"Wah," gumam Maya ketika melihat hamparan laut pulau-pulau kecil yang dikelilingi oleh lautan biru yang luas.
Bara ikut mengintip ke luar jendela sambil menempelkan dagunya di pundak Maya. "Ini pertama kalinya gue liat laut sebagus itu." Ia ikut terpukau dengan pemandangan yang ada di depan matanya.
Maya tertawa pelan mendengar ucapan Bara. "Biasanya cuma liat Ancol aja, ya?"
Bara mengangguk pelan. "Lu udah pernah kesini, May?"
Maya mengangguk. "Dan, tiap kesini gue kaya baru pertama kali terus. Gue selalu takjub sama pemandangannya."
"Gue juga selalu takjub liat yang ada di depan gue," ujar Bara. Ia mengangkat kepalanya dari bahu Maya dan menatapnya.
Maya masih melihat keliar jendela pesawat, namun senyumnya terkembang dan pipinya merona. Ia lalu menoleh dan menatap Bara. "Belakangan ini, lu semakin jago ngegombal, ya."
Bara tertawa mendengar ucapan Maya. "Gue udah pernah bilang, kan. Kalo gue ngegombal cuma sama lu doang."