Di pasar yang menjual buku bekas, tempat yang dikunjungi oleh Chisame, Yue dan Nodoka.
"Shirou-kun baru saja meneleponku, katanya kita disuruh pergi ke stasiun London secepat mungkin karena kita semua akan segera pergi ke kota tempat Negi-Sensei tinggal," Kata Chisame yang baru saja selesai berbicara dengan Shirou melalui handphone miliknya.
"Aah kenapa sih Shirou-san harus menelepon dan memberitahu kalau kita harus segera pergi ke stasiun London di saat aku masih ingin memburu buku-buku bersejarah yang langka!" Teriak Yue yang wajahnya terlihat amat kecewa. "Menyebalkan sekali! Kalau begini aku harus cepat-cepat membeli buku langka yang sudah kuincar sedari tadi! Karena kalau tidak aku nggak yakin kalau aku punya kesempatan untuk mendapatkan buku langka itu lagi!"
Yue dengan cepat berlari dari satu penjual buku ke penjual buku lain yang ada di pasar itu untuk membeli semua buku yang sudah ia incar. Ia benar-benar tidak ingin melepas kesempatan untuk mendapatkan buku-buku langka yang sangat sulit didapatkan.
"Yu-Yue-Yue benar-benar menggila," Kata Nodoka yang merasa heran dengan kelakuan sahabatnya itu.
"Hei Miyazaki apakah Ayase selalu seperti ini kalau ia melihat buku tua yang langka?" Tanya Chisame yang terkejut melihat tingkah Yue yang sudah seperti orang gila.
"Ya-yang kali ini masih lebih baik dari sebelumnya," Jawab Nodoka. "Se-sewaktu Mahora Festival berlangsung Yue menghabiskan setengah dari uang tabungan nya untuk membeli literatur langka yang berasal dari era Jomon."
"Dia tipe orang yang terobsesi untuk mengkoleksi buku kuno dan langka rupanya," Kata Chisame sambil menghela nafas. "Benar-benar orang yang merepotkan, sebaiknya kita segera menariknya pergi daro pasar ini dan pergi ke stasiun London, aku tidak ingin kita ditinggal oleh Shirou-kun dan yang lain."
Pada akhirnya, Yue terpaksa harus dibawa pergi secara paksa oleh Chisame dan Nodoka karena Yue sama sekali tidak mau pergi dari pasar buku bekas itu sebelum ia mendapatkan buku langka yang diinginkannya. Dan Yue menangis kencang karena dia dibawa pergi secara paksa karena ia belum selesai berbelanja semua buku langka yang ia incar.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di pinggiran kota London di sebuah restoran China tempat Kaede, Gu Fei dan Kotaro makan siang.
"Shirou-kun tadi baru saja meneleponku aru," Kata Gu Fei yang sedang memakan bakpao dengan begitu lahap. "Kita semua harus segera pergi ke stasiun London, karena sudah waktunya untuk pergi ke kampung halamannya Negi-bouzou aru."
"Kalau begitu kita harus segera menghabiskan makanan yang kita pesan ini," Kata Kaede yang mulutnya masih penuh dengan makanan. "Dan pergi secepatnya ke stasiun London."
"Tapi Kaede-Nee-san jumlah makanan yang kita pesan sangat banyak jumlahnya," Kata Kotaro yang perutnya sudah kekenyangan karena ia makan terlalu banyak makanan. "Bagaimana caranya kita menghabiskan makanan sebanyak ini."
"Yah, ini semua karena aku dan Gu Fei memesan makanan terlalu banyak de Gozaru," Kata Kaede sambil mengusap-usap bagian belakang kepalanya.
"Kaede benar aru," Kata Gu Fei yang tersenyum ketika mendengar ucapannya Kaede. "Habisnya semua makanan yang ada di restoran ini terlihat lezat dan enak sih."
"Sigh kalau begini caranya, kita akan terlambat pergi ke stasiun London untuk menemui Shirou-Nii-san dan yang lain," Kata Kotaro. "Dan aku juga sudah tidak bisa makan lagi karena perutku sudah kekenyangan."
Kotaro saat ini benar-benar merasa mual ketika ia melihat makanan dalam jumlah banyak yang ada di hadapannya. Ia sudah makan terlalu banyak tapi makanan yang ia harus makan masih melimpah oleh karena itu Kotaro memutuskan untuk berhenti makan dan membiarkan Kaede dan Gu Fei menghabiskan semua sisa makanan yang ada.
Dengan gerakan yang cepat dan tidak manusiawi, Kaede dan Gu Fei menghabiskan semua makanan yang ada di hadapan mereka berdua. Hanya dalam waktu satu menit dan begitu mereka berdua sudah selesai memakan semua makanan yang mereka pesan.
Hanya saja karena makan terlalu banyak perut mereka jadi membesar dan tubuh Kaede dan Gu Fei jadi tidak bisa bergerak. Akibatnya Kotaro harus memesan taksi dan juga menggotong Kaede dan Gu Fei yang tidak bisa bergerak karena mereka berdua kekenyangan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Negi-Sensei/Kun!" Teriak Ayaka dan Makie ketika mereka berdua melihat Negi. Setelah teriakan mereka yang begitu keras mereka berdua berlari ke arah Negi dan memeluk tubuhnya dengan keras. "Kami berdua merindukanmu!"
