Arthur membukakan pintu kamar mereka dan mempersilahkan Earl untuk keluar dari kamar, persis seperti ratu kerajaan yang sedang dijemput para kasim untuk menduduki tahta.
Earl tidak tahu apa pun ketika ia keluar dengan santai dan langsung menahan nafasny ketika para anak buah Arthur sudah berjajar di sisi tangga menunggu Earl dan Arthur lewat menuruni tangga.
Earl menahan ekspresi wajahnya secara mendadak dan kemudian berhenti sejenak mengamati mereka semua. Arthur sialan. Beraninya dia membuat dirinya berada di posisi ini. Bukankah ini posisi dirinya? Kenapa harus Earl yang berdiri di tengah-tengah sekarang?
"Kau gugup?" Bisik Arthur berdiri di samping Earl. Ia tidak menyunggingkan senyum saat Arthur bertanya dengan nada jahilnya. Percuma, ia tidak suka dengan posisinya sekarang.
"Kau suka membuatku mengambil peranmu? Atau kau berniat menyerahkan posisimu sebagai mafia terkenal padaku?" Arthur menyentuh kedua pundak Earl dari belakang.