Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 15 - Chapter 14 - Kyoto Study Tour 5

Chapter 15 - Chapter 14 - Kyoto Study Tour 5

Shirou Emiya kembali bermimpi tapi kali ini ia bukan bermimpi tentang langit yang merah seperti darah atau lautan darah yang menggenang di sekelilingnya.Shirou berada di sebuah ruangan putih bersih tanpa ada apapun kecuali laki-laki yang waktu itu Shirou lihat menghisap semua darah yang ada di hadapannya.Lelaki berambut hitam panjang dan memakai fedora merah itu kedua tangannya dirantai,mata dan mulutnya ditutup oleh kain berwarna putih dengan gambar salib.Shirou tidak tahu siapa lelaki berambut hitam di hadapannya tapi Shirou bisa merasakan kalau lelaki di hadapannya adalah sesuatu yang amat mengerikan.

Dan tiba-tiba saja Shirou mendengar sebuah suara di kepalanya.

(Master,kenapa kau malah memilih anak kecil itu!vampir tingkat rendah sepertinya bahkan tidak akan bisa mengalahkanku!lepaskan segelku agar aku bisa keluar!dan menunjukkan padamu seperti apa vampir yang sebenarnya!)

Setelah lelaki itu berbicara hal yang Shirou sama sekali tidak mengerti,Shirou terbangun dari tidurnya di Shinkansen dan ia sadar kalau keretanya sudah akan sampai ke Kyoto.

Negi tidak ada di sampingnya dan ia melihat kalau anggota kelompok enam yang lain juga sedang bersiap-siap untuk turun dari Shinkansen.

Sebelum turun dari Shinkansen Shirou sudah melakukan analisa struktur ke salah satu katak yang muncul mendadak.Dari hasil analisa struktur Shirou menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.Salah satu petugas wanita yang tadi membawa troli makanan ternyata adalah pelakunya.Dan Shirou sudah mengetahui wajah,dari gadis itu.

"Semuanya kita sudah sampai di Kyoto!mohon keluar secara perlahan dan cek barang-barang kalian jangan sampai ada yang tertinggal!"Kata Taiga.

Murid-murid kelas 3-a mengikuti perintah Taiga dan keluar secara perlahan kemudian semua murid dari kelas 3-a naik bus untuk menuju ke tujuan pertama mereka yaitu kuil Kiyomizu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Keluar dari bus murid-murid kelas 3-a berkumpul dengan kelompok masing-masing dan mulai berjalan ke arah kuil Kiyomizu.

"Kyoto!" Teriak Sakurako.

"Siapapun ada yang mau coba lompat!Kuil Kiyomizu adalah tempat melompat yang terkenal!"Kata Yuna.

"Hentikan!"Kata Ayaka.

'Kampungan!'Kata Chisame dalam hatinya.

Chisame merasa kesal kenapa ia harus ikut Study Tour yang menurutnya tidak berguna.

"Ini bangunan utama dari kuil Kiyomizu,yaitu Kiyomizu no Butai,"Kata Yue menjelaskan."Tempat ini juga dilengkapi peralatan untuk memberikan hiburan dengan lakon tarian,jadi tempat ini merupakan aset negara sampai ada kalimat terkenal...."

"Yue penjelasanmu terlalu detail."Kata Ayaka.

"Yue memang maniak soal sejarah Jepang,sih."Kata Haruna.

"Ada juga orang aneh macam Yue rupanya."Kata Yuna.

Sementara murid yang lain sibuk mendengar penjelasan dari Yue,Negi berjalan bersama kelompok enam.

"Shirou-nii,apa pernah kemari sebelumnya?"Tanya Negi.

"Belum,kalau ke Kyoto sudah pernah beberapa kali.Ini pertama kalinya aku datang dan mengunjungi kuil ini,Keluarga Emiya pada dasarnya bukanlah penganut Shinto atau Budha jadi mengunjungi kuil seperti ini bukanlah hal yang menjadi keharusan untukku dan keluargaku."Jawab Shirou.

"Untukku juga sama."Kata Negi.

