Di atas sebuah Zeppelin yang berada di ketinggian 4000 meter dari World tree.
"Ho De Cosmos Kineitai En toi Aeon Ho De Cronos Praiutai En toi Cosmoi He De Genesis Genetai En Toi Cronoi."
Satomi Hakase sedang mengucapkan mantra pengaktifan di tengah-tengah lingkaran sihir.
"Sinkronisasi antara 12 titik Holy Land Bumi dengan Bulan sudah selesai Chao," Kata Satomi. "Tinggal menunggu penguasaan lapangan besar di depan World Tree."
"Bagus sekali Satomi," Senyum lebar terlihat di wajah Chao, momen yang sudah ia rencanakan lebih dari dua tahun akhirnya sebentar lagi akan terlaksana. Hanya saja Chao masih merasakan sedikit keraguan di dalam hatinya apakah hal yang ia lakukan benar atau tidak. "Lafalkan mantera terakhir untuk ritual."
"Mantra akan selesai dalam waktu 11 menit 6 detik," Kata Satomi dengan wajah yang terlihat ragu. "Tapi apa tidak masalah kalau aku menyelesaikan mantra ini?"
"Nggak masalah selesaikan saja," Jawab Chao.
"Tapi apa benar-benar tak apa-apa Chao," Satomi Hakase benar-benar merasa ragu dan merasa sedikit bersalah karena ia ikut menjalankan rencana Chao yang bisa dibilang bisa mengubah tatanan dunia, walaupun Satomi juga tahu kalau Chao juga merasakan hal yang sama dengannya. "Dengan menyelesaikan rencana ini..."
"Ya, aku tahu kau merasakan keraguan dalam melaksanakan rencana ini sama denganku," Kata Chao. "Tapi yang menentukan salah benar rencana ini bukanlah aku, tapi dia.."
Jari Chao menunjuk ke arah Shirou yang melayang di udara menggunakan Dimension Breaker, wajah Shirou tidak menunjukkan keraguan ataupun ketegangan. Karena saat ini Shirou hanya memiliki satu tujuan yaitu: Menghentikan rencana Chao yang akan menyebabkan banyak kekacauan.
"Emiya-kun!!" Satomi terkejut ia tidak menyangka kalau yang datang adalah Shirou.
"Chao-san, Satomi-san," Kata Shirou.
"Jadi akhirnya kau yang datang, Shirou-kun," Chao terlihat sedikit kecewa ketika yang datang untuk menghentikan rencananya adalah Shirou, dan bukan Negi. "Padahal aku berharap kalau Negi-bouzo yang akan datang ke sini untuk melawanku."
"Aku tidak tahu kenapa kau berharap kalau Negi yang datang," Kata Shirou sambil berdiri di atas Dimension Breaker. "Tapi dia terlalu sibuk menolong para peserta Survival Games di bawah, makanya aku yang bertugas menanganimu Chao."
"Boleh saja," Chao melepas mantel yang dipakainya dan dibalik mantel itu ia memakai pakaian tempur khusus yang dipakainya ketika ia melawan Setsuna, Negi dan kaede satu hari sebelumnya. Dan di bagian dada pakaian tempur itu ada tulisan Chao Bao Zi. "Akan kugunakan kekuatan yang kupunya demi mempertahankan pemikiranku!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di lapangan besar di depan World Tree, Kazumi sekali lagi menjalankan perannya dengan amat serius sebagai pembawa acara. Dan pada layar virtual raksasa yang muncul di tengah-tengah lapangan besar, adegan Shirou berdiri di atas Dimension Breaker yang melaju dengan cepat ke arah Chao.
"Nah, lelaki paling gagah dan tampan di SMP Mahora, Emiya Shirou. Sedang melaju ke tempat bos terakhir Chao Ling Shen yang menunggu di ketinggian 4 KM," Kata Kazumi dengan wajah memerah karena melihat kegagahan Shirou. "Sebagai Hero Unit yang ditugaskan untuk mengalahkan Chao Ling Shen bisakah dia menyelesaikan tugas itu."
"Aaaah itu Emiya Shirou lelaki yang membuat semua gadis yang berada di dekatnya pingsan atau mimisan!"
"Sifat baik, ketampanan dan kegagahannya membuatnya dikagumi oleh banyak orang. Terutama oleh para gadis, ditambah karena ia suka menolong orang lain sulit untuk membenci dirinya!"
"Tapi tetap saja dia mendapatkan peran sebagai protagonis di even ini, aku jadi iri padanya!"
"Shi-Shirou-kun benar-benar terlihat keren!" Kata Fuuka Narutaki yang mimisan parah.
"Uuuh dia memang terlalu tampan dan gagah," Kata Yuna sambil memegangi hidungnya agat tidak mimisan. "Bahkan ketampanannya melampaui ayahku!"
'Aaaaaah aku menjadi semakin jatuh cinta padanya,' Kata Akira dengan wajah yang amat memerah.
"Sayang sekali aku sudah punya pacar," Kata Misa. "Kalau tidak aku pasti sudah menjadikan Shirou-kun sebagai pacarku."
"Misa kau ini," Kata Madoka. "Sudah punya pacar kok malah niat mau selingkuh!"
"Aaaaaah aku salah bertaruh!" Kata Sakurako. "Aku malah bertaruh pada Negi-kun dan bukannya Shirou-kun! Padahal aku menyangka kalau Negi-kun yang akan melawan Chao!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Misora yang berhasil menyelamatkan Setsuna dan Asuna dari Chao, benar-benar terlihat kelelahan. Ia harus membawa 2 orang sekaligus sambil berlari dengan kecepatan tinggi. Akhirnya karena sudah tidak kuat Misora memutuskan untuk beristirahat dan berhenti berlari.
