Madoka yang mendengar suara teriakan dari Ako dan melihat Ako berlari begitu cepat di depannya, langsung berlari ke ruang ganti baju dan ia melihat Shirou yang sedang ada dalam wujud Alexander berada di depan pintu ruang ganti baju langsung bisa menduga apa yang terjadi, dan dengan cepat langsung menampar pipi Shirou.
Rin dan Chisame yang melihat Shirou ditampar memilih untuk berdiam diri, karena mereka berdua merasa Shirou pantas untuk mendapatkan tamparan di pipi sengaja atau tidaknya hal mesum yang ia lakukan. Karena Shirou tetap saja sudah melihat Ako yang sedang setengah telanjang di saat dia sedang ganti baju. Begitu juga dengan Chachamaru yang entah kenapa berpikiran sama dengan Rin dan Chisame.
"Apa yang kau perbuat dasar bodoh!" Teriak Madoka. "Kau berani mengintip Ako yang sedang ganti baju!"
"Maafkan aku yang tadi itu sama sekali tidak disengaja," Kata Shirou. "Aku sama sekali tidak tahu kalau Ako-san sedang ganti baju!"
"Dan kenapa kau bisa ada disini!" Kata Madoka. "Konser dari band kami sama sekali belum dimulai!"
"Akira-san dan Makie-san memberitahuku kalau Ako-san sedang melakukan gladiresik," Kata Shirou. "Jadi aku berpikir untuk mendatangi Ako-san secara diam-diam untuk memberinya kejutan, tapi aku sama sekali tidak tahu kalau Ako-san sedang ganti baju!"
"Apanya yang memberi kejutan!" Kata Madoka. "Kau malah membuatnya malu tahu!"
"Kugimiya hentikan, Alexander-kun tidak bersalah," Kata Ako. "Aku yang ceroboh karena lupa mengunci pintu ruang ganti."
Madoka terkejut karena Ako tiba-tiba memegangi dirinya yang mau menampar Shirou sekali lagi.
"A-Alexander-kun maafkan aku," Kata Ako sambil menangis. "Padahal kau sudah susah payah datang."
"Eh," Kata Madoka yang terkejut dengan reaksi Ako. "A-Ako."
"Ti-tidak masalah Ako," Kata Shirou. "Aku juga salah, karena aku.."
"Alexander-kun," Kata Ako. "Maafkan aku!"
Ako sekali lagi berlari menjauhi Shirou, tapi kali ini alasannya tidak jelas.
"Ah, dia kabur lagi, deh," Kata Rin.
"Kenapa dia harus kabur, ya?" Tanya Chachamaru.
"Dasar bodoh!" Kata Madoka sambil melempar dasi miliknya ke wajah Shirou. "Ako tunggu!"
Madoka lari mengejar Ako dan meninggalkan Shirou, Chisame dan Chachamaru.
"Aku sudah melakukan sesuatu yang buruk, ya," Kata Shirou.
"Bukan buruk lagi," Kata Rin. "Tapi sangat buruk!"
"Kenapa Ako terlihat sangat sedih ketika aku melihat punggungnya," Kata Shirou. "Aku benar-benar bingung."
"Shirou-kun kau ini benar-benar tidak peka, ya," Kata Chisame.
"Shirou apa kau tadi lihat bekas luka yang ada si punggungnya Ako?" Tanya Rin.
"Ya, aku melihatnya memang ada apa dengan bekas luka di punggungnya Ako," Jawab Shirou.
"Aih kadang aku lupa kau bisa menjadi orang yang sangat tidak peka dalam hal tertentu," Kata Rin. "Kau tahu Shirou, Ako merasa sangat sedih karena kau sudah melihat bekas luka yang ada di punggungnya."
"Aaah," Kata Shirou yang merasa mulai paham mengapa Ako bersedih. "Jangan bilang kalau Ako suka padaku, dan dia merasa sedih karena bekas luka besar di punggungnya dilihat olehku lelaki yang ia sukai."
"Kau akhirnya paham juga Shirou-kun," Kata Chisame. "Tohsaka-san memang benar, kau terkadang bisa menjadi orang yang sangat tidak peka dalam hal tertentu terutama soal perasaan orang lain."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
'Bencana!' Kata Ako. 'Pertemuanku lagi dengannya menjadi bencana! Dia pasti tidak akan menyukaiku! Tidak ada lelaki yang akan menyukaiku setelah melihat bekas luka itu!'
