Tanggal 14 Agustus, satu hari sebelum hari kepergian menuju ke Inggris. Di dalam Istana Lebenschilt.
"Setsuna-san sebagai seorang cewek seharusnya kau mencoba berdandan walaupun cuma sedikit," Kata Sakura sambil memakaikan make up ke wajah Setsuna. "Kau punya wajah yang cantik dan tubuh yang bagus sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan."
"Sa-Sakura-san cewek yang biasa saja sepertiku tidak pantas memakai make up atau pakaian yang feminim," Kata Setsuna benar-benar merasa gugup karena saat ini ia sedang didandani oleh Sakura.
"Ya ampun Setsuna, kau harusnya lebih merasa percaya diri," Kata Sakura yang memakai yukata tanpa lengan berwarna ungu. "Kau diberkati dengan kecantikan dan tubuh ala Yamato Nadeshiko, itu adalah hal yang sangat langka tahu!"
"Tssk aku enggan mengakuinya! Tapi kau punya kecantikan wanita Jepang klasik yang disukai oleh Shero, Sakurazaki Setsuna!" Kata Luvia sambil menggigit kuku jempolnya.
"Ng Sakura-san benar Setsu-chan!" Kata Konoka yang berdiri di sebelah Setsuna sambil memakai one piece dress berwarna kuning. "Baju musim panas berwarna pink yang kita beli beberapa hari yang lalu itu sangat cocok untukmu!"
"Benar, kau terlihat manis memakai pakaian itu Setsuna!" Kata Asuna yang memakai one piece berenda dengan warna merah. "Seharusnya kau lebih sering memakai pakaian casual!"
"Ka-Kau tidak perlu berkata begitu Asuna-san, aku bukanlah cewek yang cocok memakai pakaian casual!" Kata Setsuna dengan wajah yang semakin memerah.
"Semuanya apa kalian semua sudah selesai bersiap-siap?" Tanya Shirou yang datang bersama dengan Negi dan Rin ke tempat Setsuna, Sakura, Luvia, Asuna dan Konoka berkumpul.
"Kami sudah selesai, apa Shirou-kun, Negi-kun dan Rin-san juga sudah selesai bersiap-siap?" Tanya Konoka.
"Yup, sudah," Jawab Shirou. "Ngomong-ngomong apa yang sedang kalian berlima lakukan?"
"Mendandani Setsuna supaya ia terlihat lebih cantik," Kata Sakura. "Senpai coba lihat wajah Setsuna yang sudah kupoles dengan make up apakah dia jadi terlihat cantik?"
Shirou lalu melihat ke arah Setsuna yang saat ini sedang bersembunyi di balik tubuh Konoka karena ia merasa malu kalau penampilannya saat ini dilihat oleh Shirou pria yang ia sukai.
"Hmm Setsuna-san memang jadi terlihat lebih cantik sih dengan polesan make up yang tidak terlalu tebal dan pakaian yang manis itu terlihat sangat cocok di tubuhnya Setsuna-san."
Ucapan Shirou membuat wajah Setsuna menjadi semakin memerah suhu badannya menjadi semakin memanas dan tubuhnya gemetaran, Setsuna merasa sangat malu dan bahagia di saat yang sama. Ia merasa kalau ia bisa pingsan kapan saja, tapi Setsuna berusaha keras agar ia tidak kehilangan kesadaran dan berkata:
"Shi-Shirou-Sama to-tolong jangan bicara begitu, a-aku jadi malu, nih!"
Usaha Setsuna untuk menahan rasa malunya berhasil tapi hanya untuk sesaat saja, karena belum ada sedetik ia selesai berbicara ia langsung pingsan dan terjatuh ke lantai. Karena tidak bisa menahan lagi rasa malu yang ia rasakan.
Rin, Sakura dan Luvia cuma bisa menepuk wajahnya ketika ia melihat reaksi Setsuna, dan Shirou cuma bisa bengong melihat Setsuna yang mendadak pingsan.
Sedangkan Asuna dan Konoka panik luar biasa ketika melihat Setsuna pingsan dan tidak tahu harus berbuat apa.