Negi yang dipeluk dengan erat oleh Ayaka dan Makie wajahnya membiru karena ia kehabisan nafas akibat Makie dan Ayaka memeluk tubuhnya terlalu kencang.
Sampai-sampai Rin harus bertindak supaya Ayaka dan Makie melepaskan pelukan mereka berdua ke tubuhnya Negi agar Negi bisa kembali bernafas.
Ayaka dan Makie sampai dipaksa berlutut oleh Rin lalu memarahi keduanya, karena mereka berdua hampir saja membunuh adik iparnya. Selain Rin, Arturia juga memarahi Makie dan Ayaka ia terutama mengarahkan kemarahannya kepada Ayaka yang merupakan adik perempuanya sendiri. Arturia benar-benar kecewa dengan tindakan dari Ayaka yang amat memalukan baginya.
Chisame berkomentar betapa bodohnya Ayaka dan Makie yang hampir membunuh wali kelas mereka.
Nodoka dan Yue membantu Negi yang kehabisan nafas bersama dengan Shirou.
Sedangkan Chizuru dan hampir semua murid kelas 3-a yang lain tertawa terbahak-bahak ketika melihat Ayaka dan Makie dimarahi habis-habisan oleh Rin dan Arturia.
Asuna, Akira dan Setsuna cuma bisa menepuk dahi mereka melihat kebodohan yang dilakukan oleh Makie dan Ayaka.
Setelah semua kekacauan, kebodohan tingkat dewa yang terjadi di stasiun London tepat di siang hari menjelang sore. Akhirnya kondisi bisa dibilang kembali menjadi tenang.
Ayaka dan semua murid dari kelas 3-a yang ikut bersama dengannya ke Inggris sudah tiba di stasiun London. Begitu juga dengan anggota dari klub peneliti kebudayaan Inggris, minus clone Nagi, Takamichi, Taiga dan Mana Tatsumiya yang sudah pergi duluan ke Mundus Magicus melalui jalur ilegal untuk berjaga-jaga kalau ada hal buruk yang terjadi kepada para anggota klub peneliti kebudayaan Inggris ketika tiba di Mundus Magicus mereka berempat bisa membantu di waktu yang tepat.
Ketika kereta yang memiliki tujuan ke Wales tiba akhirnya, Shirou dan semua anggota klub peneliti kebudayaan Inggris plus Ayaka dan semua murid kelas 3-a yang ikut dengannya naik masuk ke dalam kereta itu, ke dalam kereta yang akan membawa mereka semua ke kampung halamannya Negi.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Mundus Magicus di sebuah tempat terpencil yang jauh dari peradaban. Ada sebuah reruntuhan dari peradaban kuno yang saat ini sedang ditempati dan dijadikan tempat tinggal oleh salah satu anggota terkuat dari Ala Rubra, yaitu Jack Rakan.
Jack Rakan sedang asyik mandi di bawah air terjun yang ada di belakang reruntuhan tempat ia tinggal.
Dan saat ini ada seseorang yang sangat dikenal oleh Jack Rakan sedang berdiri tak jauh dari tempat Jack mandi memperhatikan dirinya sambil menghisap sebatang rokok.
Rakan yang sudah mengetahui keberadaan orang itu, lalu berhenti mandi dan menutupi bagian bawah dari badannya menggunakan handuk. Ia lalu berjalan ke arah orang itu dan berkata;
"Apa yang sedang kau lakukan disini Takamichi? Sungguh suatu hal yang langka kau menyempatkan dirimu untuk mengunjungiku padahal kau bisa disebut sebagai penyihir yang sangat sibuk berkeliling dunia untuk menolong orang."
"Kau sudah menerima surat dari Konoemon-Sama bukan, kalau kedua anaknya Nagi akan datang ke Mundus Magicus untuk mencari petunjuk mengenai keberadaan Nagi," Kata Takamichi. "Bahkan kau diminta untuk membantu melindungi kedua anaknya Nagi ketika ia berada di Mundus Magicus."
"Tentu saja," Kata Rakan dengan nada datar. "Tapi aku tidak peduli mengenai kedua putranya Nagi, kalau mereka mau berkeliling mencari Nagi di dimensi ini biarkan mereka berdua melakukannya sendiri. Aku malas kalau aku harus menjadi pengasuh anak-anak."
"Sigh aku tahu kalau kau akan menjawab seperti itu," Kata Takamichi dengan wajah yang terlihat agak kecewa. "Sifatmu memang dari dulu seperti itu, kalau kau tidak mendapat bayaran yang layak akan sulit bagimu untuk membantu seseorang."
"Kalau kau sudah tahu cepat katakan apa tujuanmu menemuiku," Kata Rakan. "Tak usah berbelit-belit dengan membicarakan kedua anaknya Nagi yang bahkan belum pernah kutemui!"
"Baiklah," Kata Takamichi. "Aku datang kesini untuk bertanya apakah kau ingin bertemu dengan Nagi yang merupakan rivalmu."