Misora berhenti tepat di depan salah satu tenda pengobatan yang seluruh staffnya sudah terkena tembakan peluru khusus buatan Chao.
Ia lalu membaringkan Asuna dan Setsuna yang terluka di ranjang yang ada, kemudian Misora duduk di salah satu kursi untuk beristirahat dan mengambil nafas.
"Kalian berdua benar-benar berat," Kata Misora. "Aku benar-benar kehabisan nafas karena harus menyelamatkan kalian berdua, setelah Mahora Festival selesai aku ingin tidur yang lama!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kaede, Gu Fei, Negi dan Kotaro benar-benar terpana dengan permainan pedang yang ditunjukkan oleh Saber. Saber bisa mengubah arah dari peluru yang ditembakkan oleh Mana hanya dengan menggunakan tebasan pelan dari Broadsword miliknya, ketika peluru itu mendekatinya.
"Lu-luar biasa, baru kali ini aku melihat tebasan pedang seindah itu," Kata Kotaro.
"Level permainan pedang yang ditunjukkan oleh Arturia-dono jauh melampaui Setsuna-dono," Kaede tidak menyangka kalau ada orang yang permainan pedangnya bisa seindah Saber. "Mungkin hanya Shirou-dono yang bisa melampaui Arturia-dono dalam level ilmu pedang."
"Aku tahu kalau Arturia-nee itu seorang ahli pedang yang hebat," Kata Negi dengan mata yang berbinar. "Tapi aku tidak menyangka kalau permainan pedangnya sampai sehebat ini, sungguh tehnik pedang yang elegan."
"Kau mengubah arah peluru yang kutembakkan menggunakan tekanan angin yang muncul dari tebasan yang kau lakukan," Kata Mana. "Tebasan itu memang terlihat pelan, dan tak bertenaga tapi sebenarnya tenaga yang ada pada tebasan itu sangat besar."
"Aku tidak mau terkena peluru khusus yang kau tembakkan itu Tatsumiya-san," Kata Saber. "Dan aku juga tidak mau membelah peluru itu menggunakan pedangku setelah melihat apa yang terjadi pada Touko-Sensei, makanya aku terpaksa menggunakan tehnik tingkat tinggi untuk mengubah arah peluru."
"Keputusan yang tepat," Mana tersenyum ia benar-benar merasa senang bisa bertemu dengan lawan yang kuat seperti Gu Fei, Kaede dan Arturia semenjak ia bersekolah di Mahora. "Kalau begitu bagaimana kalau kita tingkatkan level permainan ini?"
"Ide yang bagus," Kata Saber yang merasakan hal yang sama dengan Mana.
Keduanya menggunakan shundo dan lenyap dari tempat mereka sebelumnya berdiri, lalu keduanya muncul kembali di tempat lain. Saber memegang broadsword miliknya dengan kedua tangan dan hendak menebas tubuh Mana. Tapi Mana menahan tebasan Saber menggunakan kedua pistolnya yang ia pegang menyilang. Pertarungan antara sniper setengah siluman dan raja dari para ksatria baru saja dimulai!
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Wuiih Onii-chan akan bertarung di ketinggian 4000 meter," Kata Kuro yang melihat Shirou terbang menggunakan Dimension Breaker di layar virtual. "Dan dia benar-benar terlihat keren ketika ia terbang menggunakan pedang itu!"
"Tapi aku merasa khawatir kalau Onii-chan akan kesulitan melawan Chao Ling Shen," Kata Illya dengan wajah yang terlihat muram. "Chao Ling Shen itu adalah bintang dari klub penelitian beladiri China apalagi dia harus bertarung di ketinggian 4 KM, apa Onii-chan akan baik-baik saja."
"Tenanglah Illya, Onii-chan tidak akan bertarung serius melawan Chao Ling Shen," Kata Miyu berusaha untuk menghibur Illya. "Firasatku mengatakan kalau Chao Ling Shen tidak cukup kuat untuk membuat Onii-chan bertarung serius."
"Tapi," Kata Illya.
"Firasat Miyu-chan benar Illya-chan, Chao tidak akan bisa membuat Shirou bertarung dengan seluruh kemampuannya," Kata Taiga. "Karena dari yang kutahu, sejauh ini yang bisa membuat Shirou serius hanyalah Evangeline A.K Mc Dowell, dan pemuda berambut putih yang menculik Konoka-chan sewaktu Study Tour, cuma mereka berdualah yang bisa membuat Shirou serius."
"Evangeline-san yang sering main ke rumah untuk memakan masakannya Onii-chan bisa membuat Onii-chan bertarung serius?" Kata Kuro. "Padahal dia terlihat seumuran denganku dan Illya."
"Kuro-chan walaupun Evangeline itu terlihat seumuran denganmu dia itu aslinya vampire berumur 500 tahun, lho," Kata Taiga. "Justru Shirou itu yang aneh bisa bertarung imbang melawan monster seperti Evangeline."
"Eeeeeh Evangeline-san itu vampire!" Teriak Illya yang shock mendengar umur asli dari Evangeline. "Kalau dia vampire kok dia bisa memakan makanan yang normal? Bukannya vampire itu makanannya darah, ya?"
"Vampire kelas Daywalker seperti Evangeline tidak membutuhkan darah sebagai sumber nutrisi utama," Kata Taiga. "Makanya dia juga bisa memakan makanan normal."
"Fujimura-Sensei tadi kau bilang kalau ada pemuda berambut putih yang bisa membuat Onii-chan bertarung dengan serius selain Evangeline-san," Kata Miyu. "Apa kau tahu siapa namanya?"
"Hmm kalau tidak salah namanya adalah Fate Averruncus," Jawab Taiga. "Penyihir misterius yang identitasnya tidak jelas."