Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 73 - Chapter 72 - Mahora Festival 35

Chapter 73 - Chapter 72 - Mahora Festival 35

"Oooh kedua bunga di Mahora Budokai, Sakurazaki Setsuna dan Kagurazaka Asuna sudah tiba!" Kata Kasumi. "Mereka berdua memakai pakaian maid yang cute, memberi pemandangan yang indah ke mata para penonton!"

"Kasumi!" Teriak Asuna yang menahan rasa malu karena pakaian maid yang dikenakannya sampai-sampai air matanya menetes. "Setelah pertandingan ini selesai aku akan memberimu pelajaran!"

"Hei, jangan salahkan aku," Kata Kasumi yang merasa ketakutan karena ancaman Asuna. "Kau dan Setsuna memakai pakaian maid adalah ide dari Chao untuk memeriahkan suasana Mahora Budokai yang terlalu kaku!"

"Setidaknya biarkan aku mengenakan celana pendek supaya celana dalamku tidak terlihat!" Kata Asuna.

"Kamu tidak usah khawatir Asuna," Kata Kasumi. "Karena kamera tidak diizinkan di dalam area kuil Tatsumiya!"

"Hei Setsuna tadi aku menguping pembicaraan kalian berdua di ruang ganti," Kata Evangeline. "Kagurazaka Asuna menantangmu untuk memperebutkan Shirou? Apa dia itu bodoh tidak mungkin dia bisa menang melawanmu!"

"Aku sudah tahu hal itu Evangeline-Sama," Kata Setsuna. "Tidak perlu mengucapkannya keras-keras!"

"Hehehehe sebaiknya kalian berdua tidak meremehkan Asuna."

Evangeline benar-benar merasa terkejut mendengar suara yang tiba-tiba muncul dan mengomentari pembicaraannya dengan Setsuna. Dan Evangeline sangat mengenali suara itu.

Dan sosok pemilik suara itu Albiero Imma alias Colonel Sanders, muncul dibelakang Asuna.

"Eh," Kata Asuna yang kaget dengan kemunculan Albiero di belakangnya. "Kau orang yang tadi mengalahkan Kotaro-kun bukan, kenapa kau mendadak muncul di belakangku!"

Albiero hanya tersenyum lalu mengusap-ngusap kepala Asuna menggunakan telapak tangannya.

"Tunggu! Apa-apaan kau!" Kata Asuna yang kaget karena kepalanya diusap.

"Albiero!" Teriak Evangeline. "Kemana saja kau selama ini!"

"Hehe setelah sudah lama sekali tidak melihatmu dari jarak sedekat ini, rasanya aku tidak percaya kau yang dulu seperti boneka tanpa emosi. Bisa tumbuh menjadi seorang gadis yang periang dan penuh semangat," Kata Albiero. "Bahkan diberkati dengan begitu banyak teman, keputusan dari Gatou untuk menitipkanmu pada Takamichi memang tepat."

"Siapa kau sebenarnya!" Kata Asuna. "Dan apa maksud perkataanmu tadi!"

"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang Asuna," Kata Albiero. "Tapi aku punya saran yang bisa membantu di pertandinganmu nanti."

"Saran?" Kata Asuna. "Saran macam apa?"

"Saat kau mendapatkan asupan energi sihir dari Shirou-san, kosongkan pikiranmu dan tenangkan dirimu," Kata Albiero. "Maka kau bisa melakukan hal yang sama dengan Takamichi, yaitu Kankaho."

"Eh, aku bisa melakukan Kankaho sama dengan Takahata-Sensei," Kata Asuna. "Sebenarnya siapa kau! Dan kenapa kau mau membantuku!"

"Albiero!" Teriak Evangeline. "Jawab pertanyaanku yang tadi!"

Sayangnya Albiero mendadak menghilang dan keberadaannya sama sekali tidak bisa dirasakan.

"Eva-chan, siapa sebenarnya orang itu?" Tanya Asuna.

"Namanya adalah Albiero Imma," Jawab Evangeline. "Dan dia adalah salah seorang sahabatnya Nagi, ayah dari bocah itu!"

"Panggil saja aku Colonel Sanders," Kata Albiero yang muncul secara mendadak di belakang Evangeline. "Aku tidak suka nama asliku disebut-sebut begitu di depan umum."

"Hentikan candaanmu itu Al!" Kata Evangeline. "Jawab pertanyaanku! Kemana saja kau selama ini! Dan kenapa kau bisa tahu soal Asuna!"

