"Halo Rin,"Kata Shirou menelepon Rin menggunakan handphonenya."Bagaimana Keadaan Konoka dan Setsuna?"
"Mereka berdua dalam keadaan aman,"Jawab Rin." Tapi ada sedikit masalah ketika para anggota kelompok lima pergi ke desa film Uzumasa."
"Masalah seperti apa?"Tanya Shirou."Apa aku harus menyusul kesana."
"Masalahnya sudah diselesaikan oleh Saber yang kebetulan sedang pergi ke desa film bersama Ayaka dan Setsuna yang menjaga Konoka dengan amat baik,"Jawab Rin."Aku bahkan tidak sempat membantu."
"Apakah ada dua orang gadis berkacamata dalam kelompok yang membawa masalah di desa film?"Tanya Shirou.
"Benar,yang satu tante-tante berambut hitam yang memakai kimono pelacur berkacamata bulat dan yang satu lagi memakai pakaian ala barat era victoria dan memakai jurus pedang yang sama dengan Setsuna,"Jawab Rin."Tapi untungnya Saber berhasil mengalahkan tante-tante itu dan Setsuna berhasil mengalahkan gadis yang memakai aliran pedang yang sama dengannya."
"Syukurlah kalau begitu,"Kata Shirou merasa lega."Rin saat ini kamu ada dimana?"
"Aku berada di toilet yang ada di stasiun,"Jawab Rin."Sakura,Chachamaru, dan Luvia juga ada bersamaku sekaligus dengan seluruh anggota kelompok lima dan Asakura."
"Kenapa beramai-ramai begitu!" Kata Shirou yang kaget karena jumlah orang yang bersama Rin ada banyak sekali.
"Apa boleh buat!" Kata Rin."Aku,Setsuna dan Konoka ketahuan oleh Asakura!dan karena mereka semua merasa curiga kepadaku,Setsuna dan Konoka akhirnya mereka memaksa ikut!"
"Apa kamu menyebutkan kemana tujuanmu?"Tanya Shirou.
"Kalau soal itu Setsuna yang urus,"Jawab Rin."Setsuna menjelaskan dengan baik kalau aku,dirinya dan Konoka akan pergi berkunjung rumah Konoka."
"Fuuh satu masalah teratasi walaupun penyelesaiannya agak kacau,"Kata Shirou." Berarti saat ini kalian akan naik kereta yang menuju kuil Genbi?"
"Benar dan saat ini mereka semua sedang menungguku di luar,"Jawab Rin."Teleponnya kututup dulu bisa gawat kalau mereka semua terlalu lama menunggu.Ah!benar ada satu hal lagi yang harus kuberitahu padamu Shirou."
"Kamu mau memberitahu apa?"Tanya Shirou.
"Ada pemuda berambut putih yang menyelamatkan tante-tante berkacamata itu,"Jawab Rin."Tepat ketika Setsuna hendak menangkap tante-tante itu."
"Tapi yang jelas pemuda itu benar-benar tidak bisa kuukur level kekuatannya."
"Pemuda itu mencurigakan,"Kata Shirou."Dan ada kemungkinan malam ini dialah yang akan menyerang ke kuil Genbi."
"Aku juga menduga begitu,"Kata Rin."Ahh gawat aku sudah terlalu lama berbicara denganmu!Shirou aku tutup dulu teleponnya,kita ketemu lagi nanti di rumahnya Konoka."
"Apa kamu sudah selesai menelepon?"Tanya Evangeline.
"Ya," Jawab Shirou."Sekarang lebih baik kita berkumpul dulu dengan Negi dan Asuna,karena luka di tubuh Negi harus diobati."
"Memangnya kamu bisa sihir penyembuh?" Tanya Evangeline yang penasaran bagaimana cara Shirou akan menyembuhkan Negi.
"Aku tidak bisa sihir penyembuhan,"Jawab Shirou."Tapi aku punya bisa membuat sesuatu yang mungkin bisa menyembuhkan Negi."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Chibi Setsuna sudah menghilang."Kata Asuna sambil memegang kertas Shikigami yang tadinya adalah Chibi Setsuna.
"Chibi Setsuna tadi bilang kalau Rin dan anggota kelompok 6 sudah membantunya tubuh aslinya menolong Konoka-san jadi saat ini kita tidak perlu khawatir soal Konoka-san karena Konoka-san sudah aman dan saat ini sedang menuju tempat ini,"Kata Negi."Makanya Chibi Setsuna melepas koneksinya dengan tubuh aslinya dan kembali jadi kertas Shikigami."
"Fuuh kalau begitu ayo kita cepat ke rumahnya Konoka."Kata Asuna.
