"Negi! Ayo sekarang juga kita pulang ke Wales!" Kata Anya sambil menarik lengan Negi. "Kau juga pasti sudah rindu bukan dengan kampung halaman kita!"
"Tu-tunggu dulu Anya!" Kata Negi yang merasa kesakitan karena lengannya ditarik dengan begitu keras oleh Anya. "Apa kau tidak mendengar perkataanku sebelumnya! Saat ini sedang ada masalah cuaca! Makanya kita tidak bisa kembali ke Wales untuk sementara!"
"Tssk aku tidak peduli mau ada masalah cuaca atau tidak!" Kata Anya dengan mata yang berapi-api. "Karena tujuanku ke Jepang adalah untuk menemuimu dan membawamu pulang ke Wales! Mau ada badai, tsunami, gempa bumi ataupun hujan meteor sekalipun! Aku tetap akan membawamu pulang ke Wales! Dan tidak ada yang bisa menghalangiku untuk membawamu pulang bersamaku Negi!"
Negi sebenarnya mau protes terhadap pacarnya yang super ngotot ingin membawa dirinya pulang ke Inggris. Tapi begitu Negi melihat wajah Anya yang menakutkan, ia tidak berani berbicara sama sekali keberaniannya seratus persen hilang. Anya terlalu menakutkan untuk dirinya.
'Gadis kecil itu jauh lebih keras kepala daripada Rin-san!' Kata Asuna dalam hatinya. 'Dia tetap nekat mau membawa Negi pulang ke Wales apapun resikonya! Aku harus melakukan sesuatu sebab kalau tidak Negi akan berada dalam bahaya!'
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Dengan mengerahkan segenap keberanian yang ia miliki, Asuna berlari ke arah Anya yang sedang berjalan sambil menarik lengan Negi. Asuna mendahului Anya dan menghadang dari arah depan. Asuna berdiri di depan Anya dan Negi sambil merentangkan kedua tangannya ke samping, lalu berkata kepada Anya:
"Anya-san tunggu dulu! Negi masih perlu melakukan sesuatu sebelum ia pulang ke Inggris, lagipula saat ini kondisinya tidak tepat untuk pulang ke Inggris! Karena masalah cuaca! Jadi bisakah kau membawa pulang Neginya nanti saja!"
"Jangan menghalangiku tante!" Teriak Anya. "Atau kau mau kubunuh! Karena berani menghalangiku membawa pulang pacarku!"
Asuna kali ini benar-benar merasa kesal luar biasa karena sekali lagi Anya memanggilnya tante. Kalau hanya sekali ia masih bisa menahan amarahnya, tapi kali ini dia sudah dua kali memanggil dirinya tante. Dua kali dipanggil tante oleh Anya menyebabkan amarahnya memuncak.
"Jangan berani memanggilku tante!" Teriak Asuna dengan wajah yang jauh lebih menakutkan dari Anya. "Dasar gadis kecil egois, manja dan mau menang sendiri! Kau berani menghinaku! Dan mengancam akan membunuhku! Kau benar-benar cari mati rupanya! Aku sedari tadi sudah bersabar dengan semua ucapan dan hal-hal yang kau lakukan! Tapi kali ini kau sudah berlebihan! Aku tidak akan membiarkan dirimu untuk bertindak semaumu lebih dari ini!"
Kemarahan Asuna membuat Anya melepaskan pegangannya ke lengan Negi dan tubuhnya sampai gemetaran bahkan Anya sampai mengompol karena ia merasa amat takut dengan Asuna.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Setelah Asuna memarahi Anya habis-habisan, Anya berjongkok di pantai sambil menangis tersedu-sedu. Anya sama sekali tidak menyangka kalau ia akan dimarahi sampai separah itu. Biasanya ialah yang memarahi orang lain, dan tidak pernah ada orang yang berani protes kepada dirinya. Asuna adalah orang pertama yang berani memarahi dirinya dan memberitahu kalau tindakan yang ia lakukan kepada Negi adalah hal yang salah.
Negi berdiri di sebelah Anya sambil berusaha menenangkan dan menghibur pacarnya itu. Ia tahu kalau pacarnya Anya adalah gadis yang manis dan baik, tapi terkadang kalau Anya sudah memiliki sebuah keinginan. Anya akan mencoba mendapatkan keinginanya dengan cara apapun tidak peduli cara yang ia lakukan benar ataupun salah. Hal itulah satu-satunya kekurangan dari Anya, tapi karena Negi mencintai Anya. Ia tetap berada di sisi Anya dan berusaha mengubah Anya menjadi orang yang lebih baik. Walaupun bisa dibilang usaha yang ia lakukan selama ini untuk merubah sifat Anya tidak ada yang berhasil.
