"Anee-uee! Asuna-san! Kalian berdua keterlaluan!" Teriak Ayaka. "Aku bersusah payah mencarikan informasi yang kalian berdua minta! Tapi kalian berdua malah mau mengadakan perjalanan penuh cinta ke Inggris bersama Negi-Sensei itu tidak bisa diterima!"
"Benar-benar! Kalian berdua menyukai Emiya-kun bukan? Tapi kenapa kalian malah berani mendekati pujaan hati kami Negi-kun!" Kata Makie. "Dan lagi mengadakan perjalanan bersama ke Inggris itu tidak bisa dimaafkan!"
"Hei hei apa kalian berdua tidak mendengar perkataan Arturia-san kalau perjalanan ke Wales itu belum pasti!" Kata Asuna. "Lagipula sejak kapan kami berdua berusaha mendekati Negi!"
"Diaaam kalian berdua adalah pembohong besar!" Teriak Ayaka. "Kalian berdua harus dihukum! Makie! Narutaki's tangkap mereka berdua! Sebagai ketua kelas 3-A sudah menjadi tugasku untuk mendisplinkan murid di kelasku yang kelakuannya menyimpang!"
"Baik!" Kata Makie/Narutaki's dalam pose siap menyerang.
"Arturia-san! Kenapa mereka berdua tidak mau mendengar perkataanmu!" Teriak Asuna yang merasa kebingungan dengan Ayaka dan Makie.
"Mereka berdua dibutakan rasa iri dan cemburu, makanya mereka tidak mempedulikan apa yang kukatakan pada keduanya," Arturia menghela nafasnya, adiknya Ayaka bisa dibilang adalah nona besar yang super sempurna tapi Yukihiro Ayaka putri kedua dari klan Yukihiro punya kelemahan yang amat besar, kalau Ayaka sudah ngotot mengenai sesuatu ia tidak akan merubah pikirannya atau mendengarkan perkataan orang lain sampai ada bukti yang mengatakan sebaliknya. "Dan aku tidak merasa aneh kalau Ayaka tidak akan mendengarkan ucapanku, karena sedari kecil dia memang sudah seperti itu kalau dia sudah ngotot akan sesuatu."
"Siap, ya, Asuna!" Teriak Makie sambil mencoba mengikat Asuna menggunakan pita kesayangannya, tehnik Makie dalam menggunakan pita yang biasa ia pakai dalam senam ritmik memanglah abnormal. Karena Makie bisa menggunakan dan mengendalikan pita itu semudah membalikkan telapak tangan. Tapi ketika pita itu akan mengikat tubuh Asuna, dengan mudah Asuna bisa menghindari pita itu. Karena bagi Asuna yang kemampuan fisiknya sudah melampaui manusia normal, gerakan pita yang dikendalikan oleh Makie terlihat sangat lambat.
Asuna melompat ke atas untuk menghindar lalu mendarat di sebelah Ayaka yang tidak menyangka kalau Asuna bisa melompat setinggi itu. Karena Asuna tidak mau ditangkap oleh Makie dan Ayaka ia langsung berlari keluar dari apartemen itu dengan cepat dan tanpa melihat lagi ke belakang meninggalkan Arturia sendirian, Asuna tidak kuatir dengan Arturia karena ia tahu dengan level kekuatan yang dimiliki oleh Arturia ia tidak akan bisa ditangkap oleh Ayaka, Makie ataupun si kembar gila.
Ayaka dan Makie melongo dengan lompatan yang dilakukan oleh Asuna, bahkan pemain basket profesional sekalipun tidak bisa melompat setinggi itu! Mereka berdua dibuat bingung dengan hal tidak masuk akal yang diperlihatkan oleh Asuna.
Sementara itu Arturia yang melihat Asuna sudah pergi memutuskan untuk melakukan hal yang sama, ia merasa sudah cukup bermain-main dengan si kembar Narutaki yang sedari tadi berusha untuk menangkapnya. Kalau Ayaka tidak mau mendengarkan ucapannya, ia cuma bisa menyerah untuk saat ini.