"Ayo," Kata Negi yang berdiri dengan susah payah.
"Anda tidak apa-apa Negi-Sensei?"Tanya Nodoka yang mengkhawatirkan Negi.
"Tubuhku masih sedikit sakit,"Jawab Negi."Tapi berkat perawatanmu aku sudah bisa bergerak dan berjalan lagi,terima kasih banyak Nodoka-san."
"Negi-Sensei tidak perlu berterimakasih segala,"Kata Nodoka."Menolong seseorang selama aku bisa dan mampu menolong adalah hal yang amat kusuka."
"Kamu terlalu baik Honya-chan," Kata Asuna."Sama seperti Shirou."
"Ahh Asuna-nee benar,"Kata Camo."Shirou-nii terlalu baik orangnya."
"Kalau aku orang baik memangnya kenapa?" Kata Shirou yang mendadak muncul tidak jauh dari Negi."Kalaupun aku suka menolong orang aku juga pilih-pilih,lho.Orang yang mau aku tolong."
"Shirou-nii!" Teriak Negi.
"Shirou bukankah kamu sedang berkencan dengan Eva-chan!kenapa kamu malah ada disini."Kata Asuna.
"Dia memang sedang berkencan denganku!" Kata Eva yang melepas Cap of Hades dari kepalanya."Dan kami berdua baru saja selesai kencan!"
"Gyaaaaaaa!"Teriak Asuna,Negi,Camo dan Nodoka.
"Eva-chan kamu jangan suka muncul mendadak begitu!aku kaget tahu!"Kata Asuna.
"Evangeline-san bagaimana caranya kamu bisa muncul begitu saja dari udara kosong?"Tanya Negi.
"Itu rahasia,"Jawab Evangeline."Dan bocah kalau kamu ingin tahu sebaiknya kamu tanya kakakmu."
"Akan kuberitahu nanti,"Kata Shirou."Saat ini Negi,lebih baik lukamu akibat bertarung melawan bocah hanyo itu kuobati dulu,baru nanti kita bicara hal yang lain."
"Bagaimana Shirou-nii bisa tahu,kalau aku bertarung dengan seseorang?"Tanya Negi.
"Itu benar!bagaimana kamu bisa tahu Shirou!apa kamu tadi melihat kami bertarung tapi tidak membantu sama sekali!"Kata Asuna.
"Aku dan Evangeline tadi melihat pertarungan kalian dari jauh," Jawab Shirou."Dan alasan aku tidak membantu kalian,untuk membangkitkan naluri bertarungnya Negi."
"Membangkitkan naluri bertarung?Negi tadi hampir mati tahu!"Protes Asuna.
"Bukankah Negi tadi bisa membalas pukulan dari bocah hanyo itu?dan menjatuhkannya?Dan kalau Negi benar-benar dalam keadaan bahaya,maka aku akan langsung menolongnya,"Kata Shirou."Karena tidak mungkin aku membiarkan adikku mati."
"Alasan Shirou-nii masuk akal Asuna-san,"Kata Negi."Kalau Shirou-nii tadi menolongku mungkin aku tidak akan bertambah kuat dan bisa melawan anak lelaki bernama Kotaro itu."
"Uuukh kalau Negi juga sudah berbicara begitu dan tidak marah pada Shirou,mana mungkin aku bisa protes!"Kata Asuna.
"Shirou-nii bilang tadi bisa mengobati Aniki,bagaimana caranya?"Tanya Camo.
"Menggunakan Elixir ini."Jawab Shirou,yang menciptakan Elixir di tangannya menggunakan Denial of Nothingness.
"Elixir!" Teriak Evangeline."Ramuan dewa yang bahkan bisa menghidupkan orang yang hampir mati dan bisa menyembuhkan penyakit apapun!lagi-lagi kamu mengeluarkan sesuatu yang langka dan tidak mungkin ada!aaaah aku sudah tidak mau tahu kamu dapat semua benda langka itu darimana!"
"Shi-Shirou-nii!darimana Shirou-nii bisa mendapatkan benda yang hanya ada dalam legenda begitu?"Tanya Negi.
"A-aniki benar!seharusnya Elixir itu tidak ada,"Kata Camo."Karena tidak ada lagi yang tahu cara membuatnya!"
"Memangnya Elixir itu apa,sih?"Tanya Asuna."Sampai-sampai kalian heboh begitu."
Mendengar kata-kata Asuna.Shirou,Evangeline,Negi,Camo,dan Nodoka kaget dan tidak percaya karena Asuna sama sekali tidak tahu soal Elixir.
"A-Asuna-san Elixir adalah nama ramuan khusus yang ada dalam banyak buku dan legenda,bahkan ada dalam video games,"Kata Nodoka." Apa kamu benar-benar tidak tahu soal Elixir?"