Setelah Anya merasa dirinya lebih tenang ia lalu berdiri dan berjalan ke arah Asuna yang sedang asyik membuat kastil dari pasir tidak jauh dari situ. Tentu saja Negi mengikuti pacarnya itu dari belakang, karena Negi masih merasa kuatir dengan kondisi mental dari Anya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Asuna merasa bingung kenapa tiba-tiba saja Anya berjalan ke arahnya, setelah lebih dari setengah jam hanya berjongkok di atas pasir sambil menangis. Apakah Anya masih ingin berkata yang tidak-tidak kepada dirinya ataukah Anya masih ingin marah-marah sambil menghina dirinya. Asuna tidak tahu apa yang akan Anya lakukan saat ini, tapi kali ini ia sudah menyiapkan mental dan fisiknya untuk berjaga-jaga kalau Anya akan melakukan hal buruk kepada dirinya.
Begitu juga dengan Negi ia merasa kuatir kalau-kalau Anya akan menghina atau memarahi Asuna sekali lagi. Makanya ia bersiap-siap untuk menutup mulut Anya dengan kedua tangannya kalau Anya berusaha untuk mengeluarkan kata-kata yang buruk kepada Asuna.
Tapi apa yang Anya lakukan benar-benar berlawanan dengan apa yang Asuna dan Negi perkirakan karena saat ini Anya sedang menundukkan badannya sambil berlutut ke arah Asuna dan berkata:
"Aku Anya Kokorova pacarnya Negi yang cantik dan manis, meminta maaf kepadamu sebesar-besarnya Kagurazaka Asuna-san! Maafkan aku karena sudah mengucapkan kata-kata yang kasar dan tidak pantas kepada dirimu! Maafkan aku karena sudah marah-marah dan bahkan mengancam akan membunuhmu! Perbuatan buruk yang tadi kulakukan kepadamu terjadi karena rasa kesal yang kurasakan akibat tidak bertemu dengan Negi dalam waktu yang lama! Jadi sekali lagi kumohon kau mau memaaafkanku!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Negi dan Asuna dibuat melongo dengan permintaan maafnya Anya. Keduanya sama sekali tidak menyangka kalau Anya akan meminta maaf seperti itu, Negi dan Asuna bahkan bisa merasakan ketulusan dari permintaan maafnya Anya yang terlalu panjang.
"A-Anya-chan kau tidak perlu lagi menundukkan badanmu begitu," Kata Asuna yang merasa lega karena Anya mau meminta maaf kepada dirinya. "Aku sudah memaafkanmu kok, jadi berdirilah! Kalau kau terus begitu, aku jadi merasa tidak enak kepada dirimu!"
Anya lalu berdiri dan tersenyum ke arah Asuna, Anya merasa senang permintaan maafnya diterima oleh Asuna. Ucapan Asuna membuat dirinya sadar kalau selama ini ia terlalu memaksakan kehendaknya kepada Negi dan kepada orang lain. Ia sadar kalau ia tidak mengubah sifat buruknya itu maka bisa-bisa ia akan kehilangan Negi. Negi adalah penopang hidupnya, kalau sampai Negi menghilang dari sisinya bisa-bisa ia akan kehilangan arah dalam menjalani kehidupan.
"Terima kasih Asuna-san," Kata Anya sambil memeluk tubuh Asuna. "Terima kasih karena kau sudah mau memaafkan diriku yang bodoh ini!"
Asuna mengusap-usap kepala Anya yang sedang memeluk dirinya. Anya yang sebelumnya terlihat kasar dan bengis bisa jadi anak perempuan yang manis begini, membuat Asuna merasa tidak tahan dan langsung mengusap-ngusap kepalanya Anya.
Negi yang melihat Anya meminta maaf dengan tulus kepada Asuna merasa amat senang, karena akhirnya Anya bisa menghilangkan sifat jeleknya itu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Sudah sesore ini, kok Asuna dan Negi-kun belum pulang juga," Kata Konoka yang sedang duduk di salah satu sofa di lobi hotel sambil memandang ke arah pintu keluar. "Apa mereka berdua sedang mengalami masalah?"
