Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 160 - Chapter 158 - Liburan di Resort 4

Chapter 160 - Chapter 158 - Liburan di Resort 4

"Hmm tidak ada seorang pun yang memberitahumu mengenai Arika?" Kata Nagi. "Ini mengejutkan, padahal aku berharap para anggota Ala Rubra memberitahumu soal siapa sebenarnya ibumu, yah identitas dari Arika memang sedikit spesial, sih. Jadi kalau identitasmu sebagai anaknya Arika diketahui bisa terjadi hal gawat yang mungkin bisa membuat nyawamu terancam."

Mendengar nama dari ibunya untuk pertama kalinya, Negi benar-benar merasa amat senang dan bahagia sampai-sampai air mata mengalir di pipinya. Sedari kecil Negi merasa penasaran, siapakah ibunya dan kenapa tidak ada seorang pun mau memberitahukan kepadanya tentang ibunya. Tidak peduli sengotot apapun ia bertanya kepada Takamichi, Stan ataupun Nekane.

"Dilihat dari reaksimu tampaknya ini pertama kalinya bagimu mendengar nama ibumu," Kata Nagi. "Tampaknya memang tidak ada seorang pun yang memberitahumu soal Arika, ya ampun walaupun tidak memberitahumu soal Arika adalah keputusan yang tepat karena kau bisa berada dalam bahaya kalau musuh-musuhku tahu kalau kau adalah anaknya Arika. Tapi setidaknya mereka bisa memberitahumu nama dari ibumu."

"Ayah, dari tadi kau bilang kalau identitas dari ibu cukup spesial, apakah ibuku Arika adalah seorang bangsawan?" Tanya Negi. "Ataukah seseorang yang penting? Sampai-sampai kalau musuh ayah tahu kalau aku adalah anak dari ibu, maka nyawaku akan terancam?"

"Kira-kira begitulah, ibumu adalah seseorang yang sangat penting dan memiliki kedudukan yang amat tinggi di Mundus Magicus, sampai-sampai banyak orang yang ingin membunuhnya dan mendapatkan kekuatan spesial yang ia miliki," Jawab Nagi. "Tapi Negi sayangnya aku merasa kalau saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memberitahukan kepadamu siapakah sebenarnya Arika kepadamu."

"Eeeeeeh! Kenapa ayah!" Teriak Negi yang merasa kecewa dengan ayahnya. "Kenapa kau juga tidak mau memberitahu kepadaku siapa sebenarnya ibuku!"

"Sigh, bukannya aku tidak mau memberitahumu soal siapa sebenarnya ibumu, Negi," Kata Nagi. "Mungkin aku terlihat paranoid, tapi kalau aku menceritakannya sekarang padamu, aku takut kalau ada orang yang membaca pikiranmu dan mengetahui hubunganmu dengan Arika. Dan itu akan sangat berbahaya untukmu Negi. Kalau aku yang asli mungkin aku bisa melindungimu, tapi sayangnya aku hanyalah seorang klon. Kekuatanku saat ini hanya sekitar 25% dari diriku yang asli, kalau kau berada dalam bahaya akan sangat sulit bagiku untuk melindungimu Negi."

Negi sadar kalau ayahnya juga tidak mau memberitahukan identitas asli dari ibunya Arika kepada dirinya untuk menjauhkan dirinya dari bahaya, tapi apa ayahnya tidak menyadari kalau ia musuhnya tahu kalau Negi sudah mengetahui nama dari ibunya. Bukankah hasilnya akan tetap sama? Musuh dari ayahnya pasti juga sudah mengetahui nama dari ibunya dan kalau musuh itu membaca pikiran Negi dan melihat di pikiran Negi kalau Negi tahu kalau Arika adalah nama ibunya, maka musuh ayahnya akan dengan mudah mengetahui kalau Negi adalah putra dari Arika.

"Ayah, aku sudah tahu nama dari ibuku," Kata Negi. "Bukankah itu berarti kalau musuh dari ayah membaca pikiranku, maka aku juga akan tetap berada dalam bahaya?"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mendengar ucapan anaknya, Nagi baru menyadari kalaupun ia tidak memberitahu kepada Negi identitas asli dari Arika. Hasilnya akan tetap sama, Negi tetap akan berada dalam bahaya. Karena Negi sudah mengetahui nama dari ibunya.