"Eeeh Honya-chan aku kurang suka bermain game,"Kata Asuna."Dan aku sangat membenci membaca buku."
(Pantas saja nilai Asuna-san selalu jelek.)Kata Negi dalam hatinya.
"Sudahlah biarkan saja gadis bodoh itu tetap bingung soal Elixir,"Kata Evangeline."Dan Shirou kalau kamu mau mengobati adikmu cepatlah.Aku sudah malas dengan obrolan ini!"
"Uuukh," Kata Asuna yang tidak bisa mengatakan apa-apa soal ketika Evangeline menyebutnya bodoh,yang merupakan suatu kenyataan.
"Oke," Kata Shirou."Negi minumlah Elixir ini."
Negi meminum Elixir yang diberikan Shirou padanya dan dalam sekejap ia bisa merasakan seluruh luka di tubuhnya lenyap dan tidak ada lagi rasa sakit yang terasa.
"Luar biasa!" Teriak Negi."Elixir yang kuminum memang sungguhan!"
"Wow,"Kata Camo."Aku tidak menyangka kalau Elixir yang Aniki minum adalah yang asli."
"Sekarang karena Negi sudah sembuh,"Kata Shirou."Sebaiknya kita tunggu Setsuna-san dan Konoka-san yang sedang kesini bersama Asakura,Rin dan yang lain."
"Oke!" Teriak semuanya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxzx
"Selamat datang kembali Konoka-Oujou-sama."Gadis-gadis berpakaian miko menyambut Konoka tepat di depan gerbang rumahnya ketika ia bersama dengan Kelompok 5 dan 6 tiba di rumah Konoka yang merupakan pusat dari Asosiasi penyihir Kansai.
"Wooow,Konoka banyak sekali yang menyambutmu."Kata Haruna.
"Oujou-sama?Konoka-san sekaya ketua kelas rupanya."Kata Kazumi.
"Luasnya hampir sama dengan Kediaman Emiya."Kata Rin.
"Ohohohohohoho tidak kusangka kalau Konoka Konoe selevel dengan diriku ini."Kata Luvia.
Ketika mereka semua asyik melihat-lihat salah satu dari miko yang menyambut Konoka bergerak ke arah mereka semua dan berkata.
"Para tamu yang terhormat kalian semua sudah ditunggu oleh Eishun-sama di balariung utama dari kuil Genbi,jadi para tamu saya mohon untuk mengikuti saya."
Di Balariung utama dari kuil Genbi seorang pria berkacamata berusia sekitar 40 tahunan yang memiliki badan tinggi dan memakai kimono yang biasa dipakai oleh pendeta Shinto sedang berdiri di menunggu di tengah-tengah balariung.Nama pria itu adalah Eishun Aoyama atau setelah menikah dengan keluarga Konoe namanya berubah menjadi Eishun Konoe dan dia adalah ayah dari Konoka.
"Kuucapkan selamat datang kepada wali kelas dari anakku Negi-sensei dan para muridnya."Kata Eishun.
"Papa!aku benar-benar kangen kepada papa!"Konoka langsung berlari ke arah Eishun dan memeluknya untuk melepas rindu kepada ayahnya.
"Hahaha Konoka aku juga kangen padamu,"Kata Eishun sambil membalas pelukan Konoka."Terakhir kita bertemu 4 bulan yang lalu bukan kamu terlihat jadi lebih cantik."
"Tampang ayahnya Konoka terlalu biasa untuk orang kaya yang tinggal ditempat sebesar ini."Kata Haruna.
"Kamu tidak sopan Haruna!"Kata Yue.
"Ayahnya Konoka semakin gagah dan tampan saja!" Kata Asuna gemetaran.
"Hueeeh!" Kata Setsuna dan Negi kaget dengan komentar Asuna.
"Sifat Asuna yang menyukai pria yang lebih tua belum berubah rupanya."Kata Haruna.
"Rupanya tempat ini adalah rumah dari Konoka-san."Kata Sakura.
"Eeeh,kamu tidak tahu,"Kata Rin."Kalau tidak salah aku sudah memberitahumu tadi di telepon."
"Rin dia tidak mendengarkan omonganmu di telepon," Kata Saber."Soalnya sedari tadi di desa film dia masih melamun akibat ciumannya dengan Shirou kemarin malam."
"Bahkan denyut jantung dari Tohsaka Sakura berdetak 2 kali lebih cepat."Kata Chachamaru.
"A-aauh."Kata Sakura dengan muka yang amat memerah setelah mendengar kata-kata dari Saber dan Chachamaru.
Author Note: Chapter selanjutnya Kamis.