Malam sebelum pertemuannya dengan para kolega Pak Angga, Damar membuka informasi yang diberikan oleh Bara. Damar mempelajari nama-nama Pejabat yang ada di dalam flashdisk pemberian Bara. Sesekali ia menyesap wiski miliknya. Semua ini benar-benar membuat kepalanya hampir pecah.
Bel di apartemen Damar berbunyi. Damar segera menutup komputer tangan miliknya dan menyembunyikan flashdisk pemberian Bara. Damar mengintip dari lubang kecil yang ada di pintunya untuk melihat tamu yang datang. Pak Bima sudah berdiri di depan pintu apartemennya. Damar segera membukakan pintu untuknya.
Pak Bima segera melangkah masuk ke dalam apartemen Damar begitu Damar membukakan pintu untuknya.
"Tumben, Papa bunyiin bel. Biasanya Papa langsung masuk," sindir Damar.
"Papa takut kamu lagi sibuk," sahut Pak Bima. "Kamu sedang sibuk?" Pak Bima lanjut bertanya pada Damar.
"Ngga, saya cuma lagi baca beberapa laporan aja."
Pak Bima menanggapinya dengan gumaman pelan.
"Papa mau minum apa?"
"Apa saja."