Istana Lebenschilt dua hari setelah latihan dari kedelapan gadis selesai dilakukan.
Saat ini Shirou sedang mengajari sihir angin tingkat rendah kepada, Konoka, Nodoka, Yue, Haruna, Gu Fei, dan Kaede. Karena sihir yang diajarkan oleh Rin selama masa latihan hanyalah sihir untuk survival atau sihir untuk support.
"Nah, Konoka-san sekarang coba ucapkan mantranya seperti yang aku ajari," Kata Shirou.
"Hmm oke!" Konoka mengangkat tangan kanannya sambil tersenyum lebar, ia yakin kalau dirinya bisa langsung melakukan sihir yang diajari oleh Shirou. Karena kemampuannya dalam mengontrol energi sihir sudah jauh lebih baik. "Practe Bigi Nar Ze Invertant!"
Dua dari empat buah kaleng minuman kosong yang menjadi target dari sihir anginnya Konoka terdorong beberapa meter ke belakang. Konoka berhasil melakukan sihir yang diajari Shirou dengan baik, walaupun efeknya tidak seperti yang Shirou sudah perlihatkan kepada Konoka sebelumnya.
"Aaahn! Aku gagal!" Konoka merasa agak kecewa karena ia hanya berhasil menjatuhkan dua dari empat kaleng yang menjadi target. Padahal ia merasa kalau sihir angin yang ia lepaskan.
"Kau bicara apa Konoka-san! Kau sudah berhasil melakukan sihir angin tingkat rendah yang tadi aku perlihatkan hanya dengan sekali coba! Harusnya kau merasa bangga!" Wajah Shirou tersenyum, ia senang melihat kemampuan Konoka menggunakan sihir meningkat.
"Shirou-Sama benar Konoka-Oujou-Sama," Kata Setsuna. "Aku saja butuh beberapa kali mencoba untuk bisa melakukan sihir yang sama dengan benar."
"Ummh baiklah kalau begitu," Konoka masih merasa kecewa, tapi ia merasa lebih baik setelah Shirou dan Konoka menghiburnya.
"Tapi apa gunanya sihir angin itu?" Tanya Haruna. "Aku bisa menjatuhkan kaleng itu cuma dengan meniupnya!"
"Yah, sihir angin yang kuajarkan kepada Konoka-san adalah sihir dasar yang diajarkan ke penyihir tingkat pemula yang berguna meningkatkan kemampuan dalam melakukan sihir bertipe menyerang," Jawab Shirou. "Jadi jangan bilang sihir yang kuajarkan tidak ada gunanya, karena kalau kita menggunakan jumlah energi sihir yang tepat menggunakan sihir ini maka hal seperti ini pun bisa dilakukan!"
"Ze Invertanti!"
Shirou mengarahkan telapak tangannya ke arah Haruna, dan angin dengan tekanan yang besar dari telapak tangannya Shirou membuat Haruna terdorong 10 meter ke belakang dan setelahnya tubuh Haruna berguling-guling di lantai.
(Shirou disini bisa menguasai semua elemen, karena dia terlahir sebagai anak dari Thousand Master. Walaupun tetap elemen inti dari dirinya ialah pedang)
"Woow, sihir yang sederhana itu bisa mendorong Haruna cukup jauh aru," Kata Gu Fei.
"Yah, kalau cara penggunaannya tepat sihir yang paling sederhana sekalipun akan memiliki efek yang hebat," Kata Shirou.
"Haruna-dono terlalu meremehkan sihir dasar yang diajarkan oleh Shirou-kun," Kata Kaede. "Dia melakukan kesalahan dasar karena memandang remeh hal dasar yang sering dianggap tidak berguna."
"Ha-Haruna saat ini sedang pingsan a-apa yang harus kita lakukan padanya?" Tanya Nodoka.
"Biarkan saja si mesum itu Nodoka," Jawab Yue. "Haruna pingsan karena dia meremehkan orang lain, biarkan saja hal itu menjadi pelajaran untuknya."
"Sebaiknya kita lanjutkan pelajaran sihirnya," Kata Shirou. "Aku ingin setidaknya sebelum kita ke Mundus Magicus kalian semua setidaknya sudah menguasai beberapa mantra sihir yang bisa digunakan untuk menyerang."