"Aku tidak bisa memberitahumu sekarang Evangeline," Kata Albiero. "Jadi untuk saat ini anggap saja kenapa aku bisa tahu soal Asuna, sebuah rahasia."

'Cih! Sifat menyebalkannya itu benar-benar melampaui Nagi!' Kata Evangeline.

XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxX

'Apa-apaan orang aneh itu,' Kata Asuna yang berbicara dalam hati sambil berjalan ke atas arena. 'Bicara hal yang tidak kumengerti atau kuketahui, ditambah ia adalah sahabat dari ayahnya Shirou-kun.'

'Lelaki tadi bukanlah orang biasa,' Kata Setsuna. 'Lagipula dia adalah sahabat dari ayahnya Shirou-Sama, itu berarti dia juga adalah teman dari Eishun-Sama. Lagipula hal yang diucapkannya tadi, ah! jangan berpikir hal yang tidak perlu Setsuna! Fokus pada pertarunganmu dengan Asuna.'

"Pertandingan Asuna-Nee dan Setsuna-Nee akan segera dimulai, Negi!" Kata Kotaro. "Tapi kalau menonton di tribun khusus untuk peserta ini pertarungannya tidak terlihat jelas! Ayo kita menonton dari tempat yang lebih jelas!"

"Ayo!" Kata Negi. "Karena aku juga ingin melihat pertandingan ketujuh ini dengan lebih jelas."

Keduanya lalu keluar dari tribun khusus untuk peserta, dan mencari tempat lain untuk menonton.

"Kedua bocah itu terlihat bersikap sok dewasa," Kata Rin yang melihat kepergian Kotaro dan Negi. "Tapi nyatanya masih 100 % anak kecil."

"Kau benar Rin-Dono," Kata Kaede. "Mereka berdua memang masih anak-anak de gozaru."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hei, Negi tempat ini tidak terlalu ramai, lagipula posisinya ada di yang paling depan!" Kata Kotaro. "Disini kita bisa menonton dengan lebih baik!"

"Oke!" Kata Negi. "Ayo kita segera duduk!"

'Aaaah!' Kata Chisame yang menutupi wajahnya dengan laptop. 'Kenapa kedua bocah pembawa sial itu malah duduk di sampingku!!'

"Baiklah!" Kata Asuna. "Ayo kita mulai bertanding Setsuna-san!"

"Baiklah!" Kata Setsuna sambil tersenyum.

Ketika Asuna hendak menyerang Setsuna tiba-tiba saja ada suara yang muncul di dalam kepalanya.

'Asuna kosongkan pikiranmu,' Kata Albiero yang berbicara menggunakan telepati kepada Asuna. 'Maka kau akan bisa menandingi kemampuan Setsuna.'

'Aku sudah tahu!' Kata Asuna. 'Berhenti bicara di kepalaku!'

"Baiklah!" Kata Kasumi. "Pertandingan ketujuh dimulai!"

"Hasegawa-san, kamu datang juga untuk menonton Mahora Budokai?" Tanya Negi yang melihat Chisame yang berada tepat di sebelahnya.

"Shirou-kun memberikan tiket Mahora Budokai miliknya kepadaku karena ia tidak bisa datang untuk menonton Mahora Budokai," Kata Chisame. "Karena aku tidak punya kesibukan makanya kupikir tidak ada salahnya untuk menonton Mahora Budokai."

"Shirou-Nii memang punya kegiatan lain untuk dilakukan makanya ia tidak bisa mengikuti Mahora Budokai atau menjadi penonton," Kata Negi.

"Begitukah?" Kata Chisame. "Sayang sekali."

Chisame sebenarnya ingin bertanya pada Negi tentang semua gerakan beladiri yang menentang hukum fisika yang ia lakukan di pertarungannya dengan Takamichi sungguhan atau tidak. Tapi ia tidak jadi bertanya karena berpikir saat ini suasananya tidak tepat.

Di luar kuil Tatsumiya, Taiga dan Sakura sedang berusaha masuk ke dalam kuil untuk menonton pertandingan. Tapi karena jumlah orang yang mengantri untuk masuk ke dalam kuil sangat banyak, keduanya jadi kesulitan untuk masuk

"Fujimura-Sensei, kalau jumlah orang yang mau menonton sebanyak ini, bagaimana caranya kita bisa masuk ke dalam kuil?" Tanya Sakura.

"Aku juga tidak tahu Sakura," Jawab Taiga. "Kalau saja kita datang lebih cepat, kita tidak perlu mengantri seperti ini."