"Master terlihat senang."Kata Chachamaru.

"Kamu pikir sudah berapa lama aku menantikan Study tour ini,Chachamaru! setiap kali ada Study tour ke Kyoto dan aku memiliki keinginan untuk ikut tidak mungkin bagiku untuk pergi!karena kutukan bodoh itu!sekarang aku sudah bisa ikut Study tour ini,tentu saja aku senang."Kata Evangeline.

"Ooooi Shirou,Eva-chan,Chachamaru!kemari Asakura akan memotret kita untuk foto kelompok!"Teriak Rin.

Shirou,Evangeline dan Chachamaru berlari ke arah Rin dan anggota kelompok enam yang sedang berpose di depan pagar yang menghadap ke hutan.

Shirou berada di tengah-tengah,Rin berada di sisi kanannya dan Sakura di sisi kirinya.Saber berada di belakang Rin dan Luvia berada di belakang Sakura,Evangeline yang paling pendek berada di depan Shirou dan Chachamaru berdiri di belakang Luvia dan Sakura karena tubuhnya hampir setinggi Shirou.

Yuna Akashi yang berasal dari kelompok 4 melihat ke arah Shirou dan kelompok enam yang sedang berpose untuk difoto.Mukanya sedikit memerah ketika Yuna melihat wajah Shirou.Yuna sadar kalau dirinya sudah jatuh cinta pada Shirou.Yuna sendiri tidak tahu sejak ia mencintai Shirou tapi yang jelas setiap kali dirinya melihat Shirou berinteraksi dengan gadis lain Yuna merasa sakit di dadanya.Dan sekarang ketika Yuna melihat dikelilingi enam orang gadis ketika difoto dadanya menjadi semakin sakit.

XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxX

Nodoka Miyazaki menyukai Negi semenjak hari pertama Negi mengajar,tapi Nodoka sama sekali tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya.Tapi di waktu Study tour ini Nodoka menguatkan tekadnya dan memutuskan untuk menyatakan perasaannya pada Negi.Karena itu di saat Negi sedang mengobrol dengan Ayaka dan Makie, Nodoka mendekatinya.

"Negi-sensei!maukah Negi-sensei menemani kelompok kami saat kita ada di tempat tujuan kedua?"Tanya Nodoka.

Negi cukup terkejut ketika tiba-tiba Nodoka berbicara padanya,Negi berpikir karena Konoka ada satu kelompok dengan Nodoka di kelompok lima,akan lebih praktis bagi dirinya melindungi Konoka kalau dia ikut dengan kelompok Nodoka.

"Baiklah Miyazaki,aku akan berkeliling dengan kelompokmu!"Jawab Negi.

"Tunggu Miyazaki!Negi-sensei akan berjalan bersama kelompokku tahu!"Kata Ayaka.

"Honya-chan!Negi-kun itu akan menemani kelompokku!"Kata Makie.

Nodoka merasa terintimidasi dan mundur ke belakang,tapi Negi menghentikan Makie dan Ayaka lalu berkata.

"Maafkan aku,Linchou,Makie-san tapi aku sudah memutuskan untuk berkeliling bersama kelompok 5.Aku harap kalian berdua tidak merasa kesal padaku."

Melihat Negi memohon seperti itu pada mereka berdua.Makie dan Ayaka memerah wajahnya.Mereka berdua yang memang menyukai Negi tidak bisa marah-marah pada Negi.

"Ba-baiklah Negi-kun a-aku tidak akan marah,kok."Kata Makie.

"Kalau kepada Negi-Sensei mana mungkin aku bisa marah."Kata Ayaka.

Tempat tujuan kedua,taman Nara.Rusa yang menjadi ciri khas dari daerah Nara berjalan-jalan dengan bebas di taman Nara.

Negi bersikap seperti anak seumurnya ketika ia melihat rusa di hadapannya.

"Shirou-nii,Asuna-san lihat ada banyak rusa mengelilingiku!"

Shirou dan Asuna tersenyum melihat Negi dan tanpa sadar tangan keduanya berpegangan.