"Atau malah keasyikan bermain," Kata Rin yang duduk di sebelah Konoka sambil meminum secangkir teh. "Negi itu baru berumur sepuluh tahun dan ini pertama kalinya bagi dirinya berada di pantai, pasti ia sedang asyik bermain di tempat yang baru baginya dan Asuna walaupun 5 tahun lebih tua dari Negi sifatnya kekanak-kanakan. Paling-paling ia terbawa suasana ketika melihat Negi bermain dan ikut bermain bersama dengan Negi. Makanya mereka tidak pulang walaupun sudah sore karena keasyikan bermain menyebabkan mereka lupa untuk pulang."
"Tebakan yang bagus Rin, tapi sayang sekali perkiraanmu itu salah," Kata Shirou yang duduk di sebelah Rin. "Negi dan Asuna saat ini sedang dalam perjalanan pulang ke hotel ini ditambah dengan seorang gadis kecil yang tidak aku kenal memegangi tangan Negi dengan erat."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Kalau kau sudah ngomong begitu berarti sedari tadi kau menggunakan bayanganmu untuk mengawasi Negi dan Asuna," Kata Rin yang langsung menebak alasan Shirou bisa tahu apa yang terjadi dengan Negi dan Asuna.
"Yah, lebih tepatnya aku mengaktifkan bayangan milikku yang selalu kutaruh dalam bayangannya Negi untuk melihat apa yang mereka berdua lakukan," Kata Shirou sambil tersenyum. "Negi terlihat sangat sedih tadi, aku jadi merasa agak kuatir. Makanya aku mengaktifkan bayanganku untuk mengetahui apakah Asuna bisa menghibur Negi atau tidak."
"Kalau begitu apakah Asuna berhasil membuat Negi kembali bersemangat?" Tanya Rin.
"Asuna berhasil melakukan tugasnya dengan baik," Jawab Shirou. "Kondisi mental Negi kembali seperti semula, hanya saja ada sedikit masalah yang muncul ketika ada gadis kecil yang memarahi Negi dan Asuna bahkan gadis kecil itu menuduh kalau Asuna itu selingkuhannya Negi."
"Ada gadis kecil aneh yang menuduh Negi-kun berselingkuh dengan Asuna?" Kata Konoka yang terlihat shock. "Itu sih nggak mungkin, Asuna itu terlalu menyukai dirimu Shirou-kun. Jadi nggak mungkin bagi Asuna untuk menyukai Negi-kun! Apalagi Negi-kun itu cuma menyukai pacarnya! Jadi nggak mungkin pula bagi Negi-kun untuk menyukai Asuna! Kalau mereka berdua menjadi pasangan bisa-bisa mereka akan jadi pasangan yang bertengkar tiap hari!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Shirou, harusnya kamu tahu identitas dari gadis kecil itu, kan?" Tanya Rin dengan wajah serius. "Karena kau terus mengawasi Negi semenjak ia pergi dengan Asuna."
"Gadis kecil itu adalah pacarnya Negi," Jawab Shirou. "Namanya Anya Kokorova, ia datang ke Jepang untuk membawa Negi kembali ke Wales."
"Eeeeeeeeeeeh! Pacarnya Negi-kun datang ke Jepang!" Teriak Konoka yang matanya langsung berbinar setelah mendengar kalau Anya datang ke Jepang. "Ini gosip paling hot saat ini! Aku harus segera memberitahukannya kepada teman-teman sekelas yang lain! Sebelum Negi-kun dan pacarnya tiba di hotel ini! Dan juga sebelum Haruna mengetahui informasi ini!"
Konoka lalu berlari dengan cepat ke arah teman-teman sekelasnya yang lain berkumpul dan menghilang dari pandangan matanya Rin dan Shirou.
"Aiiih apa sih asyiknya bergosip," Kata Rin yang merasa jijik dengan semangat bergosipnya Konoka. "Selain membuang waktu, tidak ada gunanya pula. Aku benar-benar bingung kenapa hampir semua gadis di kelas 3-a suka bergosip."
"Mungkin karena mereka semua merasa kalau bergosip adalah cara terbaik untuk bersosialisasi dan berbagi cerita," Kata Shirou yang tahu kalau Rin istrinya adalah seseorang yang tidak suka bergosip. Dan hanya memiliki sedikit teman baik. "Yah, tapi aku setuju denganmu Rin, bergosip adalah hal yang tidak berguna."
"Sigh kalau pacarnya Negi tiba pasti akan terjadi keributan besar di hotel ini!" Kata Rin sambil menghela nafas. "Dan hal seperti itu adalah salah satu hal yang kubenci!"
"Bersabar saja deh, Rin," Kata Shirou. "Karena tak mungkin bagi kita untuk menghentikan keributan dan kehebohan yang akan terjadi sebentar lagi."