Bara tiba di apartemennya setelah ia mampir sebentar ke apartemen Ben untuk mengurus perihal bukti-bukti yang bisa digunakan Maharani untuk memanggil Ari Wicaksana. Setibanya di apartemen, ia langsung duduk bersandar pada sofa yang ada di ruang tamunya. Ia mendesah pelan sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.
Ia terdiam sejenak. Suasana di dalam apartemennya sangat sunyi. Hanya ada ia seorang diri. Disaat ia sedang terdiam seorang diri, tiba-tiba saja ponselnya berdering dan membuatnya sedikit terlonjak. Ia pun segera menjawab panggilan yang masuk ke ponselnya.
"Sudah lama kamu ngga mampir ke tempat Eyang?" tanya Pak Haryo begitu Bara menjawab telpon darinya.
Bara berdecak pelan begitu ia mendengar pertanyaan yang diajukan Pak Haryo untuknya. "Ini gara-gara Eyang pensiun dini dan melimpahkan semua pekerjaan Eyang ke aku."
"Alasan saja kamu. Bilang saja kamu lagi sibuk sama pacar baru kamu," sahut Pak Haryo.