Rin dan Sakura yang melihat hal ini tentu saja tidak terima ketika Asuna berpegangan tangan dengan Asuna.Terutama Rin yang merupakan istri sah dari Shirou.

Sakura dengan cepat mendorong Asuna dan Rin menarik Shirou ke arahnya setelah itu Sakura dan Rin membawa Shirou ke tempat lain meninggalkan Asuna yang masih terduduk di tanah karena didorong Sakura merasa heran dan bingung apa yang sebenarnya sedang terjadi padanya.

"Rin kenapa kamu memegangi tanganku dengan erat begini.Sakura kamu juga."Kata Shirou.

"Diam!" Kata Sakura/Rin secara bersamaan.

Shirou menjadi diam dan tak berani bicara,setelahnya Rin dan Sakura membawa Shirou berjalan-jalan di taman Nara dengan diapit oleh Rin dan Sakura.Rin memegangi tangan kanannya dengan erat dan sama dengan Sakura di sebelah kirinya.

Sementara itu Evangeline dan Konoka yang juga merasa cemburu ketika Asuna dan Shirou berpegangan tangan.Cuma bisa mengikuti Shirou yang diapit oleh Tohsaka bersaudara dari belakang karena mereka berdua terlambat memegang tangan Shirou.

Negi berjalan berduaan bersama dengan Nodoka,karena Asuna dan Setsuna sedang mencari Konoka.Sedangkan Haruna dan Yue keduanya memisahkan diri untuk memberi kesempatan pada Nodoka mengungkapkan perasaannya pada Negi.

Negi dan Nodoka berjalan-jalan bersama,melihat-lihat kuil,patung budha,memberi makan rusa,dan berfoto bersama.

Ketika Negi dan Nodoka sampai di sebuah tempat yang cukup lapang dan sepi.Nodoka akhirnya melihat kesempatan karena dia dan Negi sedang ada di tempat yang sepi.

"Ne-Negi-sensei!"Kata Nodoka.

"Ada apa Nodoka-san?" Tanya Negi.

"Aku menyukai Negi-sensei semenjak aku pertama kali melihat sensei!"Jawab Nodoka."Aku tahu ini mendadak,apalagi hubungan guru dan murid adalah suatu hal yang agak tidak pantas,tapi aku hanya ingin sensei mengetahui perasaanku."

Negi yang tiba-tiba saja mendapatkan pengakuan cinta dari Nodoka.Cuma bisa diam karena tidak tahu harus bereaksi apa.

"Permisi Sensei!"Nodoka berlari pergi dan meninggalkan Negi sendirian.

Asuna dan Setsuna yang sedang mencari Konoka melihat Nodoka berlari melewati mereka berdua dan merasa heran kenapa Nodoka berlari begitu cepat dengan muka memerah.Asuna dan Setsuna lalu terus berjalan untuk mencari Konoka.Lalu Asuna dan Konoka melihat Negi yang mukanya memerah dan tubuhnya memanas kemudian tak lama Negi jatuh pingsan.

"Kyaa,Negi!"Kata Asuna.

"Negi-sensei!"Kata Setsuna.

"Aniki!" Kata Camo.

"Camo!ada apa dengan Negi?'Tanya Asuna.

"Nodoka-jou-chan menyatakan cintanya pada aniki.Karena aniki kebingungan dengan harus bereaksi apa.Otaknya memanas dan aniki jadi pingsan!"Jawab Camo.

"Tak kusangka Nodoka-san yang pendiam dan suka melamun seberani itu."Kata Setsuna.

"Tindakan honya-chan benar-benar di luar dugaan!"Kata Asuna.

Negi akhirnya dibawa oleh Asuna dan Setsuna kembali ke bus agar bisa beristirahat.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Penginapan Arashiyama tempat menginap para murid dari Mahora.Negi yang masih dalam keadaan pingsan dibawa ke kamar yang sudah dipesan untuknya lalu dibiarkan tidur.Pukul 9 malam di kamar Shirou.

