Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 100 - Chapter 98 - Mahora Festival Last Arc 4

Chapter 100 - Chapter 98 - Mahora Festival Last Arc 4

"Nah, Yue-chii tolong perlihatkan artefakmu," Kata Camo. "Kau juga Haruna-san!"

"Ba-baik!" Kata Yue.

"Oke!" Kata Haruna.

Yue yang sudah melakukan pactio dengan Negi di sore hari dan Haruna yang baru saja melakukan pactio dengan Shirou, mengeluarkan artefak yang mereka berdua miliki untuk mengetahui apa fungsinya.

Artefak Yue berupa, buku, pakaian penyihir dan sapu. Sedangkan artefak Haruna ia buku untuk menggambar ditambah pena bulu dan botol tinta.

'Cerpelainya bicara, ditambah sekarang dua orang teman sekelasku melakukan sesuatu yang mirip sihir,' Kata Chisame. 'Tampaknya keterlibatanku sudah nggak bisa dihentikan ahahaha.'

"Saat ini kalian berdua harus memastikan apa fungsi artefak kalian," Kata Shirou dengan wajah yang masih memerah karena baru saja melakukan pactio dengan Haruna. "Walaupun aku tidak suka harus menambah orang yang melakukan pactio denganku."

"Haaaah tambah lagi deh anggota haremnya Shirou," Kata Rin sambil berbisik.

"Sudahlah Shirou-aniki!" Kata Camo. "Kita harus bersyukur karena kekuatan tempur kita bertambah!"

"Serahkan saja padaku!" Kata Haruna. "Aku pasti akan menggunakan kekuatan artefakku untuk melakukan 'sesuatu' yang bisa membantu Shirou-kun!"

Tampang Haruna yang seperti om-om mesum membuat Rin kesal, dan ia memukul kepala Haruna dengan kepalan tangannya. Dan membuat Negi dan Nodoka merasa ketakutan.

"Berhenti berkelakuan seperti lelaki mesum!" Kata Rin sambil memukul kepala Haruna.

"Shirou-kun," Kata Yue. "Ada yang ingin kutanyakan pada Emiya-kun mengenai cerita mengenai Chao tadi."

"Apa yang mau kau tanya padaku Yue?" Tanya Shirou.

"Andaikan cerita tadi memang benar ada 2 hal yang membuatku amat bingung," Jawab Yue. "Pertama apa hubungan menyebarkan soal sihir dengan mengubah sejarah dan kedua kenapa Chao sedari awal sengaja datang dari ratusan tahun di masa depan untuk mengubah sejarah."

"Yue-san benar Shirou-Nii," Kata Negi. "Hal yang dilakukan Chao membuatku bingung apakah dia baik atau jahat!"

"Aku memang merasa Chao bukanlah orang jahat," Kata Shirou. "Tapi jelas tindakan yang akan dia lakukan tidak bisa dibenarkan Negi, dan Yue kurasa Rin bisa menjawab pertanyaanmu dengan lebih baik daripada aku, makanya Rin bisakah kau menjelaskan kepada Yue apa pendapatmu soal rencana Chao."

"Baiklah," Kata Rin sambil menghela nafas. "Tindakan Chao ada kemungkinan disebabkan oleh masalah besar yang ia hadapi di masa depan. Dan kalau dugaanku tepat masalah yang ia hadapi adalah pertarungan antara manusia biasa melawan penyihir yang disebabkan oleh ketakutan manusia biasa dengan kekuatan sihir, makanya Chao mungkin berpikir untuk membuat manusia biasa tahu soal sihir di masa ini agar manusia biasa di masa depan tempat Chao berasal bisa menerima penyihir dengan lebih baik."

"Apakah memang itu tujuan dari Chao," Kata Yue. "Aku merasa kalau dia punya tujuan yang lain."

"Kau berpikir terlalu jauh gadis kecil," Kata Evangeline. "Chao ling shen memang seorang jenius, tapi dia adalah orang yang berpikiran sederhana setelah aku mengenalnya lebih dari dua tahun. Jadi menurutku dugaan Rin dan Shirou adalah yang paling tepat, tak usah punya pikiran yang macam-macam."

"Tapi kalau Chao punya maksud lain," Kata Yue.

"Pikiranmu terlalu negatif Yue-chii!" Kata Asuna. "Pokoknya apapun tujuan Chao, aku akan menghentikan Chao dengan pedangku ini!"

"Asuna-san kau lupa melepas segel dari pedangmu," Kata Sakura. "Yang kau pegang itu harisen."

"Gyaaa! Lagi-lagi aku lupa melepas segelnya!" Kata Asuna.

"Yah, apapun rencana Chao, yang perlu kita lakukan hanyalah menghadapinya," Kata Shirou.

"Ta-tapi Shirou-Nii kalau semuanya menghadapi bahaya ketika melawan Chao," Kata Negi.

"Kau tidak perlu khawatir bocah," Kata Evangeline. "Karena Chao ling shen bukanlah seorang pembunuh ataupun seseorang yang suka menyakiti orang awam."

"Kalaupun ada yang terluka aku akan menyembuhkannya," Kata Konoka sambil mengeluarkan artefak miliknya.

"Aku akan melindungi Shirou-Sama dan Konoka-Oujou-Sama dengan nyawaku!" Kata Setsuna dengan Equitum Servus di tangannya.

"Dari informasi yang kudapat dari klonku, Chao memiliki banyak pasukan robot di bawah kuil Tatsumiya," Kata Shirou. "Chao juga akan memulai serangannya sore ini, berdasarkan informasi dari potongan bayanganku yang kutanam di dalam bayangannya Chao dan Hakase."