"Mau bagaimana lagi," Kata Sakura. "Para anggota klub memasak sama sekali tidak bisa diandalkan dan egois, kita berdua jadi harus menjaga stand klub memasak sepanjang pagi. Untung saja Satsuki-san, datang tepat waktu. Kalau tidak kita tidak akan bisa datang ke kuil ini untuk menonton Mahora Budokai."

"Yup, Satsuki-chan memang anak yang baik!" Kata Taiga sambil meneteskan air mata.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tongkat sapu milik Setsuna dan harisen milik Asuna beradu, dan diluar dugaan Asuna yang biasanya didesak oleh Setsuna bisa mengimbanginya kali ini.

'Asuna bisa mengimbangiku?' Kata Setsuna.

'Lho aku bisa mengimbangi Setsuna?' Kata Asuna. 'Aku tidak tahu kenapa aku bisa menandingi Setsuna-san, tapi aku akan terus menyerang Setsuna-san supaya aku bisa mendapatkan celah!'

"Pertandingan ketujuh antara peserta Asuna dan peserta Setsuna benar-benar mendebarkan!" Kata Kasumi. "Keduanya sangat seimbang!"

Sekali lagi Asuna dan Setsuna saling beradu, tusukan, tebasan ke arah depan dan samping. Keduanya berkali-kali melakukan serangan dengan gaya yang berbeda-beda tapi keduanya masih seimbang. Bahkan Setsuna sempat melempar Asuna ke udara untuk membuat Asuna kehilangan pijakan dan tidak dapat menahan serangan yang ia lakukan, tapi Asuna dengan refleknya yang mengalami peningkatan dengan cepat bisa menahan serangan yang dilakukan oleh Setsuna.

'Apakah ini karena saran dari pria bertudung itu?' Kata Asuna. 'Aku jadi bisa mengikuti kecepatan Setsuna-san begini!'

'Kecepatan Asuna meningkat lagi! Kali ini dia bisa mengimbangi kecepatanku!' Kata Setsuna. 'Begitu juga dengan kekuatan fisiknya ini sungguh mengejutkan!'

Asuna dan Setsuna bertarung imbang, ketika keduanya sama sekali tidak ada yang mau mengalah. Karena pertarungan yang mereka lakukan mempertaruhkan harga diri masing-masing.

"Ini sungguh di luar dugaan!" Kata Kasumi. "Kedua peserta wanita yang memakai pakaian maid menunjukkan gerakan yang sama luar biasanya dengan yang kita lihat di pertandingan sebelumnya!"

"Asuna-san hebat tidak kusangka dia bisa mengimbangi Setsuna-san!" Kata Negi yang terlihat bersemangat melihat Asuna yang menunjukkan gerakan yang luar biasa.

'Asuna-san benar-benar hebat! Gerakannya tidak bisa dibandingkan dari saat latihan denganku dan Shirou-Sama,' Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang membuatnya bisa mengalami kemajuan sepesat ini!'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kenapa Kagurazaka Asuna bisa bergerak seperti itu!" Teriak Evangeline yang terkejut melihat performa Asuna yang luar biasa. "Sungguh tidak masuk akal!"

"Hehe itu adalah kemampuan asli dari Asuna," Kata Albiero. "Dia memang gadis yang sangat berbakat dalam beladiri."

"Kau pasti tadi melakukan sesuatu pada Asuna!" Kata Evangeline.

"Aku tidak melakukan apapun, kok," Kata Albiero. "Aku hanya memberi Asuna sedikit motivasi."

"Cih, dasar pembohong," Kata Evangeline. "Sifatmu sama saja dengan troll tua Zelretch, gurumu yang sangat menyebalkan!"

"Guruku akan sangat senang dengan pujianmu itu Evangeline," Kata Albiero. "Mau bertaruh siapa yang akan menang Asuna kecil atau Setsuna?"

"Boleh saja!" Kata Evangeline. "Karena apapun yang terjadi Setsuna tak mungkin kalah! Sebutkan apa taruhannya!'

"Informasi mengenai Nagi kalau aku kalah," Kata Albiero. "Dan kau harus melakukan apapun yang kusuruh kalau kau kalah."

"Boleh sa- apaaaa! Informasi mengenai Nagi katamu!" Kata Evangeline.

"Benar, informasi mengenai Nagi," Kata Albiero. "Yang pasti sangat kau inginkan!"

Author Note: Support me on patre.on.com/Raylight25