Rin dan Shirou sedang membicarakan soal magecraft proyeksi yang dimiliki oleh Shirou.Shirou sudah merasakan keanehan dari kemampuan tracing miliknya ketika ia baru saja tiba di dunia yang baru.Benda atau senjata yang diproyeksikan olehnya sama sekali tidak menghilang atau hancur setelah beberapa jam kecuali Shirou sendiri yang menginginkan benda yang diproyeksikan olehnya menghilang.Shirou memperlihatkan gelas yang ia proyeksikan kepada Rin,lalu Rin membandingkannya dengan gelas yang asli.

"Shirou gelas yang kamu tiru ini 100 persen sama dengan aslinya dan sama sekali tidak ada cacat sewaktu aku melakukan analisa struktur pada gelas ini,magecraft milikmu sudah bukan sekedar proyeksi sederhana atau tracing.Tapi ini adalah Denial of Nothingness sihir sejati yang pertama dalam urutan sihir sejati."Kata Rin dengan tubuh yang gemetaran.

"Aku menguasai sihir sejati urutan pertama!bagaimana bisa?"Tanya Shirou yang bingung dengan perubahan pada magecraftnya.

"Menurutku,semua itu terjadi karena selain tidak adanya Gaia dan Alaya di dunia yang baru ini dan juga karena konsep dan cara kerja sihir di dunia ini berbeda dengan yang ada di dunia kita yang sudah hancur."Jawab Rin.

"Karena hal itu?aku jadi menguasai Denial of Nothingness.Benar-benar suatu berkat atas penderitaanku selama ini yang tidak bisa menguasai hal lain selain tracing dan analisa struktur."Kata Shirou.

"Denial of Nothingness membuatmu bisa membuat benda apapun selama yang kamu tiru bukanlah mahluk hidup!"Kata Rin."Dan dengan menggunakan Denial of Nothingness kita tidak perlu khawatir soal uang!karena Shirou,kamu tinggal membuat emas atau benda berharga dan kita tinggal menjualnya dan kita tidak usah memikirkan soal uang!"

"Sifat materialistismu yang diakibatkan jewelcraft tidak berubah,Rin."Kata Shirou tersenyum sambil menahan tawa.

"Apa boleh buat!Jewelcraft merupakan sihir yang menggunakan batu mulia sebagai katalis sihir.Dan setiap kali aku menggunakan Jewelcraft,aku membutuhkan batu mulia dalam jumlah yang banyak!jadi wajar kalau aku agar materialistis.Batu mulia tidaklah murah!"Kata Rin.

Setelah mengobrol sedikit,Rin kembali ke kamar tempat para gadis dari kelompok enam tidur.Karena tidak mungkin baginya tidur dikamar yang sama dengan Shirou selama study tour.Itu akan sangat memalukan bagi mereka berdua,terutama bagi Rin yang sangat menjaga reputasinya di sekolah.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Pukul 10 malam di penginapan Arashiyama.Setsuna dan Asuna sedang berpatroli untuk berjaga-jaga kalau ada yang berusaha menculik Konoka.

Karena merasa area sekitar penginapan sudah cukup aman.Setsuna dan Asuna kembali ke kamar,untuk melihat keadaan Konoka.

"Kyaaaaaaaaaaaa!"Teriakan keras terdengar dari kamar tempat kelompok 5 tidur.Tepat sebelum Asuna dan Setsuna masuk ke dalam kamar.

Haruna,Nodoka dan Yue pingsan dan tubuh mereka terbaring di tatami dalam posisi yang tidak karuan.

Dan ada seorang gadis yang memakai kostum monyet,menggendong Konoka.Gadis itu melihat ke arah Setsuna dan Asuna lalu berkata.

"Aku pinjam Tuan Putri Konoka sebentar,ya!"

Gadis berkostum monyet itu kabur lewat jendela sambil membawa Konoka.Sedangkan Asuna dan Setsuna tidak bisa bergerak karena ketika mereka berdua hendak mengejar mereka terjebak semacam lem super lengket yang berasal dari jimat kertas yang dilempar oleh gadis berkostum monyet itu.