"Aaah!" Teriak Nagi. "Aku benar-benar bodoh! Kenapa aku tidak menyadarinya dari awal! Harusnya aku tidak menyebut nama Arika!"

Takamichi, Albiero dan Evangeline cuma bisa meneteskan keringat dingin sambil menepuk dahi mereka, melihat kebodohan Nagi.

Sedangkan Rin dan Shirou hanya terdiam ketika melihat betapa bodohnya Nagi.

Terkadang mereka semua lupa kalau Nagi sering melakukan tindakan bodoh. Kebodohan Nagi tertutup oleh karisma dan kekuatannya yang luar biasa sehingga tidak banyak orang yang tahu kalau Nagi Springfield yang disebut-sebut sebagai penyihir terkuat adalah orang yang bodoh.

"Yah, tipikal Nagi," Kata Albiero sambil tersenyum. "Dia selalu melupakan hal-hal kecil yang penting."

"Nagi memang seperti itu, kuat dan berkarisma," Kata Takamichi. "Tapi sayangnya tingkat kepandaian yang ia miliki sedikit berada di bawah rata-rata manusia biasa."

"Aku benar-benar malu dikalahkan oleh orang bodoh seperti dirinya," Kata Evangeline dengan wajah memerah. "Kenapa juga aku harus kalah dari orang yang tingkat kepandaiannya berada jauh di bawahku!"

"Shirou, dia itu memang benar-benar ayahmu," Kata Rin. "Sifat kalian yang sering melupakan hal kecil yang penting benar-benar mirip."

"Dia kan ayahku, Rin," Kata Shirou sambil menghela nafas. "Wajar saja kalau kami memiliki sifat yang mirip."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ayah, kalau sudah begini jadinya, apakah ayah mau menceritakan soal ibu padaku?" Tanya Negi dengan penuh semangat berharap kalau ayahnya akhirnya akan menceritakan kepadanya soal Arika.

"Sayangnya aku tetap tidak akan menceritakan soal Arika kepadamu, Negi," Jawab Nagi. "Karena seperti yang sudah kubilang padamu sebelumnya waktunya belum tepat untukmu mengetahui siapa Arika sebenarnya."

Sekali lagi Negi merasa kecewa dengan jawaban dari ayahnya, ia benar-benar dibuat bingung kenapa Nagi begitu ngotot tidak ingin menceritakan soal Arika. Negi ingin menangis tapi tidak ada setetes pun air mata keluar dari matanya dan ia hanya bisa menunjukkan ekspresi sedih dan kecewa di wajahnya.

Melihat rasa sedih dan kecewa yang ada jelas terlihat di mukanya Negi. Nagi jadi merasa tidak tega, akhirnya Nagi memutuskan untuk menghibur Negi.

"Negi aku tahu kalau kau merasa kecewa karena aku tidak bisa memberitahukan apa-apa soal Arika kepadamu," Kata Nagi. "Begini saja, bagaimana kalau aku menceritakan soal Arika padamu ketika kita semua sudah ada di Mundus Magicus?"

Wajah Negi sekali lagi terlihat ceria setelah mendengar perkataan Nagi.

"Ayah tidak bohong bukan?" Tanya Negi.

"Tentu saja! Untuk apa aku bohong!" Jawab Nagi. "Mengetahui kebenaran soal ibumu adalah hakmu Negi. Lagipula kalau aku menceritakannya di Mundus Magicus! Aku bisa bercerita soal ibumu dengan cara yang jauh lebih baik!"

Negi tidak mengerti arti dari ucapan terakhir ayahnya. Tapi ia tidak peduli, karena yang paling penting bagi dirinya ialah ia akan mengetahui kebenaran soal ibunya di Mundus Magicus.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kenapa sih kalian tidak menceritakan saja mengenai Arika Anarchia Entheofushia?" Tanya Rin. "Bukankah itu hak Negi untuk siapa sebenarnya ibunya?"

"Rupanya kau sudah tahu identitas asli dari Arika ibunya Negi," Jawab Albiero. "Ini cukup mengejutkan. Darimana kau tahu informasi mengenai Arika? Apakah Aoi yang menceritakannya padamu?"

