Arga pergi menemui Pak Agus di ruang kerja Pak Haryo. Ia mengetuk pelan pintu ruang kerja tersebut. Lalu masuk ke dalamnya. Pak Agus sudah duduk di sofa yang ada di sana dan sedang menunggunya. Arga berjalan menghampiri Pak Agus dan duduk di sofa lain yang masih kosong.
"Tadi itu hampir ketahuan, Pak," aku Arga.
Pak Agus tersenyum mafhum. "Terima kasih, kamu sudah ikut menjaga rahasia ini."
"Saya sampai lari dari belakang. Tapi, ternyata ngga terjadi apa-apa."
"Tadi juga nyaris ketahuan. Kalau saja Bara tidak terbatuk di depan pintu, mungkin dia akan menemukan Bapak yang sedang mengobrol dengan saya."
"Terus berapa lama lagi kita harus menyembunyikan ini dari Bara, Pak?"
"Itu semua tergantung Pak Haryo. Dia juga, kan, yang merencanakan ini semua. Kita hanya tunggu instruksi dari dia."