'Tidak enak juga rasanya ketika tadi aku harus berbohong kepada, Ayaka,' Kata Arturia. 'Ayah, ibu, bahkan kakak mengetahui soal sihir tapi hanya Ayaka saja di keluarga Yukihiro yang tidak tahu apa-apa mengenai sihir, mungkin nanti aku harus memberitahunya soal sihir tapi bukan sekarang, karena sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk mengatakannya.'
Sementara itu si kembar Narutaki terlihat pucat wajahnya dan badan mereka berdua bercucuran keringat, walaupun keduanya memiliki stamina yang lumayan karena mereka adalah anggota dari klub jalan-jalan tapi mereka berdua dipaksa bergerak melampaui stamina yang mereka miliki ketika mereka mencoba untuk menangkap Arturia selama hampir satu menit dan hasilnya mereka berdua saat ini terduduk di lantai karena kecapekan setelah terlalu banyak bergerak.
Sedangkan Arturia bahkan tidak berkeringat setetes pun, setelah bergerak begitu cepat. Dan dengan tenang ia berjalan perlahan meninggalkan si kembar dan juga Ayaka dan Makie yang saat ini masih melongo, akibat lompatan Asuna. Ayaka dan Makie tidak menyadari kepergian Arturia sama sekali dan setelah Arturia sudah tidak ada di area apartemen barulah keduanya berhenti melongo dan menyadari kalau Arturia juga sudah tidak ada dan saat ini si kembar sudah terduduk di lantai dengan wajah pucat dan nafas yang terengah-engah.
"Fuuka! Fumika! Kemana perginya Anee-uee!" Teriak Ayaka sambil mengoyang-goyangkan tubuh si kembar.
"Di-dia sudah pergi ketua kelas," Kata Fuuka.
"I-Iya tepat di saat kau dan Makie melongo melihat lompatan yang dilakukan oleh Asuna," Kata Fumika. "Dia berjalan dengan perlahan dan santai dan kalian berdua bahkan tidak menyadarinya sama sekali."
"Cihh kenapa aku bisa tidak menyadarinya!" Teriak Ayaka.
"Iya! Seharusnya kalau Arturia-san melewati kami berdua, kami akan menyadarinya!" Kata Makie.
"Kan tadi sudah kubilang kalau kalian berdua terlalu sibuk melongo! Makanya kalian tidak sadar kalau Arturia-san sudah pergi!" Teriak Fumika.
"Kalian berdua juga sudah gagal menghentikan Anee-Uee," Kata Ayaka. "Dimana aku tidak merasa heran mengingat kemampuan fisik dari Anee-Uee yang berada di atas manusia biasa."
"I-Iya kecepatan Arturia-san sangatlah tidak normal," Kata Fuuka. "Kami berdua sangat percaya diri dengan stamina yang kami miliki sebagai bagian dari klub jalan-jalan! Tapi ketika kami berdua mencoba menangkapnya kami dibuat kehabisan stamina hanya dalam waktu kira-kira satu menit!"
"Arturia-san benar-benar monster!" Kata Fumika. "Kaede-Nee saja tidak bisa bergerak secepat itu!"
"Aah kalau Arturia-san bisa membuat kalian berdua tidaklah aneh," Kata Makie. "Karena nilainya dalam pelajaran olahraga selalu paling tinggi, yang membuatku heran ialah Asuna! Bagaimana caranya ia bisa melompat setinggi itu!"