"Baik!"
Mereka semua merasa bersemangat, karena Shirou akan mempelajari sihir serangan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3 jam kemudian tepat setelah pelajaran sihir dari Shirou selesai. Di salah satu beranda yang ada di Istana Lebenschilt.
Haruna, Gu Fei, Konoka dan Setsuna sedang beristirahat setelah 3 jam berlatih sihir. Sementara Shirou pergi keluar dari istana setelah dihubungi oleh Rin yang membutuhkan bantuannya.
"Aduduh, tubuhku masih sakit dan kepalaku masih terasa pusing. Aku tidak tahu kalau sihir yang biasanya digunakan untuk mematikan api di lilin bisa diperkuat seperti itu," Kata Haruna sambil memegangi kepalanya. "Aku benar-benar terkena karma karena sudah meremehkan pelajaran dari Shirou-kun."
"Makanya jangan menganggap remeh sesuatu yang sederhana aru," Kata Gu Fei. "Karena kau seperti itu jadinya kau tidak dapat melihat sihir lain yang diajari oleh Shirou-kun aru."
"Iya iya aku tahu!" Kata Haruna. "Aku yang salah dalam hal ini! Daripada itu apa kalian tahu dimana Asuna? Aku tidak melihatnya sewaktu kita memulai pelajaran yang diberikan oleh Shirou-kun."
"Sigh Asuna-san sedang terkena diare," Kata Setsuna. "Kemarin dia terlalu banyak memakan es serut yang dibuat oleh Sella-san, makanya saat ini Asuna-san sedang beristirahat di kediaman Emiya."
"Ahahaha Asuna orangnya rakus, sih," Kata Konoka. "Mungkin saat ini dia sedang keluar masuk toilet karena diare yang dialaminya."
"Kalian semua terlihat senang," Kata Negi yang datang bersama dengan Kotaro. "Ada apa?"
"Ah, Negi-kun, Kota-kun," Kata Konoka. "Kami semua sedang membicarakan Asuna yang saat ini sedang diare."
"Ah, iya kondisi Asuna-san benar-benar mengkhawatirkan," Kata Negi. "Dia jadi terlihat sangat kurus, wajahnya juga jadi tirus dan pucat."
"Itu sih salah dari Asuna-Nee-san sendiri karena memakan es serut buatan Sella-Nee-san terlalu banyak," Kata Kotaro. "Tapi lucu juga melihat wajahnya yang seperti orang sekarat."
"Kota-kun! Ucapanmu salah tahu!" Kata Konoka dengan wajah dan nada bicara yang terlihat amat serius. "Harusnya kau berkata kalau Asuna berada dalam keadaan hampir mati! Dengan begitu ucapanmu akan terdengar lebih dramatis dan lucu!"
Kotaro, Negi, Haruna, Gu Fei dan Setsuna terlihat shock ketika mendengar ucapan Konoka. Mereka tidak mengira kalau Konoka bisa berkata begitu.
"Konoka kurasa tidak baik berkata seperti itu mengenai sahabatmu sendiri aru," Kata Gu Fei.
"Ahahaha aku cuma bercanda Gu Fei," Kata Konoka. "Tidak mungkin aku akan sekejam itu kepada Asuna."
"Tapi Ojou-Sama ucapanmu barusan tidak terdengar seperti candaan untukku," Kata Setsuna.
"Setsuna-san benar," Kata Negi. "Kau tadi terlihat benar-benar serius ketika mengatakannya Konoka-san."
"Ahahaha apa-apaan sih kalian berdua ini," Kata Konoka yang keringat dinginnya mengalir di pipi. "Sudah kubilang bukan tadi perkataanku tadi cuma candaan! Hanya saja aku mengucapkannya dengan sedikit dramatis!"
'Uuh tadi aku asal bicara menanggapi ucapannya Kota-kun karena aku terbawa suasana,' Kata Konoka. 'Bisa dibilang kalau hal yang kuucapkan mengenai Asuna itu serius walaupun aku itu adalah perkataan yang asal! Aku benar-benar harus belajar menjaga mulutku ini!'
"Lebih baik kita berhenti membicarakan Asuna-san sebelum pembicaraannya semakin kacau," Kata Negi.