"Shirou yang menceritakannya padaku," Kata Rin. "Dan Shirou mengetahuinya dari Kiritsugu-san."

"Ayah angkatku Kiritsugu menceritakan soal Negi, ayah kandungku dan ibunya Negi tepat ketika Negi mulai tinggal di kediaman Emiya," Kata Shirou. "Dan ia juga melarangku untuk menceritakannya pada Negi, tapi dia tidak melarangku untuk bercerita kepada Rin makanya Rin bisa tahu soal Arika ibunya Negi."

"Sigh, alasan kami semua tidak memberitahukan Negi karena itu adalah keputusan bersama dari para anggota Ala Rubra," Kata Takamichi. "Tapi kami semua berniat menceritakan tentang Arika-Sama kepada Negi kalau dia sudah berumur 18 tahun ketika dia cukup umur dan punya kekuatan yang cukup untuk melindungi dirinya sendiri."

"Menjadi putra dari ratu Vespertatia, sekaligus seseorang yang dijuluki sebagai Queen of Calamity adalah beban yang sangat berat untuk Negi," Kata Albiero. "Makanya kami para anggota Ala Rubra memutuskan untuk tidak memberitahu Negi soal ibunya, selain karena Negi bisa berada dalam bahaya kalau ada musuh Nagi yang tahu kalau Negi adalah anaknya Arika, beban hidup Negi juga akan bertambah berat. Karena aku yakin Negi juga sudah merasa terbebani dengan gelarnya sebagai putra dari Nagi."

"Alasan yang sangat masuk akal," Kata Rin. "Dikenal sebagai putra dari penyihir paling kuat adalah beban yang sangat berat, apalagi kalau banyak orang yang tahu kalau Negi adalah putra dari ratu terakhir dari Vespertatia. Itu akan lebih membebani dirinya."

"Hehehehe bocah itu pasti akan sangat terkejut kalau tahu dia adalah seorang pangeran dari kerajaan yang sudah hancur," Kata Evangeline. "Tapi ada satu hal yang membuatku bingung dimana ibu bocah itu saat ini?"

"Arika-Sama dibawa ke tempat yang hanya diketahui oleh orang-orang Vespertatia yang masih setia kepadanya tepat setelah ia melahirkan Negi di Wales," Kata Takamichi. "Bahkan kami para anggota Ala Rubra tidak mengetahui keberadaan Arika-Sama."

"Kalau begitu ada kemungkinan kalau ibunya Negi dibawa kembali ke Mundus Magicus," Kata Shirou. "Mungkin ke suatu tempat tersembunyi di reruntuhan Ostia, ibukota dari kerajaan Vespertatia."

"Teori yang cukup menarik, Shirou-san," Kata Albiero. "Kalau Arika dibawa pergi oleh orang-orang dari Vespertatia, ada kemungkinan dia dibawa ke reruntuhan Ostia."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di sebuah tempat di Mundus Magicus di sebuah ruangan yang amat luas yang tembok dan lantainya bercahaya terang. Ada seorang wanita yang tertidur di sebuah peti yang terbuat dari kaca. Peti itu tepat berada di tengah-tengah dari ruangan itu dan dibawah peti itu ada sebuah lingkaran sihir yang cukup besar. Lingkaran sihir itu bercahaya kemerahan dan berputar-putar di bawah peti itu. Dan ada banyak sekali lilin yang ditaruh di atas kaki dian dan api yang muncul dari lilin itu tidak berwarna merah atau jingga melainkan berwarna hitam dan api hitam.

Di depan lilin-lilin itu, ada seseorang yang memakai jubah berwarna putih yang menutupi dirinya sampai ke kepala sampai-sampai hanya setengah dari wajahnya yang kecoklatan yang bisa terlihat.

Lelaki itu berlutut di depan kaki dian dengan pose seakan dia sedang berdoa, dan di wajahnya yang hanya terlihat setengah ada senyum mengerikan yang bisa terlihat jelas. Setelah ia kembali berdiri ia memandang ke arah wanita di dalam peti kaca lalu berkata:

"Sebentar lagi pangeran Negi putramu akan tiba di Mundus Magicus ratuku, dan di saat itu pula waktu dari kebangkitanmu juga akan semakin dekat!"