'Rupanya itu fungsi dari bayangan yang Shirou-Sama sebar di Mahora Budokai tadi,' Kata Setsuna.

"Kau benar-benar penuh persiapan untuk melawan Chao rupanya Shirou," Kata Rin.

"Tapi dengan bayangan yang ditanam oleh Shirou-Aniki kita tidak perlu khawatir mengenai apapun yang Chao rencanakan," Kata Camo. "Yang nanti akan benar-benar menjadi masalah adalah Chachamaru dan Tatsumiya-san, mereka akan menjadi lawan yang sulit dihadapi."

"Serahkan masalah Mana dan Chachamaru padaku dan Gu Fei de gozaru," Kata Kaede.

"Kalau Chao benar-benar melakukan hal buruk," Kata Gu Fei. "Sebagai teman aku harus menghentikannya aru!"

"Dari awal Chachamaru ataupun Tatsumiya bukanlah masalah," Kata Arturia sambil mengeluarkan Milites Reginae artefak miliknya. "Aku, Rin ataupun Luvia bisa menghadapi mereka berdua."

"Nah Camo dengan begini kamu tidak perlu khawatir bukan," Kata Negi. "Kita tidak usah takut melawan Chachamaru-san dan Mana-san!"

"Daripada mengkhawatirkan Mana dan Chachamaru," Kata Rin. "Lebih baik Asuna, Nodoka, Setsuna, Haruna, Yue dan Konoka berlatih untuk menggunakan Artefak yang mereka miliki."

"Rin-san benar, aku sama sekali tidak punya kesempatan untuk melatih kemampuan artefak milikku karena persiapan Festival," Kata Konoka. "Aku ingin kemampuanku menyembuhkan luka menjadi jauh lebih baik lagi!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hebat!" Kata Haruna yang melihat gambar buatannya menjadi hidup. "Gambar yang kubuat di buku sketsa ini jadi hidup dan bisa bergerak!"

"Hmm, tampaknya Haruna mendapatkan artefak yang bisa membuat golem sederhana," Kata Shirou. "Rin bagaimana menurutmu, apakah Imperium Graphiches milik Haruna adalah artefak yang berguna."

"Yah lumayanlah," Kata Rin. "Tapi kalau untuk menghadapi musuh level tinggi sama sekali tidak akan ada gunanya."

"Wah, hebat!" Kata Konoka. "Mungkin sejauh ini, artefak milik Harunalah yang paling mendekati sihir!"

"Impian tertinggiku melihat gambar yang kubuat bisa hidup dan bergerak sudah tercapai!" Kata Haruna. "Aku sudah tidak punya penyesalan apapun lagi dalam hidupku!"

"Ha-Haruna, jangan bicara seolah kau sudah mau mati!" Kata Nodoka.

"Yah kuharap Haruna-nee tidak membuat gambar yang membahayakan," Kata Camo.

"Kau benar Camo," Kata Negi. "Artefak milik Haruna-san akan sangat berbahaya bila disalahgunakan."

"Ri-Rin-san artefak milikku Orbis Sensuarium Bictos tampaknya adalah buku teks untuk penyihir pemula," Kata Yue.

"Hmm itu benar-benar aneh," Kata Rin. "Harusnya artefakmu memiliki fungsi lebih dari itu. Mengingat hobimu membaca dan pengetahuanmu yang luas seharusnya artefakmu Orbis Sensuarium Bictos memiliki fungsi lebih dari itu."

"Orbis Sensuarium Bictos adalah artefak yang berguna untuk mengakses Mahou Network," Kata Shirou. "Artefak itu bahkan bisa mengakses informasi terlarang yang tidak terbuka untuk publik."

"Aku tidak menyangka kalau artefak milik Yue sehebat itu," Kata Rin. "Shirou apa kau menggunakan Structural analysis untuk mengetahui apa fungsi dari artefak milik Yue."

"Begitulah kira-kira," Kata Shirou. "Kalau Yue bisa memaksimalkan fungsi dari artefak miliknya, maka ia bisa menjadi support type mage yang akan sangat menakutkan."

"Be-begitu ya," Kata Yue.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Omake: Sakura Artefak.

"Tubuh Sakura-san sudah sangat erotis," Kata Asuna. "Tapi Artefak miliknya membuat tubunhnya menjadi semakin erotis."

"Aku setuju denganmu Asuna-san," Kata Setsuna. "Tubuhnya Sakura-san memang tidak adil!"

"Bukan mauku punya tubuh dan artefak seperti ini!" Kata Sakura dengan wajah memerah sambil memakai dandanan Rider.

"Yah artefak milik Sakura membuatnya bisa menggunakan kekuatan dari Rider class Heroic Spirit Medusa," Kata Rin. "Rider memiliki penampilan yang seksi dan menggoda sih, jadi wajar saja kalau kalian berdua iri dengan penampilan Sakura saat ini."

"Aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan aru," Kata Gu Fei. "Tapi kalau soal seksi bukankah tubuhnya Kaede lebih memiliki sex appeal daripada tubunnya Sakura aru."

"Itu tidak benar Gu Fei," Kata Kaede yang kepalanya tertunduk lesu. "Penampilan Sakura-dono saat ini jauh lebih menggoda dariku de gozaru!"

Sementara itu, Negi dan Shirou tergeletak kaku di lantai dengan darah yang mengalir deras dari hidung mereka. Keduanya tidak kuat menahan keseksian yang ditunjukkan oleh Sakura.