Semuanya setuju dengan ucapan Negi, karena pembicaraan mengenai Asuna memang jadi semakin negatif.
"Ngomong-ngomong dimana Nodoka-san dan Yue-san?" Tanya Negi. "Aku tidak melihat mereka berdua sedari tadi."
"Mereka berdua sedang melatih mantra yang diajarkan oleh Shirou-kun di ruang latihan," Jawab Konoka. "Mereka juga ditemani oleh Kaede yang belum terlalu menguasai sihir yang diajarkan oleh Shirou-kun. Makanya Kaede ikut berlatih dengan mereka berdua."
"Kalau begitu aku akan menemui mereka bertiga," Kata Negi. "Aku ingin melihat seperti sudah sejauh apa perkembangan mereka!"
Negi langsung berlari ke ruang latihan, begitu ia mendengar jawaban Konoka. Negi benar-benar merasa penasaran sudah sekuat apa kedua partner pactionya.
"Aku juga ikut Negi!" Kata Kotaro. "Aku ingin mengajak Kaede-Nee berlatih!"
Kotaro berlari menyusul Negi, tujuan Kotaro datang ke Istana Lebenschilt adalah untuk melakukan sparring dengan Kaede. Karena Kotaro merasa walaupun ia sudah bertambah kuat Kaede masih jauh lebih kuat darinya, dan bagi Kotaro itu adalah hal yang bagus karena dia bisa memiliki lawan latihan yang kuat.
"Aaah mereka berdua pergi, deh," Kata Konoka. "Padahal aku masih ingin mengobrol dengan Negi-kun dan Kota-kun."
"Negi-Sensei ingin mengetahui perkembangan kekuatan dari partner pactionya Oujou-Sama," Kata Setsuna. "Dan Kotaro ingin melakukan sparring dengan Kaede jadi biarkan saja mereka berdua pergi."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di ruang latihan bersama dengan Kaede, Nodoka dan Yue.
"Practe Bigi Nar, Ze Invertant!"
Yue menembakkan mantra angin yang baru saja ia pelajari ke arah 4 kaleng minuman yang menjadi sasaran dari sihirnya. Dan karena latihan keras yang ia lakukan bersama dengan Nodoka, dan Kaede selama setengah jam terakhir. Yue berhasil menjatuhkan semua kaleng minuman kosong itu.
"Kyaa hebat sekali Yue!" Kata Nodoka.
"Kalengnya terbang lebih jauh daripada aku tadi de gozaru," Kata Kaede.
"Itu tadi hebat sekali, Yue kemampuanmu menggunakan sihir benar-benar sudah berkembang," Kata Negi yang baru saja datang bersama dengan Kotaro.
"Ne-Negi-Sensei! Ke-kenapa kau datang kesini?" Tanya Yue.
"Aku datang untuk melihatmu dan Nodoka-san berlatih," Jawab Negi. "Sepertinya latihan yang kalian lakukan selama 3 bulan di kubah musim dingin benar-benar membuat kalian berdua bertambah kuat!"
"Ka-kami berdua belum sekuat dirimu Negi-Sensei," Kata Nodoka. "Kami masih harus berlatih lebih keras lagi!"
"No-Nodoka benar, kami berdua tidak memiliki bakat sihir yang bagus," Kata Yue. "Makanya selain menggunakan teori dan pelatihan yang sudah diberikan oleh Rin-san dan Arturia-san aku dan Nodoka mencoba metode latihan lain yang kutemukan di dalam artefakku."
"Kau dan Nodoka-san benar-benar rajin," Kata Negi. "Aku bangga memiliki kalian berdua sebagai partner pactioku!"
Muka Nodoka dan Yue memerah karena pujian dari Negi, mereka merasa senang mendapat pujian dari pria yang mereka sukai.
"Yo Kaede-Nee," Kata Kotaro.
"Ooh Kotaro-Dono? Apa kau mencariku untuk melakukan sparring denganku?" Tanya Kaede.
"Tentu saja!" Jawab Kotaro. "Apa kau siap Kaede-Nee?"
"Dengan senang hati de gozaru," Kata Kaede. "Sparring denganmu selalu menyenangkan!"