembantai yang berdiri di atas tumpukan mayat manusia. Benar-benar suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan sangat menyebalkan!
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Chisame yang saat ini merasa kalau kondisi mentalnya sudah menjadi lebih tenang, setelah membunuh semua monster yang tadi menyerangnya memutuskan untuk mencari jalan keluar dari hutan itu. Makanya saat ini Chisame berjalan menjauhi tempat ia membantai monster-monster itu, setelah berjalan selama beberapa jam akhirnya ia bisa keluar dari hutan itu dan tiba di sebuah tebing yang ternyata mengarah ke hutan rimba yang jauh lebih luas lagi.
"Sigh seharusnya aku tetap dia di Jepang dan tidak nekat ikut pergi ke Mundus Magicus," Kata Chisame yang terlihat menyesali keputusannya pergi ke dunia sihir. "Akibatnya aku harus kabur dari serangan musuh di gateport dan terlempar ke hutan yang tidak kukenal! Lagipula di saat kupikir aku sudah keluar dari hutan sialan itu! Aku malah menemukan hutan rimba yang jauh lebih luas lagi! Aaah sialan harusnya aku tetap diam di Jepang saja!"
"Nona Chiu anda jangan merasa bersedih! Kami saat ini ada disini menemani anda!"
"Benar nona Chiu kami para roh elektrik adalah bawahan anda yang paling setia! Kami akan selalu bersama anda apapun yang terjadi!"
"Aku sudah tahu kalau kalian sangat setia padaku dan akan selalu menemaniku! Tapi bisakah kalian semua diam! Aku sedang berpikir tahu!" Chisame berteriak sambil memeriksa jam di handphone miliknya, dan ketika ia melihat waktu sudah berlalu lebih dari 12 jam dari waktu ia membantai semua monster yang menyerangnya di hutan. Chisame merasa terkejut karena ia sudah berjalan lebih dari 12 jam tanpa istirahat tapi tidak merasa capek sama sekali. "Apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuhku ini? Dulu berjalan selama lima belas menit saja aku sudah kehabisan nafas dan serasa mau mati! Tapi saat ini aku sudah berjalan lebih dari dua belas jam tapi tidak merasa capek! Tubuhku ini sebenarnya kenapa!"
Chisame yang tidak menyadari kalau stamina dan daya tahan tubuh yang saat ini ia miliki sudah melampaui manusia biasa berkat latihan yang dilakukannya di kubah musim dingin akhirnya memutuskan untuk beristirahat ditemani oleh para roh elektrik yang berasal dari artefak miliknya.
Secara fisik Chisame mungkin tidak merasakan lelah, tapi secara mental Chisame benar-benar kelelahan. Karena segala hal yang terjadi kepada dirinya dalam waktu dua puluh empat jam terakhir. Akhirnya Chisame tertidur di sebuah lubang yang ada di pohon yang sangat besar yang ia temukan secara tidak sengaja. Tidur adalah hal terbaik untuknya yang bisa memulihkan kondisi mentalnya yang kelelahan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Apa kau bilang Nugi! Jarak ke kota terdekat adalah tiga ratus sepuluh kilometer dari tempat kita berada sekarang!" Kata Chisame kepada salah satu roh elektrik yang sedang menunjukkan peta dari Mundus Magicus kepada Chisame.
"Iya, Nona Chiu sayang sekali," Kata Nugi.
"Karena anda harus melintasi hutan sejauh tiga ratus sepuluh kilometer untuk sampai ke kota terdekat, itu adalah kenyataan buruk yang tidak mungkin diubah."
"Sigh! Kalau begini caranya butuh waktu berapa lama bagiku untuk bisa mencapai kota itu!?" Kata Chisame yang tidak bisa menerima kenyataan kalau ia harus berjalan sangat jauh hanya untuk mencapai peradaban.
"Menurut perhitungan kami, dengan kecepatan anda berjalan Nona Chiu bisa menempuh jarak tiga belas kilometer dalam waktu delapan jam dan kalau jaraknya tiga ratus sepuluh kilometer berarti ada harus berjalan selama seratus sembilan puluh satu jam, tapi itu kalau anda tetap berjalan dengan kecepatan yang sama dan konstan tanpa istirahat."
"Seratus sembilan puluh satu jam! Yang benar saja! Itu berarti aku harus berjalan selama hampir delapan hari! Itu terlalu lama!" Teriak Chisame yang terkejut ketika ia tahu kalau ia harus berjalan selama lebih dari satu minggu. "Makanan cadangan yang kubawa paling hanya cukup untuk dua hari! Dan kalau aku hemat bisa cukup untuk lima hari! Air tidak masalah karena menurut peta kita ada di dekat sungai! Dan aku juga busa membuat air dengan menggunakan sihir yang mengubah kelembapan di udara menjadi air! Yang jadi masalah ialah makanan! Apa yang harus kumakan kalau makanan milikku sudah habis!"
