Pukul 12 siang, tepat ketika Negi, Konoka, Asuna dan Setsuna pulang dari sekolah sihir. Meninggalkan Anya di sekolah sihir bersama dengan Rin dan Shirou karena Anya ingin bertemu dengan ibunya ketika ibunya kembali menjadi manusia.
"Uuuh padahal aku berkeinginan untuk meningkatkan kemampuan sihirku dan menyembuhkan penduduk dari desanya Negi yang berubah jadi batu karena kutukan!" Kata Konoka dengan wajah yang manyun karena kesal. "Tapi keinginanku buyar ketika Shirou-kun membuat Elixir dalam jumlah yang banyak."
"Apa boleh buat kan Oujou-Sama," Kata Setsuna sambil menghela nafas. "Kalau sampai harus menunggu Konoka-Oujou-Sama menguasai sihir penyembuh tingkat tinggi, waktu yang dibutuhkan akan terlalu lama. Makanya akan lebih cepat menyembuhkan penduduk desanya Negi-sensei yang menjadi batu menggunakan metodenya Shirou-Sama."
"Setsuna-san benar Konoka-san, mengembalikan penduduk desaku kembali menjadi manusia secepatnya adalah hal yang amat penting," Kata Negi yang berjalan di sebelah Setsuna. "Aku senang dengan niat dan keinginanmu untuk menolong penduduk desaku, tapi kalau mereka bisa disembuhkan secepat mungkin berkat Elixirnya Shirou-Nii maka aku pun tidak akan menolaknya."
"Yah, menyembuhkan para penduduk desa itu secepat mungkin memang hal yang bagus, sih," Kata Konoka masih dengan wajah yang terlihat kesal. "Tapi semangatku untuk mempelajari sihir penyembuh tingkat tinggi jadi berkurang karena tindakan yang dilakukan oleh Shirou-kun."
"Kau tidak perlu kesal dan patah semangat Konoka," Kata Asuna yang mencoba menghibur sahabat baik sekaligus saingan cintanya itu. "Bukankah sihir penyembuh tingkat tinggi yang saat ini sedang kau pelajari bisa sangat berguna untuk keadaan darurat! Jadi bersemangatlah!"
"Asuna aku senang kau mencoba menghiburku," Kata Konoka. "Tapi usahamu itu nggak berguna tahu! Karena saat ini aku masih merasa kesal dan patah semangat."
Mendengar perkataan Konoka, wajah Asuna langsung terlihat pucat karena rasa kecewa akibat ucapannya Konoka dan ia pun langsung berjongkok merajuk di jalanan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Aaah Asuna-san merajuk lagi, deh," Kata Negi yang menepuk mukanya sebagai reaksi yang terjadi karena ia melihat Asuna merajuk. "Konoka-san ucapanmu yang barusan terhadap Asuna-san kurasa terlalu berlebihan."
"Hmmph ucapanku tidak berlebihan!" Kata Konoka yang wajahnya masih manyun karena ia masih merasa kesal. "Karena usahanya untuk menghiburku sama sekali tidak membantu!"
"Ya, ampun Ojou-Sama," Kata Setsuna sambil menepuk dahinya. "Anda adalah penerus klan Konoe! Tidak baik untuk bersikap seperti anak kecil manja seperti itu!"
"Hei hei, Ketua kelas! Negi-kun dan yang lain sudah kembali, lho!" Kata Makie yang terlihat bersemangat ketika ia melihat Negi yang baru saja kembali dari sekolah sihir bersama Setsuna, Asuna dan Konoka.
"Setelah sarapan tadi pagi Asuna, Setsuna-san, Konoka-san dan Negi-Sensei pergi bersama dengan Shirou-kun, Tohsaka-san dan Nekane-san ke tempat yang tidak kita ketahui secara diam-diam," Kata Ayaka dengan wajah yang terlihat marah karena Negi tidak mengajaknya pergi bersama dan malah mengajak Asuna. "Benar-benar mencurigakan, aku jadi curiga kalau Asuna-san dan Negi-Sensei bermesra-mesraan secara diam-diam!"
"Kira-Kira mereka semua pergi kemana, ya?" Tanya Yuuna. "Aku jadi penasaran tempat apa yang mereka kunjungi sampai-sampai mereka semua harus pergi secara diam-diam begitu."
"Kita akan mengetahuinya kalau kita semua menginterogasi Asuna, ehehehehe," Jawab Ayaka. "Menginterogasi Konoka-san dan Setsuna-san percuma karena mereka tidak akan menjawab pertanyaan kita, tapi kalau Asuna dia pasti akan menjawab pertanyaan yang kita ajukan kepada dirinya."
"Ara ara ucapannya Ayaka sudah seperti penjahat saja," Kata Chizuru dengan wajah yang terlihat cemas. "Benar-benar mengkhawatirkan."
"Ketua kelas akan melakukan hal gila kalau ada sesuatu yang berhubungan dengan Negi-Sensei," Kata Natsumi yang merasa setuju dengan ucapannya Chizuru. "Cinta sampai ke level obsesi memang tidak baik untuk mental dan jiwa seseorang."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di kamarnya Negi, para anggota klub peneliti kebudayaan Inggris minus Illya, Kuro dan Miyu yang sedang berjalan-jalan di kota, memutuskan untuk membicarkan apa yang akan mereka persiapkan dan lakukan di sore nanti ketika mereka semua akan pergi ke Mundus Magicus. Seharusnya mereka semua berangkat subuh-subuh di hari selanjutnya, tapi karena esok hari adalah waktu maintenance untuk gate yang akan menuju ke Mundus Magicus waktu keberangkatan mereka dipercepat.
