Jangkrik-jangkrik sudah ribut segera setelah matahari mulai terbit.
Menurut televisi yang kutinggal menyala, gelombang panas hari ini akan menjadi gelombang panas terbesar pada musim panas atau semacamnya. Bukankah orang-orang itu mengatakan hal tersebut setiap hari? Ini mirip dengan idola-idola super bertalenta yang jenisnya hanya terlihat sekali dalam satu dasawarsa, dan namun, untuk beberapa alasan, muncul setiap tahunnya.
Suhu panasnya membuatku bersungut-sungut, jadi aku langsunɡ mematikan televisinya. Kemudian aku menghempaskan diriku ke atas sofa dan menghidupkan game konsolku. Hari ini aku bertekad untuk tidak pergi ke luar rumah namun untuk bermalas-malasan di rumah sepanjang hari. Kelihatannya Utari sedang menutup dirinya di ruangannya untuk belajar, jadi aku sendirian di ruang tamu.
Sudah hampir mendekati dua minggu semenjak liburan musim panas dimulai.
Setiap liburan musim panas, gaya hidupku tetap sama. Aku akan tidur sampai siang, menonton berita dan anime musim ini dan kemudian tiba-tiba ingat untuk pergi keluar ke toko buku. Pada sore hari, aku akan membaca manga dan novel atau bermain game dan kemudian belajar. Aku cukup menyukai gaya hidup ini.
Liburan musim panas – itu adalah zona kebebasan bagi para penyendiri.
Kamu tidak akan menyusahkan siapapun meski kamu bermalas-malasan sepanjang hari. Atau begitulah yang akan dikira orang, tapi karena aku tidak ada hubungan apapun dengan orang, dari awalpun aku tidak pernah menyusahkan siapa-siapa. Aku anak yang terlampau baik.
Omong-omong, tidak ada siapapun yang mengekangku selama liburan musim panas. Memang, aku bebas. Dalam bahasa Inggris, kamu akan menyebutnya FREEDOM. Gundam. Aku – tidak – aku tidak tau.
Aku tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Itu cukup enak. Aku puas dengan gaya hidupku ini. Hanya saja, itu tidak terlalu enak jika bos di tempat kerja memberitahumu, "Kamu tidak perlu melakukan apa-apa lagi." Itu kejam, sebegitu kejamnya sampai-sampai aku berhenti.
Kalau dipikir-pikir lagi, sudah cukup lama sekarang aku tidak bekerja paruh waktu.
Sebelum aku memasuki Klub Komik aku bekerja paruh waktu di sini-sana… sebagian besarnya, aku tidak bisa dekat dengan siapapun di akhir dari itu semua dan aku biasanya berhenti setelah sekitaran tiga bulan. Itu menjengkelkan untuk pergi kembali untuk mengembalikan seragamnya, jadi aku cukup mengeposkan selembar cek pada mereka.
Ketika aku memikirkan tentang itu, Klub Komik sudah menyedot lumayan banyak waktuku. Tapi tidak perlu menunjukkan wajahku di sana selama liburan musim panas. Muahahahahaha!
Selagi aku tertawa keras-keras, ponselku berbunyi. Aku heran apa itu email lain yang dikirim dari Antartika.
Ketika aku melihat ke arah layarnya, sebuah pesan sedang menunggu di dalam kotak masukku.
Pengirimnya adalah operator.
Aku menutup layar pesannya.
Aku kembali ke sofa, merasa cukup senang dengan diriku.
Aku memungut gameku (yang telah memasuki sleep mode) sekali lagi. Itu hebat bagaimana game konsol terbaru memiliki sleep mode. Kamu bear-benar bisa menggunakan waktumu dengan bijak. Masalahnya adalah ketika itu terlalu baru sekali, karena sejumlah fitur yang tidak bisa kupahami tak terelakkan lagi akan datang mengikutinya. Fitur komunikasinya itu salah satunya, tapi hal-hal seperti tombol sentuh belakangnya membuatku menggaruk-garuk kepalaku. Aku juga tidak bisa berhenti memikirkan yang tidak-tidak.
Ponselku berbunyi lagi.
-Bersambung-