"Jangan bersikap bossy di hadapanku, Arthur. Kau bukan orang tuaku," Arthur menoleh dan menatap Earl tajam.
"Tapi kau milikku," Earl terdiam. Arthur dengan kesal turun dari mobil dan membanting pintu sedikit keras. Meninggalkan Earl di dalam mobil yang masih terdiam.
"Hahh..." Earl pun menancap gas dan pergi meninggalkan Arthur. Mereka selalu bersitegang, entah mengapa Earl seperti merasa tertekan juga jika mereka bertengkar yang seperti ini. Ia lebih suka mereka saling menghina tentunya.
-Distrik A-
"Arrgghh! Kau pasti curang Tom!"
"Kau saja yang terlalu bodoh,"
"Hahahaha. Belajarlah dari kesalahan, Finni. Tom berkali-kali memakai trik yang sama, tetapi kau masih saja kalah,"
"Baik, kartu terakhir,"Duke membagikan kartu terakhir pada mereka.
Dan empat orang pria nampak dengan asyik bermain poker dan dengan koin taruhan. Memang sejak kapan kantor yang bekerja untuk negara berakhir dengan perjudian? Laki-laki ada saja yang dilanggar.