Shirou yang ikut berpatroli setelah ia berbicara dengan Rin.Berlari ke arah kelompok lima kamar setelah mendengar teriakan dari kamar itu.Di kamar itu Shirou melihat Asuna dan Setsuna terjebak oleh lem super kuat.Sedangkan ketiga anggota kelompok lima yang lain sedang dalam keadaan pingsan.Shirou lalu memotong lem yang menempel pada Asuna dan Setsuna sehingga mereka berdua bisa bergerak lagi.

"Shirou-san,nona Konoka diculik seseorang dan orang itu lari lewat jendela!"Kata Setsuna.

"Itu benar Shirou!kita harus segera mengejar Setsuna!" Kata Asuna.

"Ternyata dugaanku benar-benar terjadi!" Kata Shirou."Trace On!Ministra Magi Kagurazaka Asuna!"

Shirou memperkuat tubuh Asuna menggunakan sihir penguatan,dan cahaya yang cukup terang membungkus tubuh Asuna.

"Asuna aku sudah memperkuat tubuhmu!kamu selalu membawa kartu pactiomu bukan?"Kata Shirou.

"Ya."Kata Asuna sambil memperlihatkan kartu pactio miliknya.

"Asuna,Setsuna ayo kita pergi!Konoka harus kita selamatkan!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Shirou,Asuna,dan Setsuna berlari dengam cepat ke arah gadis berkostum monyet yang membawa Konoka.Tapi gadis itu melempar jimat ke arah mereka bertiga dan jimat itu mengeluarkan air dalam jumlah yang besar.

"Rho Aias!" Shirou menggunakan perisai berbentuk kelopak bunga andalannya yaitu Rho Aias untuk menahan air yang menyerang ke arah mereka bertiga.

"Sial!dia jarak kita dengannya jadi lebih jauh!"Kata Shirou."Tapi aku bisa merasakan kalau energi sihir Konoka untuk melacaknya.Setsuna,Asuna ayo ikuti aku."

Setsuna dan Asuna sebenarnya ingin bertanya bagaimana cara Shirou bisa merasakan energi sihir dari Konoka.Tapi karena menyelamatkan Konoka lebih penting Asuna dan Setsuna,menyimpan pertanyaan itu dalam hati mereka.

"Hitobarai no Jufu,jimat pengusir orang.Pantas saja sedari tadi tidak ada orang lewat sama sekali."Kata Shirou.

"Tampaknya musuh kita adalah ahli jimat yang cukup hebat."Kata Setsuna.

Di sebuah tangga batu yang cukup panjang di tengah-tengah gedung bertingkat akhirnya gadis berkostum monyet itu berhenti.Gadis itu lalu melepas kostumnya dan dibalik kostum itu.Seorang gadis yang memakai pakaian pramuniaga memakai kacamata bulat dan celemek panjang berwarna putih.Rambut hitamnya yang panjang terurai dan ditiup angin.

"Fufu,bisa juga mengejarku sampai sini,"Kata gadis itu."Tapi cukup samapi disini terimalah jimat ketiga ini!Kyoto Daimonjiyaki!"

Api yang amat besar muncul dan membentuk dinding api yang menghalangi gadis itu dengan mereka bertiga.

"Trace On!pedang angin,Mel Force!"Shirou memunculkan pedang berwarna hijau dengan hiasan berbentuk sayap di ujungnya.Shirou memunculkan angin yang amat besar dari Mel Force,dan dinding api itu menghilang karena tertiup angin yang dimunculkan oleh Shirou.

Asuna dan Setsuna langsung berlari ke arah gadis itu ketika melihat dinding api yang dibuat gadis itu menghilang.

Tapi ketika mereka mendekat Kostum monyet yang bergerak sendiri,menghalangi Asuna dan Setsuna.

"Ah!ada kostum yang bergerak sendiri!"Kata Asuna.

"Itu bukan kostum!" Kata Setsuna."Itu Enki dan Gouki,sejenis shikigami yang dipakai untuk menjaga pengguna jimat."

"Adeat!" Kata Asuna mengeluarkan artefak miliknya untuk melawan shikigami milik gadis itu.