"Nanti sore Donnet-san akan mengajak kita ke tempat Gate yang bisa membawa kita semua ke Mundus Magicus," Kata Negi dengan ekspresi muka yang serius. "Makanya saat ini kita disuruh bersiap-siap."
"Jadwal keberangkatan kita dipercepat rupanya," Kata Kotaro. "Padahal kukira kita akan berangkat besok subuh."
"Besok gatenya akan dimaintenance makanya kita akan berangkat lebih cepat," Kata Negi.
"Aku merasa bersyukur kalau kita berangkat lebih cepat ke Mundus Magicus," Kata Sakura yang terlihat sedanf bernafas lega. "Karena saat ini aku punya perasaan tidak enak akan ada hal buruk yang terjadi kalau kita tidak tiba di Mundus Magicus secepat mungkin."
"Simpan perasaan tidak enakmu itu untuk dirimu sendiri Tohsaka Sakura!" Kata Luvia dengan gaya nona besar manja khas miliknya. "Karena aku tidak mau ada hal buruk yang terjadi ketika aku akan pergi ke tempat kelahiranku!"
"Ooh aku baru tahu kalau Luvia-san lahir di Mundus Magicus!" Kata Konoka yang merasa kaget ketika ia mendengar kalau Luvia lahir di dunia sihir.
"Aku lahir di Megalomesembria kota terbesar di dunia sihir, tapi dari waktu aku berumur 6 bulan sampai aku sudah remaja seperti sekarang aku dibesarkan dan tinggal di Mahora," Kata Luvia dengan wajah yang penuh dengan kebanggaan. "Dan ini pertama kalinya bagiku untuk kembali ke Mundus Magicus dalam beberapa tahun terakhir."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di luar kamarnya Negi, Yuuna beserta dengan Makie sedang menguping pembicaraan yang dilakukan oleh Negi dan para anggota klub peneliti kebudayaan Inggris. Tapi karena pintu itu sangat tebal dan celah yang ada untuk mendengar suara dari dalam kamarnya Negi sangat kecil. Mereka berdua tidak dapat mendengarkan pembicaraan yang dilakukan di dalam kamar secara penuh.
"Tampaknya Negi-kun berniat untuk pergi lagi secara diam-diam ke tempat yang menarik," Kata Yuuna sambil menyeringai. "Hanya saja kali ini semua anggota klub peneliti kebudayaan Inggris juga akan ikut pergi!"
"Kalau begitu kita harus mengikuti mereka pergi secara diam-diam," Kata Makie. "Aku benar-benar penasaran sebenarnya kemana mereka semua akan pergi!"
"Ketua kelas pasti akan melarang kita untuk pergi Makie," Kata Yuuna sambil menarik lengan Makie dengan maksud untuk pergi menjauhi kamar Negi. "Karena ketua kelas sedari awal hanya berniat untuk mengunjungi kota ini, yang merupakan kampung halamannya Negi-kun."
"Yah, ketua kelas memang seperti itu orangnya, dia terlalu serius," Kata Makie. "Tapi bukan berarti kita harus menuruti perintah ketua kelas bukan? Karena saat ini kita sedang tidak berada di Mahora!"
"Kita harus mengajak Akira dan Ako bersama dengan kita dan tidak lupa Natsumi!" Kata Yuuna. "Karena mereka bertuga pasti mau ikut bersama dengan kita berdua! Aku jamin mereka bertiga tidak akan menolak!"
"Kenapa hanya mereka bertiga? Kenapa kau tidak mengajak juga Madoka, Misa dan Sakurako? Dan Juga Chizuru-san?" Tanya Makie. "Bukankah akan lebih baik kalau kita juga mengajak mereka semua?"
"Trio cheerleader itu sulit diajak bekerja sama kalau ajakan kita tidak menguntungkan mereka bertiga. Lagipula aku tidak mau menambah saingan dalam mendapatkan hatinya Shirou-kun!" Jawab Yuuna. "Dan si sadis gila Chizuru Naba selalu memihak ketua kelas apapun yang terjadi jadi tidak mungkin dia mau kita ajak!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Achooo!" Entah kenapa dalam lima menit terakhir, Chizuru sudah mengalami bersin lebih dari tujuh belas kali, padahal ia yakin seratus persen kalau ia tidak mengalami deman, flu ataupun masuk angin.
"Ara ara kenapa aku bisa bersin terus seperti ini," Kata Chizuru sambil memegangi hidungnya padahal aku yakin kalau aku sedang tidak sakit."
"Yah kau benar, orang yang menjaga kesehatan secara berlebihan dan gila-gilaan sepertimu tidak mungkin terkena flu tapi bersinmu itu banyak sekali, lho," Kata Ayaka yang sedang duduk di sebelah Chizuru. "Sampai lebih dari tujuh belas kali, apa saat ini ada orang yang sedang membicarakanmu sampai berkali-kali?"
"Hmm ucapanmu mungkin ada benarnya Ayaka," Kata Chizuru dengan senyum jahatnya. "Mungkin saat ini sedang ada orang yang membicarakanku secara diam-diam, dan kalau aku tahu siapa orang itu aku akan memberikan sesuatu yang sangat spesial kepadanya karena sudah berani membuatku bersin belasan kali."
Di tempat lain, Yuuna secara mendadak menggigil ketakutan karena sebab yang tidak jelas.