Villa Evangeline di akhir hari ke dua dari Mahora Festival.
"Tak kusangka Chao memiliki kemampuan bertarung sehebat itu," Kata Negi sambil memegangi wajahnya yang terluka setelah sebelumnya di malam hari ia bertarung melawan Chao, tepat sebelum pesta perpisahan untuk Chao diadakan. "Kalau saja Kaede-san tidak memancing Chao untuk mengikuti kita ke pesta perpisahan yang diadakan oleh ketua kelas, luka yang kualami pasti akan lebih parah dari ini."
"Aniki kau orang yang terlalu baik," Kata Camo dari dalam kantung bajunya Negi. "Kau tahu bukan apapun yang coba lakukan untuk mengubah pikiran Chao tidak akan berhasil, kenapa kau masih mencoba melakukannya?"
"Tidak ada salahnya untuk mencoba bukan," Kata Negi. "Lagipula kalau kau bisa menghindari pertarungan dan kekerasan kenapa tidak?"
"Tapi pada akhirnya kau bertarung juga dengan Chao bukan?" Kata Asuna yang duduk di kursi pantai di sebelah Negi dengan memakai pakaian renang sekolahnya. "Kau sama keras kepalanya dengan Shirou-kun, Negi."
"Yaah, Shirou-kun memang orang yang keras kepala kalau ia sudah berniat untuk melakukan sesuatu," Kata Konoka yang duduk di sebelah Asuna. "Yang kutahu bisa mengubah pikiran Shirou-kun cuma Rin-san, soalnya Shirou-kun tidak berani membantah apa Rin-san sama sekali, sih."
"Apa boleh buat soalnya Rin-san adalah gadis yang paling dicintai oleh Shirou-Sama, sih," Kata Setsuna yang sedang berendam di dalam kolam renang. "Tidak ada satu pun gadis yang bisa menggantikan posisi Rin-san di hatinya Shirou-Sama, dan hal itu jelas membuatku kesal!"
"Kau benar Setsuna-san," Kata Asuna. "Aku juga merasakan hal yang sama!"
"Aku juga begitu," Kata Konoka. "Tapi mau usaha apapun yang kita lakukan, semuanya percuma. Jadi kita cuma bisa berharap kalau Shirou-kun juga bisa mencintai kita nantinya sama seperti ia mencintai Rin-san!"
Negi cuma bisa tersenyum mendengarkan pembicaraan para gadis, karena ia tahu betapa populernya kakak lelakinya Emiya Shirou diantara para gadis yang ada di Mahora.
"Anu soal Chao-san," Kata Negi. "Apa kita tidak perlu membicarakannya dengan Shirou-nii?"
"Kurasa hal itu tidak diperlukan Negi-Sensei," Kata Setsuna. "Karena aku sudah memberitahu soal Chao kepada Shirou-Sama tadi setelah pesta perpisahan, katanya nanti ia akan menyusul ke villa ini bersama Rin-san setelah selesai membantu Fujimura-Sensei."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Villa yang luar biasa!" Teriak Haruna yang datang ke villa Eva bersama dengan Kaede, Gu Fei, Nodoka dan Yue.
"Reaksimu seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru!" Kata Yue. "Berhenti berteriak!"
"Maaf Yue," Kata Haruna. "Soalnya ini pertama kalinya aku melihat hal yang begitu luar biasa, tentu saja selain sihir yang diperlihatkan oleh Negi-kun."
"Aiiyaa Negi-bouzou benar-benar ceroboh Aru," Kata Gu Fei. "Bisa-bisanya ia ketahuan melakukan sihir di saat ia menyelamatkan honya-chan yang akan terjatuh."
"Apa boleh buat de gozaru," Kata Kaede. "Negi-bouzou itu tipe yang tidak memperhatikan hal di sekitarnya kalau sudah berkonsetrasi pada sesuatu."
"Ka-karena hal itu Negi-Sensei ketahuan oleh Haruna tukang gosip nomor satu di seluruh Mahora," Kata Nodoka. "Di-dia sampai nekat mau mencium Sensei setelah mendengar soal kartu pactio dariku dan Konoka."
"Untungnya Luvia-san ada di dekat situ dan berhasil menghentikan kenekatan Haruna," Kata Yue. "Kalau tidak bisa-bisa Negi-Sensei akan mengalami trauma, akibat akan dicium secara paksa oleh Haruna."
"Uukh jangan ingatkan aku soal hukuman yang aku terima dari Luvia!" Kata Haruna berkeringat dingin. "Mengingatnya saja membuatku merasa ngeri!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di depan Log house milik Eva.
"Haaah akhirnya kita bisa istirahat juga!" Kata Rin sambil menggerak-gerakan lengannya. "Tak kusangka Fujimura-Sensei memaksa kita berempat untuk membantunya mengurus stand klub memasak sampai tengah malam begini!"
"Apa boleh buat Rin," Kata Shirou. "Masakan yang Sakura buat benar-benar membuat Stand klub memasak kebanjiran pengunjung, kalau kita tidak membantu Fuji-Nee akan kesusahan."
"Aku tidak ada masalah untuk membantu selama aku bisa bersama dengan Sherou," Kata Luvia yang wajahnya terlihat pucat dan rambutnya berantakan. "Tapi aku tidak menyangka kalau aku harus melayani ribuan orang begitu!"
"Luvia-san benar," Kata Arturia. "Pengunjung yang datang terlalu banyak, dan melayani pengunjung sebanyak itu benar-benar merepotkan dan melelahkan!"
"Maafkan aku Nee-san, Shirou-Senpai, Arturia-san, dan Luvia-san," Kata Sakura. "Masakan yang kubuat membuat masalah untuk kalian berempat!"
"Tidak masalah Sakura," Kata Rin. "Sebagai seorang kakak sudah menjadi tugasku untuk membantumu bukan."
"Kalau kami tidak membantumu kau dan Fuji-Nee tidak akan bisa melayani semua pengunjung itu bukan?" Kata Shirou. "Jadi Sakura kau tidak usah merasa sungkan."
"Shirou benar Sakura," Kata Arturia. "Pengunjung sebanyak itu tidak mungkin bisa ditangani olehmu dan Taiga berdua saja bukan, lagipula berkat membantumu dan Taiga aku juga jadi bisa merasakan masakan buatanmu yang lezat itu!"
"Hmmph Tohsaka Sakura dengan membantumu, aku bisa mempelajari kehidupan rakyat jelata," Kata Luvia. "Jadi ada masalah sama sekali untukku ketika membantumu!"
Sakura tersenyum mendengar tanggapan Rin, Shirou, Arturia dan Luvia. Mereka berempat membantu Sakura dan Taiga dengan sukarela dan tulus dan Sakura merasa senang karena ketulusan mereka berempat.
Author Note: Ini cuma cerita pendek untuk membuka saga terakhir dari Mahora Festival.