"Nona Chiu tidak perlu kuatir soal makanan! Karena sebagian besar dari monster yang Nona Chiu kalahkan sebelumnya dagingnya bisa dimakan. Dan kami sudah mengawetkan daging-daging dan memasukkannya ke dalam kantung dimensi yang kami miliki! Selain itu kami juga sudah memetik buah yang bisa dimakan selagi tadi anda tidur di dalam lubang pohon itu!"
Ucapan dari salah satu roh elektrik miliknya membuat Chisame merasa lega, karena setidaknya ia bisa bertahan hidup sampai ia tidak di kota terdekat. Tapi satu hal yang membuatnya kuatir ialah kalau ada monster yang tidak bisa ia kalahkan menyerang dirinya, kalau itu sampai terjadi Chisame cuma bisa berharap kepada Tuhan kalau di saat hal itu terjadi akan ada seseorang yang bisa menolongnya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
10 jam kemudian di saat matahari mulai terbenam, Chisame dan para roh elektrik tiba disebuah daerah berbatu yang merupakan sarang dari wyvern yang ukurannya jauh lebih besar dari wyvern yang dipelihara oleh Albiero. Melihat para wyvern dalam jumlah banyak menghalangi jalannya, Chisame dan para roh elektrik miliknya memutuskan untuk memutar arah.
Karena ia menyadari tidak mungkin bagi dirinya untuk mengalahkan seekor wyvern berukuran besar, apalagi sekelompok yang saat ini ada di depan matanya, itu lebih tidak mungkin lagi. Tapi sialnya ketika Chisame berbalik arah, sudah ada seekor wyvern berukuran kecil menghadang jalannya. Wyvern kecil melesat cepat ke arah Chisame sambil berteriak kencang.
Menyebabkan keberadaan Chisame diketahui oleh para wyvern berukuran besar yang ada di arah belakang Chisame. Chisame akhirnya dipojokkan oleh sekelompok wyvern yang siap untuk memangsa dirinya kapan saja. Dan untuk pertama kalinya dalam hidup, Chisame benar-benar merasa kalau ia akan mati. Saat ini Chisame yang biasanya bersikap dingin hampir kepada setiap orang yang mencoba berteman dengannya, sedang menangis ketakutan.
Karena bagi Chisame ini adalah pengalaman pertama baginya mengalami keadaan yang begitu berbahaya, yang mengancam nyawanya. Memang ketika sebelumnya ia dikelilingi oleh monster itu juga berbahaya, tapi monster-monster itu tidak cukup kuat untuk melawannya sehinggga nyawanya tidak bisa dibilang terancam.
Tapi kali ini kondisinya berbeda, karena wyvern adalah monster level C yang tidak bisa ia kalahkan. Kekuatan yang dimiliki Chisame saat ini adalah level E + jadi terdapat perbedaan kekuatan yang cukup jauh antara dirinya dengan para wyvern itu. Dan di saat ia merasa amat putus asa dan hilang harapan karena tidak tahu harus berbuat apa untuk menyelamatkan dirinya.
Chisame langsung teringat dengan ucapan dari Shirou yang berkata kepada diri Chisame kalau ia akan segera datang menolong kalau Chisame memanggil namanya. Karena Chisame sudah bingung tidak tahu harus melakukan apalagi di saat nyawanya dalam bahaya. Chisame langsung berteriak memanggil nama Shirou sesuai dengan yang diberitahukan oleh Shirou kepada dirinya.
"Shirou-kun! Tolong aku!"
Tepat di saat Chisame akan digigit oleh salah satu wyvern, Shirou muncul di depan Chisame dan memenggal kepala wyvern itu menggunakan Kanshou dan Bakuya. Para wyvern yang lain juga tewas di tangan Shirou yang menggunakan rentetan pedang terbang yang menusuk ke arah para wyvern itu dengan kecepatan tinggi.
Ketika semua wyvern sudah tewas, Shirou mendekati Chisame dan berkata:
"Semua wyvern itu sudah kubunuh, Chisame-san kau tidak perlu merasa taku lagi!"
Chisame yang melihat Shirou yang sudah menolongnya langsung memeluk tubuh Shirou dengan erat dan menangis di dada Shirou. Chisame merasa lega dan aman karena Shirou sudah menyelamatkan dirinya dari keadaan yang amat berbahaya.