"Iya! Lompatan yang dilakukan oleh Asuna-san melampaui pemain basket profesional!" Kata Ayaka yang terlihat sangat kesal. "Aku bingung kok Asuna-san bisa memiliki kemampuan fisik sehebat itu!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Evangeline yang sedari tadi mengawasi interaksi antara Asuna, Arturia, Ayaka dan Makie tersenyum lebar. Ia dan Shirou sudah menduga kalau si kembar pasti akan mulai menyebar gosip mengenai apa yang mereka berdua dengar di atas atap SMP Mahora. Dan gosip yang disebar oleh mereka berdua pasti akan membuat sebagian besar dari murid di kelas 3-a marah-marah ke anggota klub peneliti kebudayaan Inggris yang namanya sudah diubah menjadi Ala Alba oleh Rin dan Evangeline yang menganggap kalau nama itu adalah nama yang paling pas, untuk menghormati grup yang dulu dipimpin oleh Thousand Master yaitu Ala Rubra.
Evangeline lalu berjalan mendekati mereka berempat, sebab ia akan memulai rencana Shirou untuk menguji kemampuan dari para anggota Ala Alba yang lemah.
"Ahahahahaha keadaanmu saat ini menyedihkan sekali ketua kelas," Kata Evangeline dengan senyum yang menghina. "Asuna yang biasanya memiliki kekuatan fisik setara denganmu tahu-tahu bisa melakukan lompatan yang abnormal ketika Makie berusaha menangkapnya menjadikanmu merasa bingung dan putus asa karena rivalmu sudah melampauimu dalam kekuatan fisik."
"Ckk, aku tidak suka dengan ucapanmu Evangeline-san, tapi semua ucapanmu itu tepat sasaran," Kata Ayaka dengan wajah yang kesal. "Tapi kenapa kau tiba-tiba muncul di hadapanku sambil berkata begitu?"
"Hmm, apa kalian semua tidak melihat arm band di lengan kiriku?" Evangeline memperlihatkan arm band yang ia pasang di lengan kirinya yang bertuliskan: 'Penasihat kehormatan Klub Peneliti Kebudayaan Inggris.'
"Ka-Kau adalah penasihat kehormatan Klub Peneliti Kebudayaan Inggris!" Teriak Ayaka yang terlihat shock.
"Kok bisa!" Kata Makie yang sama shocknya dengan Ayaka.
"Tentu saja bisa karena aku berasal dari Inggris! Makanya dipilih menjadi penasihat kehormatan," Kata Evangeline. "Dan karena aku merasa kasihan pada kalian semua, aku mau memberikan kesempatan kepada kalian semua, supaya kalian semua juga bisa pergi ke Inggris!"
"Benarkah?" Tanya Makie, Ayaka dan si kembar yang langsung terlihat senang setelah mendengar perkataan Evangeline.
"Tentu, aku berkata jujur dalam hal ini," Jawab Evangeline. "Kalau tidak untuk apa aku mau repot-repot datang ke apartemen ini?"
"Oooi ada keributan apa?"
Di depan pintu masuk ke apartemen, Yuuna, Ako dan Akira sudah memakai yukata karena mereka semua hendak pergi ke festival musim panas yang akan diadakan sore nanti.
"Hmm benar juga," Kata Evangeline yang mempunyai ide lain untuk mengeksekusi rencananya Shirou setelah melihat mereka bertiga memakai yukata. "Waktunya pas sekali, karena nanti sore akan ada Festival musim panas."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di salah satu gang yang berada di antara gedung-gedung besar di Mahora Gakuen.
"Eeeeeh!" Teriak Yuuna. "Klub baru yang dibuat untuk mengadakan perjalanan ke Inggris!? Apa kau yakin kalau informasi ini benar Makie? Kau tahu sendiri bukan kalau informasi dari si kembar sama meragukannya dengan informasi dari Haruna! Jangan bilang kalau kau dan Ketua kelas mempercayai informasi itu karena informasi itu melibatkan Negi-kun!"
"Ssst Yuuna suaramu itu terlalu kencang tahu!" Kata Makie. "Informasi itu benar! Eva-chan sendiri yang memastikannya!"
"Umm, ada hal semenarik ini tapi si Asuna itu tidak mau memberitahunya kepada kita!" Kata Yuuna. "Menyebalkan! Tapi aku nggak mungkin bergabung ke klub itu karena aku sudah bergabung ke klub basket!"