"Hiks hiks!" Kata Ako yang berhenti berlari setelah ia terjatuh tepat di depan air mancur yang ada di kediaman Emiya. "Saat ini sudah sore, apa yang sudah kulakukan! Sebentar lagi pukul 18:30 sore saat dimana seharusnya aku tampil bersama dengan bandku."
Karena ia tadi terjatuh, kepala Ako mengalami pendarahan. Dan karena pendarahan yang ia alami cukup parah, kesadaran Ako mulai menghilang dan ia pun pingsan.
Ako terbangun pukul 19:20 ketika pendarahan yang ia alami sudah diobati secara diam-diam oleh Rin yang menemukan Ako tergeletak di depan air mancur.
Ako terduduk di tanah, sambil melihat ke arah jam kuno yang ada di dekat air mancur. Ketika ia melihat kalau waktu sudah berlalu cukup lama.
Ako cuma bisa terduduk sambil menangis. Lelaki yang ia sukai melihat bekas luka besar miliknya, ditambah sekarang ia terlambat melakukan pertunjukan bersama dengan teman-temannya. Ako benar-benar merasa amat bersalah.
"Bekas lukaku dilihat olehnya," Kata Ako. "Bahkan aku tidak datang ke pertunjukanku Kugumiya, Sakurako, Kazisaki. Aku harus meminta maaf pada mereka!"
Ako mencoba menahan tetesan air mata yang menetes di pipinya menggunakan kedua tangannya. Tapi semuanya percuma, karena air mata tetap mengalir deras di pipinya.
"Kenapa hiks," Kata Ako. "Kenapa aku malah ada disini!"
"Ako," Kata Shirou. "Kenapa kau malah menangis disini di saat semua orang mencarimu."
Ako menengokkan kepalanya ke belakang dan ia melihat Shirou berdiri sambil tersenyum ke arahnya.
"Alexander-kun," Kata Ako.
"Sudah waktunya kamu kembali ke pertunjukanmu," Kata Shirou.
"Tapi waktu pertunjukannya kan sudah lewat," Kata Ako.
"Tidak masalah," Kata Shirou sambil mendekati Ako, berjongkok lalu menyentuh pundak Ako. "Aku akan melakukan sihir untukmu, supaya kau bisa kembali ke pertunjukanmu."
"A-anu Nagi," Kata Ako.
"Pejamkan matamu Ako," Kata Shirou.
"Eh ,tapi," Kata Ako.
"Tenang saja," Kata Shirou. "Pejamkan saja matamu."
"Ba-baik," Kata Ako.
Dengan bantuan sihir penidur dari Rin, Ako dibuat tertidur. Lalu menggunakan Cassiopeia, Shirou membawa Ako, Rin, Chisame dan Chachamaru kembali ke siang hari.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ako terbangun di sebuah kafe terbuka yang ada di bawah World Tree. Ia bingung hal yang terakhir yang diingatnya ia sedang berada di dekat sebuah air mancur di malam hari. Tetapi sekarang kenapa tiba-tiba waktu bisa kembali menjadi siang lagi?
"Aku tadi bermimpi buruk rupanya," Kata Ako. "Syukurlah masih pukul 1 siang, tadi kukira waktu sudah malam!"
'Tapi ending dari mimpi yang kualami lumayan romantis juga, Alexander-kun datang untuk menolongku seperti pangeran berkuda putih!'
"Dia berkata 'Aku akan melakukan sihir untukmu' Ahahahaha bodoh sekali!" Kata Ako.
"Selamat siang, Ako-san," Kata Shirou. "Apa yang sedang kau lakukan disini sendirian saja?"
"Huwaaaah!" Teriak Ako kaget karena tiba-tiba pria yang ia sukai ada di hadapannya.
'Ke-kenapa Alexander-kun ada di depanku? Apa aku sedang bermimpi lagi?'
"Ako-san nanti sore kamu akan tampil di pertunjukan bukan?" Kata Shirou. "Bagaimana kalau kau berkencan denganku sampai tiba waktunya kau melakukan pertunjukan?"
"Eeeh, apa!?" Kata Ako yang kaget dengan ajakan kencan dari Shirou. "Di mana kameranya! Apakah aku sedang ada dalam acara tv!"
"Ahahaha tenanglah Ako-san," Kata Shirou. "Kita tidak sedang dalam reality show, kok."
"Ke-kenapa kamu mau mengajakku berkencan?" Tanya Ako.