Sakurazaki Setsuna yang biasanya terlihat berani dan kuat benar-benar menjadi gadis biasa di hadapan pria yang ia sukai.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Wah istana ini sangat besar!" Kata Illya dengan mata yang berbinar-binar. "Evangeline-san benar-benar hebat bisa membuat item sihir semacam ini!"
"Evangeline-san adalah vampire yang sudah hidup selama ratusan tahun," Kata Miyu. "Jadi wajar kalau dia bisa membuat hal semacam ini."
"Kalian jangan bersikap kampungan begitu, deh," Kata Kuro sambil menghela nafas ketika melihat reaksi dari Illya dan Miyu. "Ini bukan pertama kalinya bukan bagi kalian berdua masuk ke diorama sihir seperti ini! Jadi bersikaplah lebih normal!"
"Tapi ini pertama kalinya kita masuk ke diorama sihir yang sebesar ini!" Kata Illya sambil manyun karena merasa kesal dengan Kuro. "Dan gilanya di dalam diorama sihir kita tidak akan pernah bertambah tua! Bahkan diorama sihir yang ada di kediaman Emiya hanya bisa memperlambat penuaan bukan menghentikan penuaan! Diorama sihir milik Evangeline-san benar-benar luar biasa!"
"Efek anti penuaan itu ditambahkan oleh Rin-san bukan?" Kata Miyu. "Bagaimana kalau kita minta dia untuk menambahkan efek itu ke diorama sihir di kediaman Emiya?"
"Ide bagus Miyu!" Kata Kuro. "Mama pasti akan senang dengan efek anti penuaan itu! Soalnya mama sangat benci menjadi tua!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Kalian ini masih SMP bukan!" Kata Anya yang sedang memegang celana dalam bertali bercorak bunga yang agak tembus pandang. "Tapi kalian bertiga memakai pakaian dalam macam ini, dan Yue-san celana dalam ini milikmu bukan? Kenapa kau mau memakai celana dalam bertali macam ini? Bukankah celana dalam bertali itu tipe celana dalam yang gampang lepas?"
"Ah, Yue Yue memang sengaja memakai celana dalam yang ada talinya," Kata Nodoka.
"Iya soalnya Yue orang yang mudah buang air kecil karena hobi buruknya minum jus yang aneh, makanya ia memakai celana dalam bertali supaya ia bisa mudah melepas celana dalamnya di toilet!" Kata Haruna yang mencoba untuk tidak tertawa ketika membicarakan kejelekan Yue.
"Haruna! Itu, kan rahasiaku yang paling besar! Kenapa kau malah memberitahukan hal itu kepada Anya-san!" Teriak Yue yang menangis sambil berlari keluar dari ruangan tempat mereka berada karena hal paling rahasia yang tidak ingin ia beritahukan kepada siapapun malah dibongkar oleh Haruna.
"Saotome-san kurasa ucapanmu tadi terlalu berlebihan," Kata Anya. "Walaupun harus kuakui hobi Yue-san meminum jus aneh yang banyak dijual di Mahora memang sangat aneh, apa enaknya sih jus-jus aneh itu? Yue-san pernah menawariku sekali dan ketika aku mencobanya rasanya seperti deterjen!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Sigh aku nggak menyangka kalau Setsuna akan pingsan cuma karena ia merasa malu memakai pakaian feminim di hadapanmu Shirou," Kata Rin. "Dia itu tipikal Yamato Nadeshiko yang pemalu rupanya."
"Kalian berdua terlihat bersemangat," Kata Chisame yang bersandar di salah satu pilar yang ada di Istana Lebenschilt. "Padahal kita semua akan pergi ke tempat yang berbahaya untuk mencari seseorang tapi kalian kok tidak terlihat takut sama sekali."
"Aku dan Shirou sudah berpengalaman menghadapi bahaya," Kata Rin. "Jadi kalau kami tegang dan merasa takut hanya karena akan pergi ke dunia sihir rasanya tidak masuk akal."
"Apa kau merasa takut Chisame-san?" Tanya Shirou.