"Tapi kalau kita semua bisa lulus dari tesnya Eva-chan, kita semua juga bisa pergi ke Inggris!" Kata Ako.
"Bagus kalau kita bisa lulus," Kata Akira. "Tapi Makie tesnya soal apa?"
"Emm, kalau tidak salah," Kata Makie. "Eva-chan bilang kalau para anggota klub akan pergi ke Inggris setelah Festival musim panas selesai, semua anggota klub memakai pin sayap putih di dadanya, orang yang bisa mengambil pin itu akan diakui sebagai anggota baru dari klub."
"Alexander-kun bilang kalau dia kuliah di Inggris bukan," Kata Yuuna. "Kalau kita ke Inggris mungkin kau bisa bertemu dengannya, lho, Ako. Sekali lempar dapat dua burung!"
"Sudah, ah, Yuuna!" Teriak Ako dengan wajah memerah. "Jangan menggodaku begitu!"
"Mengambil pin sewaktu mereka semua lengah akan gampang bukan?" Tanya Akira.
"Uuuhm, itu gimana, ya," Jawab Makie. "Masalahnya nggak segampang itu. Coba lihat daftar anggota yang kudapat dari Eva-chan."
"Ya, ampun para anggotanya sebagian besar ahli beladiri," Kata Yuuna. "Kaede, Setsuna, Gu Fei, Arturia, dan Shirou-kun."
"Para ahli beladiri terbaik di Mahora," Kata Akira. "Akan sangat sulit untuk membuat mereka semua lengah."
"Yah, selain itu Asuna juga jadi jago dalam beladiri," Kata Makie. "Mereka semua target yang sulit."
"Oii coba lihat itu!" Kata Ako sambil menunjuk ke arah Gu Fei yang sedang berjalan bersama dengan Satsuki. Dan Gu Fei memakai pin putih di bagian kiri dadanya.
"Gu Fei memakai pin putih yang diperlihatkan oleh Eva-chan," Kata Makie.
"Dia lewat saja, deh," Kata Yuuna. "Aku tidak mau babak belur."
"Konoka juga lewat," Kata Makie. "Setsuna-san adalah bodyguardnya kita cuma cari mati kalau kita mencoba merebut pinya Konoka."
"Harapan untuk kita belum hilang, lho," Kata Yuuna. "Coba lihat kedua kutu buku itu!"
"Yue dan Nodoka? Mereka juga ada di daftar," Kata Makie.
"Fufufu merekalah target kita!" Kata Yuuna.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Yu-Yue pin dari Chachamaru-san ini untuk apa ya?" Tanya Nodoka.
"Entahlah," Jawab Yue. "Mungkin bukti anggota klub. Walaupun aku curiga pin ini punya fungsi lain."
"Fungsi lain?" Kata Nodoka. "Kira-kira apa menurutmu Yue?"
"Aku tidak tahu Nodoka," Kata Yue. "Tapi apapun itu aku punya perasaan nggak enak soal pin ini."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Ta-tapi Yuuna bukannya menyerang dua orang paling pendiam dan paling lemah di kelas itu curang?" Tanya Ako.
"Menyerang yang terlemah adalah taktik perang," Kata Yuuna dengan mimik wajah yang menyeramkan sambil memegang dua buah pistol sihir dari survival games yang ia curi diam-diam . "Kita terpaksa melakukannya demi bisa pergi ke Inggris! Ayo semuanya kita rebut pin itu!"
"Aku nggak yakin kita akan berhasil," Kata Ako.
"Iya aku juga," Kata Akira.
"Ayoo!" Teriak Makie.
Mereka berempat sama sekali tidak tahu kalau kedua orang kutu buku itu sudah bukan cewek yang lemah, dan mereka akan membayar harga yang mahal karena sudah meremehkan Nodoka dan Yue..