Rania terdiam di balik pintu ruang kerja Pak Haryo. Ia kemudian memutuskan untuk menyeruak masuk.
"Apa maksud kamu kalau Damar bukan anak kandung Bima?"
Bara dan Pak Haryo sama-sama menoleh. Keduanya terkejut dengan kemunculan Rania yang tiba-tiba.
Rania menatap Bara. "Coba kamu jelaskan. Apa maksud ucapan kamu barusan?"
"Ehmm." Bara sedikit tergugup. Ia berulangkali melirik pada Pak Haryo yang sepertinya juga meminta jawaban yang sama padanya.
"Damar sendiri yang mengatakannya kalau dia sebenarnya bukan anak Om Bima," aku Bara.
Rania menggeleng tidak percaya.
"Damar akan mengancam Hanggono menggunakan statusnya?" tanya Pak Haryo.
Bara mengangguk pelan.
"Bukannya itu akan membahayakan statusnya juga di perusahaan? Bisa saja mereka akan langsung mencopot Damar."
"Damar bilang, ini untuk kepentingan perusahaan."
"Lantas Damar mau bersembunyi di mana? Hanggono pasti akan dengan mudah menemukannya."