"Sigh tentu saja," Jawab Chisame. "Bahkan setelah aku melakukan latihan fisik yang berat dan mempelajari sihir yang rumit, aku tetap saja merasa takut karena aku akan pergi ke tempat yang asing dan berbahaya."
"Kalau begitu Chiu-chan apakah kau tidak mau pergi bersama dengan kami semua ke dunia sihir Mundus Magicus?" Tanya Rin yang merasa penasaran apakah Chisame akan mau pergi ke Mundus Magicus atau tidak.
"Tentu saja aku akan pergi," Jawab Chisame sambil tersenyum. "Kalau tidak latihan yang kulakukan di Istana Lebenschilt akan sia-sia bukan! Lagipula aku adalah salah satu partner pactionya Shirou-kun jadi tidak mungkin aku tidak ikut pergi bukan!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tanggal 15 Agustus di hari keberangkatan, Bandara Narita Tokyo.
Di hangar pribadi milik keluarga Edelfelt.
"Aaaah aku merasa sangat gugup, soalnya ini pertama kali untukku pergi ke luar negeri!" Kata Konoka.
"Kau benar Konoka-Dono, aku masih nggak percaya kalau kita akan menaiki seonggok besi yang melayang di udara," Kata Kaede. "Bagiku pesawat yang melayang di udara adalah sesuatu yang sulit dipercaya! Apakah pesawat itu tidak akan terjatuh kalau dinaiki?"
"Kaede Nagase kau itu kampungan sekali desuwa," Kata Luvia. "Aku jamin pesawat pribadi milikku tidak akan memiliki masalah ketika kita naiki!"
"Pesawat! Pesawat! Aku sudah lama sekali tidak naik pesawat!" Kata Gu Fei.
"Aku jadi ingat kalau sebelum menetap di Mahora aku, Illya dan Onii-chan selalu harus naik pesawat setiap beberapa minggu sekali karena harus hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain," Kata Kuro. "Harus naik pesawat lagi rasanya perasaanku jadi campur aduk."
"Yah, waktu itu kita harus hidup berpindah-pindah karena pekerjaannya papa, sih," Kata Illya. "Jadi naik pesawat adalah sesuatu yang amat sering kita lakukan! Aku benar-benar bersyukur kita bisa menetap di Mahora."
"Aiih padahal aku sudah mempersiapkan uang tabunganku untuk membeli tiket pesawat ke Inggris," Kata Asuna. "Tapi ujung-ujungnya ternyata kita semua pergi ke Inggris menggunakan jet pribadi milik Luvia-san!"
"Asuna-san kau bisa menggunakan uang tabunganmu untuk hal lain," Kata Setsuna. "Jadi kau tidak usah merasa kecewa."
"Hoii Shirou dimana Fujimura-Sensei katanya dia akan ikut dengan kita?" Tanya Rin.
"Dia akan pergi ke Inggris belakangan bersama dengan Takahata-Sensei dan Tatsumiya-san," Jawab Shirou. "Soalnya mereka bertiga belum beres melakukan persiapan."
"Kalau Takahata-Sensei ikut sih tidak aneh karena itu sudah ada dalam rencana," Kata Rin. "Tapi kok Tatsumiya juga tiba-tiba ikut?"
"Fujimura-Sensei bilang kalau Tatsumiya adalah bantuan tambahan yang dibayar oleh Kepala Sekolah untuk menolong kita," Kata Shirou. "Untuk berjaga-jaga kalau-kalau ada masalah yang terjadi."
Ketika semua anggota klub peneliti kebudayaan Inggris sedang asyik mengobrol sambil menunggu Auguste menyiapkan pesawat.
Auguste mendadak keluar dari dalam pesawat dan berkata:
"Ojou-Sama pesawatnya sudah siap."
"Kerja bagus Auguste," Kata Luvia. "Shero pesawatnya sudah siap kita bisa pergi kapan saja!"
"Aaah akhirnya pesawatnya siap juga," Kata Shirou. "Semuanya kita semua akan segera pergi ke Wales apa kalian semua sudah siap!"
"Yaaaa! Ayo kita pergi ke Wales!"