Rendi menghela napas panjang karena Maharani tidak kunjung menjawab telpon darinya. Ia ingin segera memberitahukan kecurigaannya pada Bara. Apalagi setelah ia mengetahui dari Ella bahwa Bara pernah menjemputnya di kantor. "Dia ke mana, sih? Tumben banget ngga bisa dihubungin kaya gini."
Ella berdecak pelan melihat Rendi yang seperti sedang kesal. "Kenapa, sih, Ren? Lu kayanya sibuk banget nelponin si Rani."
"Ya, gue harus kasih tahu dia buat hati-hati sama si Bara ini," sergah Rendi. "Bisa aja dia sengaja deketin Rani biar tahu perkembangan kasus yang lagi dipegang Rani."
"Kalo si Bara itu emang sengaja deketin Rani, pasti Rani juga tahu, Ren. Rani bukan cewek bodoh," sahut Ella.
"Dia emang bukan cewek bodoh, La. Tapi cewek mana yang sadar dia lagi dimanfaatin kalo cowok yang deketin itu si Bara. Gue rasa lu juga bakal mendadak bego kalo dideketin sama dia."
Ella mengangkat bahunya. "Ya, mungkin. Siapa juga yang nolak kalo dideketin cowok kaya dia."