Asuna menyangka kalau yang keluar adalah pedang besar,sama seperti yang ada di gambar kartu pactio miliknya.Tapi yang keluar malah harisen panjang yang bertuliskan Ministra Magi Asuna.

"Oooi,Shirou!kenapa yang keluar bukannya pedang besar!tapi malah harisen ini!"Protes Asuna.

"Itu adalah wujud dasar dari pedang milikmu Asuna!"Kata Shirou."Wujud aslinya masih tersegel karena kamu baru pertama kali menggunakannya!"

Asuna mencoba memukul salah satu Enki dan Gouki dengan harisen miliknya,dan di luar dugaan salah satu dari Enki dan Gouki itu langsung hancur.

Asuna lalu memukul Enki dan Gouki yang satunya lagi dan sama seperti tadi langsung lenyap dengan sekali pukul.

Dengan cepat Shirou,Asuna dan Setsuna berlari ke arah gadis itu.Tapi ketika mereka hampir sampai di depan gadis itu.Muncul seorang perempuan yang membawa katana panjang dan katana pendek menghalangi mereka bertiga.

"Namaku,Tsukuyomi dari aliran Shinmei.Setsuna-senpai maaf tapi aku di bayar untuk menjaga Chigusa."Gadis itu melesat ke arah Setsuna dan menyerang Setsuna.

Setsuna merasa kesulitan karena kemampuan berpedang Tsukuyomi setara dengannya dan Setsuna tahu akan butuh waktu lama baginya untuk mengalahkan Tsukuyomi.

Asuna hendak membantu Setsuna,tapi Shirou menghentikannya dan berkata.

"Asuna,diamlah disini sebentar saat ini aku akan sedikit serius dan menolong Setsuna dan Konoka secara bersamaan."

"Trace On!pedang kecepatan suara Silfarion!" Shirou mengeluarkan pedang bermata satu berwarna biru cerah dan menggunakan kecepatan yang berasal dari kekuatan pedang itu ditambah kecepatannya sendiri yang berasal dari sihir penguatan.Shirou bergerak dengan amat cepat sampai-sampai ia menghilang dari pandangan.

"Shirou menghilang?kemana perginya?"Kata Asuna yang kebingungan karena Shirou lenyap dari pandangan matanya.

Ketika Asuna melihat kembali Shirou di pandangan matanya.Tubuh Tsukuyomi yang tadi melawan Setsuna sudah terjatuh ke tanah dengan pakaian yang compang-camping dan badan yang penuh luka sayatan.

Sedangkan Chigusa gadis yang menculik Konoka,keadaannya kurang lebih sama dengan Tsukuyomi.Setsuna terkejut karena tiba-tiba saja Tsukuyomi sudah tergeletak pingsan dengan penuh luka di hadapannya.Dan Konoka digendong oleh Shirou di punggungnya.

"Setsuna,Asuna ayo kita kembali ke penginapan.Musuh sudah kubereskan."Kata Shirou.

Asuna dan Setsuna mengangguk dan mereka mengikuti Shirou dari belakang dan mereka berjalan kembali ke penginapan.

'Shirou-san sekali lagi menyelamatkanku.'Kata Setsuna dalam hatinya.

'Shirou memang amat kuat dan penuh kejutan.'Kata Asuna dalam hati dan dengan muka memerah.

Tanpa sepengetahuan mereka bertiga Konoka sudah terbangun semenjak ia digendong oleh Shirou.Tapi Konoka memilih berpura-pura masih pingsan,untuk menikmati momen yang langka digendong oleh Shirou.

Author Note:Saber dan Luvia tidak ada dalam adegan Shirou yang memegang tangan Asuna,karena keduanya diajak minum teh bersama Ayaka.Mel Force dan Silfarion yang ada di chapter ini berasal dari manga rave master.

Dalam novel ini ada banyak sihir dan sebagainya tapi itu hanyalah bumbu untuk cerita dan bukan hal yang ingin ditonjolkan sihir adalah sesuatu yang buruk dan penulis tidak ingin pembaca percaya soal sihir dan sebagainya.Next Chapter in 2 days.