"Tadi aku mendengar dari Kugimiya-san, kalau Ako sedang merasa amat tegang," Kata Shirou. "Makanya ketika aku melihat Ako sedang duduk sendirian, aku berpikir untuk mengajakmu berkencan untuk membuatku merasa lebih baik. Karena itu sekarang ayo kita pergi."
"Eeeeh tapi!" Kata Ako.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
'Aku pasti sedang bermimpi lagi!' Kata Ako yang sedang mengganti bajunya di ruang ganti terdekat. 'Kencan dengan pria yang kusukai adalah sesuatu yang mustahil! Lagipula dimana Makie, Yuna dan Akira? Bukankah pada pukul 1 harusnya kami berempat mengikuti upacara minum teh? Dan sejak kapan aku pakai kostum pertunjukan? Jadi apa aku memang sedang bermimpi? Ta-tapi kain bajuku terasa nyata! Mana ada mimpi senyata ini! Apalagi kejadian di mimpiku tadi juga terasa nyata! Apa itu juga mimpi? Aaaah kepalaku pusing!'
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Maaf membuatmu menunggu Alexander-kun," Kata Ako.
"Oh, Ako-san baju yang kau pakai imut sekali," Kata Shirou. "Sangat cocok untukmu."
"Eh, aku tidak bisa menemukan baju lain yang cocok," Kata Ako. "Jadi aku cuma bisa memilih baju ini."
"Sudah kubilang bukan baju imut itu sangat cocok untuk kau pakai," Kata Shirou. "Jadi kau tidak usah merasa grogi."
"Be-benarkah?" Tanya Ako.
"Ya, kau terlihat manis ketika memakainya," Jawab Shirou.
"Te-terima kasih," Kata Ako dengan wajah yang amat memerah. 'Ini mimpi! Ini pasti cuma mimpi!'
"Uwaaaaaaaaaaaaa!" Teriak Ako yang merasa ketakutan karena ia diajak naik jet coster oleh Shirou.
"Luar biasa tak kusangka kalau ada jet coster macam ini di Mahora Festival!" Kata Shirou.
"Alexander-kun! Aku tidak kuat kalau disuruh naik jet coster!" Teriak Ako.
"Kenapa tadi kau tidak bilang?" Tanya Shirou.
"A-aku terlalu gugup sampai-sampai aku jadi melamun dan tidak sadar kalau kau mengajakku naik jet coaster!" Kata Ako.
"Kalau begitu kau tidak perlu takut," Kata Shirou sambil memegangi tangan Ako. "Sebab aku akan selalu menjagamu dan berada di sisimu."
"Eh," Kata Ako dengan wajah memerah, dia tidak menyangka kalau Shirou akan memegangi tangannya untuk membuat dirinya merasa lebih baik.
'Kalaupun hal yang kualami saat ini hanyalah sebuah mimpi dan bukan kenyataan, bagiku tak masalah. Karena saat ini aku benar-benar merasa bahagia!'
Setelah turun dari jet coster, Shirou mengajak Ako makan eskrim, naik kuda bersama, dan makan di restoran berduaan.
Sementara itu di semak-semak yang tidak terlalu jauh dari lokasi Ako dan Shirou. Chisame, Rin dan Chachamaru sedang mengawasi kencan antara Ako dan Shirou secara diam-diam.
"Hmm sepertinya kencan antara Ako dan Shirou berjalan dengan lancar," Kata Rin yang mengawasi Shirou dan Ako menggunakan teropong. "Walaupun sebenarnya aku keberatan Shirou berkencan dengan Ako, tapi karena Ako sedang merasa depresi untuk kali ini aku akan membiarkannya!"
"Tak kusangka kalau Shirou-kun bisa bersikap seperti seorang gentleman seperti itu," Kata Chisame.
"Shirou-Sama memang pria yang terlalu baik," Kata Chachamaru. "Dan dia tahu cara memperlakukan seorang wanita dengan benar, karena itu hampir tidak ada wanita yang tidak bisa ia taklukan."
"Ayahnya Shirou itu orang Inggris," Kata Rin. "Mungkin karena darah Inggrisnya Shirou bisa bersikap seorang gentleman begitu."
"Mungkin juga," Kata Chisame.
'Aku malah ikut-ikutan mengawasi kencannya Shirou-kun dan lagi karena pil aneh yang kutelan aku menjadi anak kecil ditambah tadi aku juga melakukan perjalanan waktu menggunakan mesin waktu berbentuk jam saku. Gawat aku benar-benar jadi terbiasa dengan hal aneh diluar nalar!'
Author Note: Next will be the conclusion of the date